Total Pageviews

Wednesday, January 24, 2018

makalah lengkap pembahasan Surat Al-Mujadalah ayat 11

MAKALAH AGAMA ISLAM




 


DI SUSUN OLEH:                                                                
                    
                     IWAN PAPUA NUGROHO

KATA PENGANTAR
     Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah swt, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini yang bertujuan “Untuk Mengetahui Tentang Materi Agama (Alquran Surat Al Mujadalah Ayat 11) ” dapat kami selesaikan.
       Makalah ini di buat untuk memenuhi  salah satu tugas mata pelajaran Agama kelas Xll ipa  semester1 Tahun Pelajaran 2016/2017.
       Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Saya pun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan maupun kesalahan, seperti kata pepatah “tak ada yang tak retak” karena saya hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar.Oleh karena itu, Saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah di masa depan.

Selasa, 18 Oktober 2016
                                                                                                Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR   ……………………………………………....i
DAFTAR ISI   ……………………..……….………….......................ii
BAB I PENDAHULUAN   ……………………………………..........1
1.1  Latar Belakang    ……………………...............…....………….....1
1.2 Rumusan Masalah    …………………...……………….....……..1
1.3 Tujuan   …………………………………………..........................1
BAB II PEMBAHASAN   …………………………..….....................2
1.4 Surat Al-Mujadalah ayat 11    ...…………......................................2
A.  Pembahasan Umum Surat Al-Mujadah....................……….....2
B.    Tafsir Surat Al-mujadalah Ayat 11..........................................3   
BAB III PENUTUP   .……………………........……………............10
1. 5Kesimpulan     ....…………………........………………………..10
DAFTAR PUSTAKA …………..………………………...............11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Sebagai agama yang bertujuan menghantarkan hidup manusia kepadkesejahteraan dunia dan akhirat, lahir dan batin. Islam telah membentangkan dan merentangkan pola hidup yang ideal dan praktis. Pola hidup islam tersebut dengan jelas dalam alqur’a dan terurai dengan sempurna dalam susunan RasulullahSAW. Islam  membuka pintu kerja setiap muslim agar ia dapat memilih amal yang sesuai dengan kemampuannya, pengalaman, dan pilihannya.
Islam tidak membatasi suatu pekerjaan secara khusus kepada seseorang, kecuali demi pertimbangan kemaslahatan masyarakat. Islam tidak akan menutup peluan kerja bagi seseorang, kecuali bila pekerjaan itu akan merusak dirinya atau masyarakat secara fisik atau pun mental. Setiap pekerjaan yang merusak di haramkan oleh Allah SWT.
1.2         Rumus Masalah
a)    Artikan Q.S Al-Mujadalah :11
b)   Jelaskan kandungan Q.S Al-Mujadalah :11
c)    Tunjukkan perilaku orang yang mengamalkan Q.S Al-Mujadalah :11
1.3         Tujuan
a)    Agar kita mengetahu Arti Q.S Al-Mujadalah :11
b)   Agar kita dapat melaskan kandungan Q.S Al-Mujadalah :11
c)    Agar kita dapat berperilaku seperti dalam isi kandungan Q.S Al-Mujadalah :11
BAB II
PEMBAHASAN

1.4         Surat Al-Mujadalah Ayat 11
A.   Pembahasan Umum Surat Al-Mujadalah
Surat al-Mujadalah terdiri dari 22 ayat, termasuk golongan surat Madaniyah diturunkan sesudah surat al-Munafiqun. Surat ini dinamai "al- Mujadalah" (wanita yang mengajukan gugatan), karena pada awal surat ini disebutkan bantahan seorang wanita.  Dan dinamai juga "al-Mujadalah" yang berarti perbantahan.

1.  Munasabah surat
a.  Hubungan dengan surat al-Hadiid (sebelumnya).
Pada surat al-Hadiid disebutkan beberapa  Asmaul Husna, di antaranya  "al-Bathin"  dan  "mengetahui segala sesuatu"  sedang pada al-Mujadalah disebutkan bahwa Allah SWT mengetahui pembicaraan-pembicaraan yang dirahasiakan. Dan di akhir surat al-Hadiid disebutkan bahwa Allah SWT mempunyai karunia-Nya kepada wanita, yaitu dengan menghilangkan hal-hal yang merugikan pihak wanita pada hukum zhihar yang berlaku di kalangan Arab Jahiliyah.
 
b.  Hubungan dengan surat al- Hasyr (sesudahnya)
Pada akhir surat al-Mujadalah Allah SWT menyatakan bahwa agama Allah SWT akan menang, sedang pada permulaan surat al- Hasyr diterangkan salah satu kemenangan itu, yaitu pengusiran Bani Nadhir dari Madinah.
Dalam surat al-Mujadalah Allah menyebutkan bahwa orang-orang yang menentang Allah SWT dan Rasul-Nya akan mendapat kebinasaan. Sedang dalam surat al-Hasyr Allah SWT menyebutkan bahwa orang-orang yang menentang Allah SWT dan Rasul-Nya akan mendapat azab yang sangat.

Menurut A. Soenarjo , pokok-pokok isi surat al- Mujadalah adalah :
a.  Hukum Zhihar dan sangsi-sangsi bagi orang yang melakukannya bila ia menarik kembali perkataannya; larangan menjadikan musuh Allah SWT menjadi teman.
b.  Menjadi adab sopan santun dalam suatu majlis pertemuan; adab sopan santun terhadap Rasulullah SAW.





B.    Tafsir Surat Al-mujadalah Ayat 11
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١١)
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah SWT akan melapangkan (tempat) untukmu. Dan apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdiri, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi Ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS.al- Mujadalah ayat : 11).

a.       Isi Kandungan Surat Al-Mujadalah Ayat 11
·      Allah SWT. menyerukan kepada hamba-Nya yang beriman agar selalu bersikap baik, menghormati, menghargai,menyayangi, tolong-menolong, memberi kemudahan kepada orang sedang kesulitan, dan bersikap sadar.
·      Allah SWT. Memerintahkan kepada hamba-Nya untuk menuntut ilmu dengan dasar keimanan yang kuat agar mencapai derajat yang tinggi, baik di dunia dan di akhirat. Dcengan ilmu itu, di harapkan manusia dapat menghadapi dan menyelesaikan dengan baik.
·      Allah SWT. Akan meninggikan kedudukan dan mengharumkan nama seorang hamba-Nya jika ia taat kepada Allah SWT an Rasul-Nya.

b.      Perilaku orang yang mengamalkan Q.S Al-Mujadalah :11
v Rajin dan taat beribadah kepada Allah SWT.
v Bersikap sportif dan konsekuen dengan bersedia menerima kesalahan dan kekurangan diri sendiri serta mengangkat kelebihan dan kebenaran dari orang lain.
v Bekerja/belajar sesuai dengan aturan yang telah di tentukan.
v Bekerja/belajar dengan penuh semangat, sehingga di pandang sebagai sesuatu yang menyenangkan.
v Bekerja dengan sikap penuh tanggung jawab, tidak hanya kepada manusia melainkan kepada Allah SWT.
v Bekerja dengan didasari ibadah kepada Allah SWT.


c.       Mufradrat  (penjelasan kata)
Text Box: Bila di katakan kepadamuإِذَا قِيلَ لَكُمْ
Text Box: Niscaya Allah melapangkan tempatmuيَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ
Text Box: Dan apabila di minta kepadamu berdiriوَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا
Text Box: hendaklah kamu berdiriفَانْشُزُوا
Text Box: niscaya Allah akan mengangkat (derajat)يَرْفَعِ اللَّهُ
Text Box: dan orang-orang yang berilmuوَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ
Text Box: beberapa derajatText Box: Maha mengetahui apa-apa yang kamu lakukanدَرَجَاتٍ
بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
d.      Asbabun Nuzul.
Menurut Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil bahwa ayat ini turun pada hari jum'at, di saat pahlawan-pahlawan Badar datang ke tempat pertemuan yang penuh sesak. Orang-orang tidak memberi tempat kepada yang baru datang itu, sehingga terpaksa mereka berdiri. Rasulullah menyuruh berdiri kepada pribumi, dan tamu-tamu itu (pahlawan Badar) disuruh duduk di tempat mereka. Orang-orang yang disuruh pindah tempat itu merasa tersinggung perasaannya.  Dan juga ayat ini turun sebagai perintah kepada kaum mukmin untuk mentaati perintah Rasulullah dan memberikan kesempatan duduk kepada sesama mukmin.

e.       Tafsir isi kandungan ayat.
Dalam pembahasan ini, penulis akan mengemukakan beberapa pendapat ahli tafsir (mufassir) sebagai berikut:
1.  Menurut Ibnu Katsir
Allah Ta'ala berfirman guna mendidik hamba-hamba-Nya yang beriman dan memerintahkan kepada mereka agar satu sama lain bersikap baik di majlis.
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا
يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُم     
Karena siapa yang menanam kebaikan maka ia juga akan memperoleh kebaikan. Karena ayat ini turun berkenaan dengan majlis- majlis zikir, yaitu apabila mereka mempersempit tempat duduk di samping Rasulullah SAW, kemudian Allah SWT memerintahkan kepada mereka untuk melapangkan tempat duduk satu sama lain.

Telah dikukuhkan pula bahwa para sahabat Nabi tidak pernah berdiri untuk menyambut kedatangan beliau, sebab mereka tahu bahwa beliau sangat tidak menyukai hal itu.
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi Ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan, yaitu janganlah kamu mengira bila kamu memberikan kelapangan kepada saudaramu yang datang atau bila ia diperintahkan untuk keluar, lalu dia keluar, akan mengurangi haknya. Bahkan itu merupakan ketinggian dan perolehan martabat di sisi Allah SWT. Sedang Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan hal itu. Bahkan dia akan memberikan balasan kepadanya di dunia dan di akhirat. Karena orang yang merendahkan diri karena Allah SWT, maka Allah SWT akan mengangkat derajatnya dan akan mempopulerkan namanya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, yaitu, Maha Mengetahui orang yang berhak
untuk mendapatkan hal itu dan orang yang tidak berhak untuk mendapatkannya.

2.  Dalam tafsir al-Mishbah
Ayat ini menerangkan tentang perintah untuk memberi kelapangan dalam segala hal kepada  orang lain. Ayat ini juga tidak menyebut secara tegas bahwa Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang berilmu. Tetapi menegaskan bahwa mereka memiliki derajat-derajat yakni yang lebih tinggi dari sekadar beriman, tidak disebutkan kata meninggikan itu sebagai isyarat bahwa sebenarnya ilmu yang dimiliki itulah yang berperanan besar dalam ketinggian derajat yang diperolehnya, bukan akibat dari faktor di luar ilmu itu.

Yang dimaksud dengan yang diberi pengetahuan adalah mereka yang beriman dan menghiasi diri mereka dengan pengetahuan. Ini berarti ayat di atas membagi kaum beriman jadi dua, yang  pertama  sekadar beriman dan beramal saleh, yang kedua  beriman, beramal saleh serta memiliki pengetahuan. Derajat kedua kelompok ini menjadi lebih tinggi, bukan saja karena nilai ilmu yang disandangnya, tetapi juga amal dan pengajarannya kepada pihak lain baik secara lisan atau tulisan maupun keteladanan.
Ilmu yang dimaksud oleh ayat di atas bukan hanya ilmu agama, tetapi ilmu apapun yang bermanfaat. Dan dalam pandangan al-Qur'an ilmu tidak hanya ilmu agama, tetapi juga yang menunjukan bahwa ilmu itu haruslah menghasilkan rasa takut dan kagum pada Allah SWT, yang pada gilirannya mendorong yang berilmu untuk mengamalkan ilmunya serta memanfaatkannya untuk kepentingan mahkluk.

3.  Dalam tafsir al-Maraghi
Ayat ini mencakup pemberian kelapangan dalam menyampaikan segala macam kebaikan kepada kaum muslimin dan yang menyenangkannya. Dan Allah SWT akan meninggikan derajat orang-orang mukmin dengan mengikuti perintah-perintah-Nya,
khususnya orang-orang yang berilmu di antara mereka, derajat-derajat yang banyak dalam hal pahala dan tingkat-tingkat keridhaan.

4.  Dalam tafsir Shafwah at-Tafaasir
Ayat ini menjelaskan untuk saling mamberi kelapangan yaitu pada apa-apa yang dibutuhkan manusia pada tempat, rizki, hati dan juga menunjukan bahwa setiap orang yang meluaskan majlis untuk beribadah kepada Allah SWT, maka Allah akan membuka pintu-pintu kebaikan dan kebahagiaan dan Allah akan meluaskan baginya di dunia dan akherat.
Allah SWT akan mengangkat orang-orang mukmin dengan perumpamaan dan perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya, orang-orang yang pandai di antara mereka pada khususnya tingkatan yang tinggi. Allah SWT memberi derajat yang tinggi sampai dengan surga.
Ayat ini sebagai pujian kepada para ulama yang mempunyai kelebihan dengan ilmunya, dalam arti Allah SWT mengangkat orang yang beriman dan berilmu di antara orang mukmin. Sebagaimana safaat kepada tiga orang yaitu para Nabi, ulama, syuhada. Dan keutamaan ilmu dalam keimanan sebagai simbol manusia yang mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah SWT.

5.  Dalam tafsir Fakhrur Razi
Ayat ini menunjukan pada setiap orang yang meluaskan majlis untuk beribadah kepada Allah SWT dan dibukakan beberapa pintu kebaikan dan kebahagiaan, berupa kebaikan di dunia dan akherat.
Dan Allah SWT mengangkat orang yang beriman dengan perumpamaan perintah Rasul-Nya dan orang-orang alim di antara mereka khususnya dalam hal derajat. Karena keutamaan ilmu adalah bagaimana cara beribadah dengan khusyu' dan menjalankan perintah
dan larangannya.
Dan keutamaan orang yang berilmu dan beriman adalah bertambah derajat di sisi Allah SWT dan di sisi manusia akan mendapatkan tempat yang baik.

6.  Dalam al-Qur'an dan tafsirnya
Dalam ayat ini menerangkan bahwa jika disuruh Rasulullah SAW berdiri untuk memberikan kesempatan kepada orang tertentu agar ia dapat duduk, atau kamu disuruh pergi dahulu hendaknya kamu pergi, karena Rasul ingin memberikan penghormatan kepada orang-orang atau beliau ingin menyendiri untuk memikirkan urusan-urusan agama, atau melaksanakan tugas-tugas yang perlu diselesaikan.  
Akhir ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat-derajat orang yang beriman, yang taat dan patuh kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan berusaha menciptakan suasana damai, aman dan tentram dalam masyarakat, demikian pula orang yang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakan kalimat Allah SWT. Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah SWT ialah orang yang beriman, berilmu dan ilmunya itu yang diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.   

7.  Dalam tafsir al-Azhar
    Ayat ini menunjukkan bahwa apabila seseorang berlapang hati kepada sesamanya dengan memberi kesenangan dan kebajikan, maka Allah SWT akan memberi kelapangan di dunia dan di akhirat.
وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ  
Ayat inipun mengandung dua tafsir, pertama, jika seseorang disuruh melapangkan majlis, yang berarti melapangkan hati, bahkan jika dia disuruh berdiri sekalipun lalu memberikan tempatnya kepada orang yang patut duduk dimuka, janganlah berkecil hati, melainkan hendaklah dia berlapang dada, karena orang yang berlapang dada itulah kelak orang yang akan diangkat Allah SWT Iman dan Ilmunya, sehingga derajatnya bertambah naik. Orang yang patuh dan sudi memberikan tempat kepada orang lain itulah yang akan bertambah ilmunya. Kedua; memang ada orang yang diangkat Allah SWT derajatnya lebih tinggi dari pada orang kebanyakan, yaitu karena Imannya dan karena Ilmunya. Setiap haripun dapat kita melihat raut muka, pada wajah, pada sinar mata orang yang beriman dan berilmu. Ada saja tanda yang dapat dibaca oleh orang arif dan bijaksana.

Iman memberi cahaya pada jiwa, disebut juga pada moral, sedang ilmu pengetahuan memberi sinar pada mata. Iman dan Ilmu membuat orang jadi mantap, agung, walau tidak ada pangkat dan jabatan yang disandangnya, sebab cahaya itu datang dari dalam dirinya sendiri. Pokok hidup utama adalah Iman dan pokok pengirimnya adalah Ilmu. Iman tidak disertai ilmu dapat membawa dirinya terperosok mengerjakan pekerjaan yang disangka menyembah Allah SWT, padahal mendurhakai Allah SWT. Sebaliknya orang yang berilmu saja tanpa disertai iman, maka ilmunya itu dapat membahayakan dirinya sendiri ataupun bagi sesama manusia. Ilmu manusia tentang atom misalnya, alangkah penting ilmu itu kalau disertai iman, karena dia akan membawa faedah yang besar bagi seluruh manusia. Tetapi ilmu itupun dapat digunakan orang untuk memusnahkan sesama manusia, karena jiwanya yang tidak terkontrol oleh iman kepada Allah SWT. Ayat tersebut di atas selanjutnya sering digunakan para ahli untuk mendorong diadakannya kegiatan di bidang ilmu pengetahuan, dengan cara mengunjungi atau mengadakan dan menghadiri majlis ilmu. Orang yang mendapatkan ilmu itu selanjutnya akan mencapai derajat yang tinggi dari Allah SWT.
   
Dan berbicara tentang etika atau akhlak. Ketika berada di majlis ilmu, etika dan akhlak tersebut antara lain ditujukan untuk terciptanya ketertiban, kenyamanan, dan ketenagan suasana selama dalam majlis, sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan ilmu pengetahuan. Berarti Islam memang memotivasi kepada manusia untuk giat menuntut ilmu pengetahuan, karena dengan hal itu kedudukan kita akan tinggi dalam pandangan Allah SWT. Dari berbagai pendapat di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa sebagai umat Islam yang taat pada Rasulullah SAW, harus menjaga sopan santun, etika, dan akhlak kita di manapun kita berada dan bagaimanapun keadaan kita. Dan juga sebagai seorang muslim hendaknya kita saling tolong-menolong, memberi keluasan hati kepada saudara kita jika mereka membutuhkannya.
Sesungguhnya Allah SWT menyukai dan memuliakan orang-orang yang telah beriman dan bertakwa dengan sebenar-benar iman, disertai dengan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat, baik ilmu umum maupun ilmu agama.
Menuntut ilmu pengetahuan dalam arti luas yaitu ilmu pengetahuan  umum  dan ilmu agama, karena kedua ilmu tersebut yang dibutuhkan manusia, khususnya umat Islam agar ilmu pengetahuan yang dipelajari dan diperolehnya dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. 
Jadi antara kedua ilmu itu harus saling berpadu, saling mengisi karena sejak awal mula al-Qur'an diturunkan sudah mulai memerintahkan agar membaca (berpikir) dengan menyebut nama  Allah SWT (berzikir).  
   Description: C:\Users\HP\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\96_1.png

Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.

Perintah Allah SWT  "bacalah"  berarti berpikirlah secara teratur dan sistematik dan terarah dalam mempelajari firman dan ciptaan-Nya. Adapun dalam proses membaca harus dilaksanakan dengan menyebut nama Tuhanmu, berarti harus berpadu dengan zikir.Karena mempelajari ilmu agama juga menjadi kewajiban bagi umat Islam sebagaimana firman Allah SWT .
Description: C:\Users\HP\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\capture.2.png
Artinya:
Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin pergi semuanya (ke medan perang), mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepada-Nya, supaya mereka itu dapat menyadari dirinya. (Qs.at-Taubah (9):122).
   
Ayat tersebut memberikan petunjuk tentang kewajiban memperdalam ilmu agama dalam arti mempelajari sekaligus mengajarkannya pada orang lain, karena perbuatan ini juga mulia dan mendapatkan kedudukan yang tinggi dihadapan Allah SWT
sama dengan berjihad mengangkat senjata melawan musuh.  

BAB III
PENUTUP
1.5         Kesimpulan

Surat al-Mujadalah terdiri dari 22 ayat, termasuk golongan surat Madaniya diturunkan sesudah surat al-Munafiqun. Surat ini dinamai "al- Mujadalah" (wanita yang mengajukan gugatan), karena pada awal surat ini disebutkan bantahan seorang wanita.  Dan dinamai juga "al-Mujadalah" yang berarti perbantahan.
Dalam surat al-mujadalah ayat 11, Allah memerintah kepada hamba-Nya agar selalu:
·         Berpelaku lapang dada kepada orang lain, bersikap baik, menghormati, menghargai,menyayangi, tolong-menolong, memberi kemudahan kepada orang sedang kesulitan, dan bersikap sadar.
·         Menuntut ilmu dengan dasar keimanan yang kuat agar mencapai derajat yang tinggi, baik di dunia dan di akhirat. Dcengan ilmu itu, di harapkan manusia dapat menghadapi dan menyelesaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA










                                                                                                                                                 

No comments:

Post a Comment

CARA MEMBUAT KRIPIK SINGKONG ENAK DAN RENYAH

CARA MEMBUAT KRIPIK SINGKONG ENAK DAN RENYAH 1.     Alat alat: a.     Pemotong singkong b.     Kompor c.      Wajan d.     Serokan e...