BAB I
ISSAI
2.1 Ariyani
Menulis Kerangka Esai
1. Judul/topik : Fasilitas Pendidikan yang Kurang Merata.
2. Paragraf Pembuka : Pendidikan merupakan landasan utama penentu masa
depan dengan bangsa.
3. Paragraf Isi :
Ø Para orang tua yang rela menghabiskan
uang agar anaknya dapat bersekolah.
Ø Keterbatasan fasilitas pendidikan yang
kurang merata di daerah-daerah terpencil.
Ø Para orang tua juga menginginkan
fasilitas pendidikan anaknya di daerah-daerah terpencil sebanding dengan
fasilitas pendidikan di kota-kota besar.
Ø Kualitas sekolah di daerah-daeerah
terpencil mampu bersaing dengan sekolah di kota-kota besar.
4. Paragraf Penutup : Niat baik pemerintah diharapkan dapat mengatasi masalah fasilitas
pendidikan yang kurang merata.
Fasilitas Pendidikan yang Kurang Merata
Pendidikan merupakan landasan utama
penentu masa depan bangsa kita. Pendidikan juga salah satu prioritas dalam
pembangunan negeri ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan adalah suatu usaha manusia
untuk mengubah sikap atau tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Kenyataannya di Indonesia banyak sekali
orang tua yang rela menghabiskan banyak uang agar anaknya mengenyam bangku
pendidikan setinggi-tingginya dan ada juga orang tua yang rela anaknya untuk
berhenti bermimpi karena masalah keterbatasan biaya. Banyak juga ditemui
gedung-gedung sekolah yang tidak layak pakai yang masih di gunakan untuk
aktivitas belajar disekolah terutama di daerah-daerah terpencil. Fasilitas
gedung yang seperti itu, seharusnya tidak layak lagi digunakan untuk
pembelajaran. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah “kenapa hal itu bisa terjadi?”.
Keterbatasan fasilitas pendidikan yang
kurang merata di daerah-daerah terpencil telah dirasakan oleh masyarakat setempat.
Selain gedung-gedung sekolah yang tidak layak pakai, ada juga permasalahan lain
yaitu kurangnya buku-buku pelajaran sekolah dan fasilitas internet.
Jika di daerah-daerah terpencil bnyak
gedung-gedung sekolah tidak layak pakai, sebaliknya di kota-kota besar sekarang
gedung-gedung sekolah sudah dibangun tingkat tinggi. Dan di daerah terpencil
jika ingin mengakses buku-buku pelajaran sekolah yang bagus kebanyakan dari
murid atau guru bahkan memesan di luar kota. Namun, jika dibandingkan dengan
kota- kota besar lainnya di Indonesia dengan mudahnya bila ingin membaca buku
yang kita inginkan. Serta, pengaksesan internet di kota-kota besar lebih pesat
perkembangannya di bandingkan dengan daerah-daerah terpencil. Oleh karena itu,
banyak orang tua menginginkan fasilitas pendidikan di daerah-daerah sebanding
dengan fasilitas pendidikan dikota-kota besar.
Namun dengan keterbatasan fasilitas
pendidikan didaerah-daerah terpencil, minat dan tekad murid-murid setempat
tidaklah tergoyahkan dan mampu bersaing dengan murid-murid dikota-kota besar.
Justru sekarang banyak sekali bibit-bibit pengharum nama bangsa dari
daerah-daerah terpencil yang sudah meluncur ke dunia internasional untuk
mengikuti olimpiade.
Oleh karena itu, pemerintah seharusnya
mampu memperbaiki fasilitas-fasilitas pendidikan yang kurang merata terutama di
daerah-daerah terpencil agar masyarakat tersebut dengan mudahnya memperoleh
gedung sekolah yang layak pakai serta perkembangan dan ilmu ternologi yang
terbaru.
2.2
Cindy Ratna Dilla
MEMBUAT KERANGKA ESSAY
Topik/Judul : Tayangan Televisi Merusak Moral Anak
Bangsa
Paragraf pembuka: Pengaruh media seperti halnya televisi terhadap anak
semakin besar, namun bukan pengaruh
positif yang di berikan melainkan pengaruh negatif yang banyak di terima .
Paragraf isi : 1.
penelitian tahun 2012 menyatakan bahwa jumlah jam menonton pada anak lebih kecil jika di bandingkan jam belajar di sekolah.
2. pada tahun 2014 lalu dari seluruh
tayangan televisi, yang aman di tonton anak-anak hanyalah sekitar 15% saja.
3. Orang tua seharusnya sadar bahwa
membiarkan anak menonton televisi dapat mengganggu perkembangan anak.
Paragraf penutup: Orang tua perlu memanage kapan
anak harus menonton dan kapan harus belajar.
Tayangan Televisi Merusak Moral Anak
Bangsa
Pengaruh media seperti halnya televise
terhadap anak makin besar, namun bukan pengaruh positif
yang di berikan malah pengaruh negatif
yang banyak di terima. Zaman memang semakin maju dan
modern namun tidak berlaku untuk acara
televisi Indonesia karena bukannya mengalami kemajuan
melainkan mengalami kemunduran dari
sudut pandang pesan yang di sampaikan terutama anak-anak`
menurut penelitian beberapa ahli,
kalangan anak merupakan kalangan yang paling mudah terkena
dampak negatif dari siaran telivisi.
Penelitian tahun 2012 menyatakan bahwa jumlah jam menonton
televisi pada anak lebih kecil jika di
bandingkan jam belajar di sekolah.
Hal ini tentunya dapat membuat orang
tua sadar bahwa membiarkan anak menonton televisi dapat
mengganggu perkembangan anak. Namun,
perlu di ketahui menonton televisi sebenarnya boleh-boleh
saja dan tidak di larang. Tetapi orang
tua perlu memanage kapan anak harus menonton dan kapan harus
belajar.
2.3 Desva Rizal Fani
MENGAPA
BANJIR?
Akhir-akhir ini,
sering kali kita lihat di berbagai media mengenai banjir yang semakin gencar
melanda. Hingga saat ini pun masih ada beberapa daerah yang terendam banjir.
Curah hujan yang tak menentu, populasi pepohonan yang sudah berkurang pun
menyebabkan banjir semakin mudah menerjang Tanah Air tercinta ini.
Banjir tidak datang
secara tiba-tiba, banjir datang karena kelalaian kita sendiri. Jika kita amati
sedikit saja tentang bagaimana kita menjaga lingkungan tempat kita berada, kita
seharusnya dapat menyadari bahwa rasa tanggung jawab diri masyarakat kita
terhadap lingkungan masih sangatlah minim.
Tingkat kesadaran
masyarakat kita untuk menjaga lingkungan sangatlah kecil. Dapat kita lihat dari
kelalaian dalam membuang sampah. Tidak banyak orang yang sadar untuk tidak
membuang sampah sembarangan. Sering kali mereka membuang sampah tanpa
memperhatikan tempat. Pada awalnya hanya satu atau dua orang yang membuang
sampah tidak pada tempatnya yang mana kebanyakan membuang sampah di pinggir
sungai atau jalan. Namun lama kelamaan semakin banyak orang mengikuti cara
tersebut, yang tak lain adalah membuang sampah di sembarang tempat. Hingga pada
akhirnya sampah pun menumpuk, membusuk dengan tidak indahnya dan membuat
lingkungan sekitarnya tercemar dan kotor. Pada akhirnya dapat menyumbat saluran
air yang ada sehingga menimbulkan banjir.
Selain membuang
sampah, kelalaian lain pun kerap terjadi yakni dalam hal penebangan pohon.
Banyak dari masyarakat kita yang menebang pohon sembarangan. Terkadang meskipun
ia memiliki hak yang legal untuk menebang pohon, tetapi ia tidak menanami
kembali tanah tempat tumbuhan yang telah ditebangnya itu. Dan itu menyebabkan
penyerapan air sangatlah sedikit dan membuat air turun kedataran yang lebih
rendah dengan cepat dalam jumlah banyak.
Hanya dengan kedua
masalah di atas, dapat kita lihat bahwa banjir kebanyakan terjadi karena
kelalaian kita dalam bertanggung jawab terhadap lingkungan seperti membuang
sampah sembarangan dan membiarkan tanah menjadi tandus. Dan sudah selayaknya
kita untuk memperbaiki diri dan bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan
agar kita tidak terus menerus dihantui oleh berbagai bencana khususnya bencana
banjir.
2.4
Iwan Papua Nugroho
MEMBUAT KERANGKA ESSAY
Topik/Judul : Sekolahku
Paragraf pembuka : Sekolahku, SMA
Pembangunan 6 Yapis Keerom adalah sekolah swasta yang cukup besar yang berada
di distrik Skanto tepatnya di kampung Jaifuri Arso III.
Paragraf isi : 1.
Lingkungan
sekolahku bersih dan Guru-guru sangat baik dan perhatian terhadap
siswa-siswinya, sehingga membuat kami lebih semangat untuk belajar setiap hari
di sekolah.
2. Sekolahku,
memiliki gedung-gedung yang cukup besar, gedung-gedung tersebut di susun sesuai
dengan fungsinya masing-masing.
3. Setelah
melewati gedung utama dan masuk lebih ke dalam lagi, kita akan menjumpai
ruang-ruang kelas, lapangan basket dan tempat markir kendaran para siswa-siswi.
Paragraf penutup : Tetapi,
menurut saya sekolah tempat saya menimba ilmu adalah sekolah terbaik yang ada
di distrik skanto.
Sekolahku
Sekolahku,
SMA Pembangunan 6 Yapis Keerom adalah sekolah swasta yang cukup besar yang
berada di distrik Skanto tepatnya di kampung Jaifuri Arso III. Lingkungan
sekolahku bersih dan Guru-guru sangat baik dan perhatian terhadap
siswa-siswinya, sehingga membuat kami lebih semangat untuk belajar setiap hari
di sekolah.
Sekolahku,
memiliki gedung-gedung yang cukup besar, gedung-gedung tersebut di susun sesuai
dengan fungsinya masing-masing. Jika kita memasuki pintu gerbang utama, kita
akan melihat gedung yang cukup besar, gedung itu adalah tempat kerja para guru
dan staff sekolah kami. Selain itu juga, di sana ada tempat beribadah untuk
para guru.
Setelah
melewati gedung utama dan masuk lebih ke dalam lagi, kita akan menjumpai
ruang-ruang kelas, lapangan basket dan tempat markir kendaran para siswa-siswi.
Selain memiliki gedung-gedung yang cukup lengkap, sekolahku juga memiliki
kantin yang cukup luas. Lingkungan kantin di sekolahku kotor, karena
siswa-siswi tidak membuang sampah pada tempatnya. Walaupun sering di ingatkan
oleh guru-guru dan orang penjual kantin, di kantin sekolahku kita bisa
menemukan macam-macam makanan ringan maupun makanan berat seperti nasi kuning,
lontong dan masih banyak lagi. Tetapi, menurut saya sekolah tempat saya menimba
ilmu adalah sekolah terbaik yang ada di distrik skanto.
2.5
Izwani Karsma Novanti K.
Narkoba dan Generasi Muda
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah
beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Selain
Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI
adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif
lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu adiksi atau
kecanduan.
Narkoba atau NAPZA merupakan zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan
mempengaruhi tubuh, terutama susunan syaraf pusat sehingga apabila
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, jiwa dan kehidupan bersosial.
Karena itulah Pemerintah melarang keras beredarnya Narkoba ini.
Mengapa NAPZA
dikategorikan berbahaya?
Ø Narkotika, Narkotika adalah zat yang berasal dari
tanaman atau buatan yang apabila dikonsumsi tidak sesuai prosedur akan menyebabkan
perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat
menimbulkan ketergantungan pada penggunanya. Jenis Narkotika yang sering
disalahgunakan adalah morfin, heroin, petidin, termasuk ganja, mariyuana,
hashis dan kokain.
Ø Psikotropika adalah zat alami maupun sintetis yang
berdampak aktif terhadap kejiwaan karena pengaruhnya di susunan syaraf pusat,
sehingga dapat menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan
perilaku pengguna. Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin,
ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil
koplo, BK, termasuk LSD dan Mushroom.
Ø Zat adiktif lainnya disini adalah zat yang bukan
Narkotika & Psikotropika seperti alkohol atau metanol, tembakau, gas yang
dihirup maupun zat pelarut.
Begitu banyak zat-zat berbahaya seperti dia atas yang beredar saat ini,
entah sampai kapan trend menggunakan zat terlarang ini berlanjut. Padahal
bergitu banyak dampak negatif yang ditimbulkannya, contoh kecilnya saja seorang
siswa yang diberikan uang oleh orang tuanya untuk membayar SPP karena telah
ketergantungan dengan Narkoba akan mempergunakan uang itu untuk membeli zat
terlarang tersebut, ini jelas-jelas salah, uang yang seharusnya digunakan untuk
ibadah dalam menuntut ilmu telah berpindah ke tangan yang salah.
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi pemakaian narkoba di kalangan
remaja ini yaitu:
Ø Hilangnya makna hidup, Mereka ingin selalu dianggap
eksis di tengah pergaulan, sehingga seringkali mengikuti trend serta gaya hidup
lingkungan tempat mereka bergaul, yang belum tentu berpijak pada prinsip yang
baik. Mereka khawatir terisolasi dari dunia pergaulan, ketika tetap berpegang
teguh pada aturan-aturan normatif, serta memeluk erat nilai-nilai tradisional.
Ø Minimnya komunikasi dalam keluarga maupun di tengah
masyarakat sekitar. Hal negatif dari hubungan antarmanusia yang tidak harmonis
akan melahirkan rasa sepi, sendiri, meski mereka berada di tengah keramaian.
Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut akan berdampak buruk bagi perkembangan
mental dan jiwa mereka. Dalam kondisi demikian, siapapun akan rentan untuk
terjerumus ke dalam perilaku negatif.
Ø Munculnya rasa bosan menjalani hidup. Gabungan dari
hilangya makna hidup serta hubungan interpersonal yang tidak lagi harmonis mengakibatkan
para pelajar yang masih usia remaja mengalami tekanan batin berupa rasa bosan.
Pada akhirnya, rasa bosan ini membawa mereka untuk lari dari kenyataan hidup
yang dihadapinya.
Nah setelah mengetahui faktor yang melatarbelakangi pemakaian Narkoba,
diharapkan kita tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan itu. Dan
bagi mereka yang sudah musuk ke dalam dunia narkoba, diharapkan dapat kembali
sadar akan arti penting kehidupan ini, yang amat sayang jika digadaikan dengan
kesenangan yang sesaat.
Maka dari itu, janganlah kita mendekati narkoba di saat keadaan yang
mendesak sekalipun. Marilah kita rangkul teman-teman kita yang sudah terlanjur
masuk dalam lingkungan narkoba untuk bangkit keluar dari jerat narkoba.
2.6
Kusmiati
Modernisasi
dalam Pelestarian Budaya
Pelestarian
budaya hendaknya melibatkan generasi muda. Ini penting karena generasi mudalah
yang akan menjadi penerus dan pemegang warisan budaya di masa depan. Untuk
merealisasikan misi ini hendaknya kegiatan pelestarian budaya dilakukan melalui
langkah-langkah yang modern. Hal ini agar lebih menarik minar generasi muda
yang hidup di masa modern seperti sekarang.
Pada
zaman modern seperti ini, pelestarian kebudayaan bisa melalui program radio,
televisi, film, internet, dan media cetak. Jika kebudayaan disajikan dalam
bentuk-bentuk seperti ini, generasi muda pasti akan tertarik karena kebudayaan
bagi mereka tidak kuno dan ketinggalan zaman. Senang sekali karena
langkah-langkah seperti inilah yang sudah mulai dilakukan.
Ambil
saja contoh program televisi word of wayang yang disiarkan kompas tv yang
semakin mendekatkan wayang terhadap generasi muda karena disajikan dengan cara
modern. Kasus lain adalah lagu pop Bali. Secara tidak sadar, melalui lagu pop
Bali, bahasa Bali telah dilestarikan dan generasi muda ikut mencintai bahasa
Bali
2.7
Miaji Rizki Sanae
KURANGNYA KEPEDULIAN SISWA TERHADAP KEBERSIHAN DI LINGKUNNGAN SEKOLAH
Masalah yang dihadapi masyarakat masa kini yang sulit untuk diselesaikan, salah satunya
adalah soal kebersihan lingkungan. Kebersihan merupakan hal yang begitu
sederhana namun begitu penting untuk diperhatikan. Menjaga kebersihan itu
terdengar sepele sehingga kebanyakan orang malah menyepelekan. Hal semacam ini
yang mestinya harus dibenahi.
Sebagai contoh adalah kebersihan di lingkungan SMA
Pembangunan 6 Yapis Keerom. Kian hari, kesadaran para siswa semakin menurun. Hal ini terbukti
dari sampah-sampah makanan yang tercecer di tempat yang tidak seharusnya.
Misalnya, di taman, laci meja, lantai-lantai kelas, dan lainnya. Para siswa yang tidak bertanggung jawab tersebut semakin menjamur.
Padahal, SMA Pembangunan 6 Yapis Keerom. merupakan sekolah berlabelkan Green School, sehingga masalah
kebersihan ini adalah hal mutlak yang harus diprioritaskan. Tetapi nyatanya
kebersihan di lingkungan SMA Pembangunan 6 Yapis Keerom sungguh memprihatinkan.
Pihak sekolah memang sudah berusaha untuk
menghilangkan, minimal mengurangi kebiasaan para siswa membuang sampah sembarangan. Tindakan yang diambil pihak
sekolah juga bervariasi, seperti menyediakan tempat sampah di setiap sudut
sekolah dan menghimbau serta mengingatkan para siswa untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun sepertinya hasil
yang diharapkan tidak kunjung terlihat. Masih banyak siswa yang meremehkan hal-hal yang berkaitan dengan kebersihan.
Banyak sekali dampak yang muncul akibat menomor duakan
prioritas kebersihan. Selain menimbulkan berbagai penyakit karena menumpuknya
sampah ditempat yang tidak semestinya, juga membuat lingkungan yang seharusnya
nyaman menjadi tidak betah untuk dipandang maupun disinggahi. Sampah yang
menumpuk juga dapat menyebabkan air menggenang dan menimbulkan banjir. Berbagai
hal dapat terjadi akibat menyepelekan kebersihan.
Bukan hanya para siswa
saja yang harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan, namun
seluruh warga sekolah SMA Pembangunan 6
Yapis Keerom, tanpa terkecuali. Pihak sekolah juga harus dan terus
berusaha dalam memulihkan kebiasaan para siswa untuk mencintai lingkungan dengan menjaga kebersihan. Karena
kebersihan merupakan sesuatu yang sangat penting mengingat berbagai dampak yang
bisa timbul akibat kelalaian dalam menjaga kebersihan. Sebagai masyarakat yang
baik, kita harus mulai lebih peduli akan kebersihan lingkungan sekitar kita dan
hal ini harus dimulai dari sekarang.
2.8
Multi S. C. Rahayu
Keluarga
Kopi
Aku duduk di balkon ditemani sebuah
cangkir tembikar yang isinya selalu saja sama, kopi.
Hidup ini selalu saja tentang pilihan, berawal dari kesenangan bapakku menyeruput minuman pahit bernama kopi di setiap sore aku jadi ikut-ikutan suka dengan cairan berwarna hitam yang satu ini.
Hidup ini selalu saja tentang pilihan, berawal dari kesenangan bapakku menyeruput minuman pahit bernama kopi di setiap sore aku jadi ikut-ikutan suka dengan cairan berwarna hitam yang satu ini.
“Bapak ini kalau tidak minum kopi malah
bakal cepat mati Nak, cepat juga tak ingat siapa engkau.” Celetuknya pada suatu
sore saat aku sedang duduk sembari membaca novel, menemaninya meminum kopi
dengan cangkir yang sedang aku gunakan sekarang, dari pada tidak pernah
terpakai lagi.
Terlepas dari mitos atau fakta tentang
kopi yang bisa mengurangi resiko terkena alzaimer, bapakku memang sosok yang
tidak mudah lupa dan sangat rinci dalam mengingat. Ingatannya itu layaknya mata
yang tercecer di seluruh bagian tubuh hingga ia bisa tahu apapun yang ada di
hadapannya. Ia ingat detil berapa kali anak bujangnya ini menggandeng wanita
dengan kriteria yang itu-itu saja: kulit putih, suara lembut, bibir merah, dan
tinggi semampai yang akhir kisahnya juga selalu itu-itu saja, pisah. Bahkan,
saking ‘kebangetan’ detil ingatan bapakku, pernah suatu kali saat aku hendak
membaca tumpukan novel-novel di atas meja tiba-tiba ia datang dari belakang
“Itu sampulnya font lucida calligraphy ukuran 36 ya, Dengan cepat ia mengatakan
hal tidak penting itu, membuatku kaget saja. Padahal, sudah 40 tahun lalu dia
menjadi seorang editor dan itu pun hanya berjalan satu tahun sebelum ia
memutuskan resign. Sekarang dia hanya seorang penikmat kopi dan penanam kopi
yang tidak lagi menjamah komputer sama sekali.
“Ah, bapak. Penting banget ya tahu font apa ukuran apa? Aku saja tak tahu dan tak tertarik memikirkan itu.” Terkekeh, berusaha menimpali kalimatnya walaupun bagiku itu tidak penting sama sekali.
“Ah, bapak. Penting banget ya tahu font apa ukuran apa? Aku saja tak tahu dan tak tertarik memikirkan itu.” Terkekeh, berusaha menimpali kalimatnya walaupun bagiku itu tidak penting sama sekali.
2.9
Putri Lestari
GENERASI
BARU ANTI KORUPSI
Indonesia
adalah negara yang agraris dan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam
yang melimpah. Pada dasarnya banyak hasil bumi yang dapat digunakan untuk
memajukaan dan membuat indonesia menjadi negara yang berkembang dan mandiri.
Kadaan ini belum tentu dimiliki oleh negara lain. Cukup membanggakan bukan ?
Namun begitu, ada hal dimana justru sangat disayangkan. Kendati bangsa
indonesia sangat kaya akan hasil bumunya, namun sebagian besar rakyatnya justru
hidup dalam kemiskinan dan jauh dari taraf kesejahtraan. Masih banyak rakyat
indonesia yang banyak putus sekolah, pengangguran, dan pengobatan, serta tempat
tinggal yang tidak layak. Kondisi ini akan terus terjadi jika indonesia masih terus
mengimpor bahan pangan dari mereka.
Menyedihkan
dan miris memang mendengarnya. Namun ini seakan menjadi fenomena yang sudah
tidak asing lagi bagi rakyat indonesi. Jadi, wajar jika ada pertanyaan apa yang
terjadi sebenarnya? Banyak faktor yang dapat menyebabkan rakyat menjadi
sengsara ditengan kekayaan Indonesia. Salah satunya adalah pengelolaan Negara
yang masih keliru atau bahkan salah. Contoh kesalahan yang terjadi didalam
pengelolaan Negara adalah adanya korupsi yang ada hampir disetiap bidang.
Masalah
korupsi bukan lagi masalah yang wah, melainkan sudah seperti makanan
sehari-hari. Terbukti dari setiap tayangan televisi pasti ada saja orang
pemerintah yang melakukan korupsi. Jika ada saja dilakukan survey, pastilah
banyak masyarakat yang muak, bosan, dan eneg mendengar kata korupsi yang ada di
Negara ini. Mungkin itu alasan mengapa masyarat indonesia terkadang hanya diam
saja.
Terlalu
banyaknya kasus korupsi yang ada di Indonesia, membuat indonesia terkesan tidak
pernah serius dalam menangani setiap kasus yang ada. Seperti tidak ada hukum
yang pas untuk membuat jera pada pelakunya. Terkadang, muncul kesan negara
adalah surga bagi pada koruptor. Entah salah moral pelakunya atau memang hukum
kita yang kurang tegas. Hal itu banyak menyebabkan banyak koruptor yang justru
seperti tidak merasakan bersalah melakukan korupsi. Ada juga yang justru
melambaikan dan senyum ketika diintrogasi polisi. Mereka seharusnya malu karena
melakukan hal yang memalukan untuk dirinya sendiri, keluarga dan bangsanya
sendiri.
Melihat
semua masalah korupsi yang ada di Indonesia, Negara tercinta kita masihkah kita
diam saja ? masihkah kita menyerahkan sepenuhnya kasus-kasus korupsi ini kepada
pihak yang sama ? tidak! Kita tidak boleh lagi diam, kita generasi baru
generasi bangsa sudah saatnya kita bangkit dengan gerakan anti korupsi. Kita
bersama membantu pihak-pihak yang berwenang untuk membabat habis para koruptor.
Kita bisa ikut mengawasi dan melaporkan dimana sja kita melihat atau menemukan
tanda-tanda atau justru tindakan koruptor. Sudah saatnya kita bertanya kepada
diri kita sendiri “apa yang sudah kita berikan kepada Indonesia? Sudahkah kita
turut serta membatu pemberantasan korupsi? Karena untuk bisa memutus tali
korupsi dapat dimulai dari diri sendiri dengan menjadi pribadi yang bersih,
jujur, dan berkarakter anti korupsi, kita percaya pasti koruptor akan semakin
berkurang dan lama-lama akan menghilang. Saatnya memulai dari hal yang kecil
untuk hasil yang besar.
2.
10 Seto Aji Nurkhotib
PENGABDIAN DAN KEBERMANFAATAN HIDUP
Siapa yang tidak ingin hidup bahagia, baik
di dunia maupun di akhirat? Semua orang pasti mendambakannya. Namun apa jadinya
jika kita hanya bepihak pada salah satunya dan melupakan yang lain? Tuhan telah
menjelaskan bahwa hidup yang diberikannya adalah untuk keserasian dan
keseimbangan, bukan berat pada salah satu sisi dan sisi yang lain dilupakan.
Inilah realitanya, banyak manusia yang lebih mementingkan salah satunya, bukan
kedua-duanya. Ada yang lebih mementingkan kehidupan dunia. Tiada lelah ia
mencari materi untuk memenuhi semua keinginannya dalam mencapai kepuasan. Namun
ada pula yang lebh condong pada usaha-usaha menuju kebahagian di kehidupan yang
kekal, yaitu kehidupan akhirat. Setiap waktu dalam langkahnya hanya untuk
mengingat asma-Nya.
Jika kita telaah lebih jauh, cerpen
“Robohnya Surau Kami” karya A.A Navis ini syarat akan makna dan nilai moral di
dalamnya. Kehidupan adalah suatu karunia yang diberikan Tuhan kepada seluruh
makhluk-Nya. Bukan semata-mata memuja dan mengucap asma-Nya menjadi suatu yang
mutlak sebagai kewajiban manusia di dunia. Hal itu dapat kita lihat dalam
penggalan ceritanya yaitu, “Kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak
cucumu teraniaya semua. Sedang harta bendamu kaubiarkan orang lain mengambilnya
untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri,
saling menipu, saling memeras. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau
malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan
peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal
kalau engkau miskin. Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk di sembah saja.
Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka.”
Cerita ini mengajarkan tentang alam, dunia
dan yang ilahi. Alam adalah suatu rangkaian yang diberikan kepada kita sebagai
sesuatu yang semestinya dijaga dan dimanfaatkan untuk hal-hal positif.
Hakikatnya Tuhan memberi alam untuk menunjang manusia dalam bertahan hidup.
“Robohnya Surau Kami” menjelaskan alam sebagai suatu bentuk titipan Tuhan yang
semestinya dimanfaatkan dan dijaga secara bijak untuk anak cucu kita dalam
meneruskan hidup kelak.
“Salahkah menurut
pendapatmu, kalau kami menyembah Tuhan di dunia?” tanya Haji Saleh pada
malaikat.
“Tidak. Kesalahan
engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk
neraka, karena itu kau taat sembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu
sendiri, melupakan kehidupan anak isterimu sendiri, sehingga mereka itu
‘kucar-kacir’ selamanya. Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis.
Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak
mempedulikan mereka sedikit pun.”
Berdasarkan penggalan
cerita di atas, dunia itu diibaratkan keserasian hubungan antara manusia yang
satu dengan manusia yang lain, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan.
Dunia mencakup segala relasi yang mutlak ada di dalamnya. Dan yang terakhir
yaitu ilahi. Allah berfirman bahwa Ia tidak menciptakan jin dan manusia kecuali
hanya untuk beribadah kepada-Nya. Namun disamping itu semua, pengarang
menggambarkan bagaimana cara melihat unsur kealiman seseorang. Ironi sekali
jika kita menengok kisah Haji soleh. Di dalam cerita pendek ini di titik
beratkan dosa Haji Soleh yaitu mengabaikan tanggung jawab kepada sesamanya.
Pada masa yang sama, kealiman seseorang juga bisa berunsur egoistis. Dalam arti
lain, hanya untuk mendapatkan balasan atau pahala yang dijanjikan Tuhan dan
keselamatan dirinya sendiri di akhirat kelak, tanpa memikirkan hak-hak orang
lain yang ada di sekitarnya.
Dalam cerpen “Robohnya
Surau Kami”, A.A Navis juga menggambarkan ketidak istiqamahan seorang kakek
penjaga suarau. Selama ini beliau menghabiskan hari-harinya untuk mengabdi
kepada Allah, beliau selalu menjaga dirinya dari amarah. Namun, setelah
mendengar cerita dari seorang pembual bernama Ajo Sidi, perasaan kesal dan
menyesal bercampur pada hati sang kakek pada saat itu. Kakek merasa bahwa
cerita tersebut mungkin di ilhami oleh dirinya. Dan kakek memutuskan untuk
membalas segala sesalnya dengan membunuh diri. Hal ini dapat kita lihat dalam
penggalan ceritanya yaitu, “Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi,
istriku berkata apa aku tak pergi menjenguk.
“Siapa yang meninggal?”
tanyaku kagut.
“Kakek.”
“Kakek?”
“Ya. Tadi subuh Kakek
kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang mengerikan sekali. Ia menggoroh
lehernya dengan pisau cukur.”
Kesimpulannya adalah kehidupan itu
keseimbangan, keseimbangan antara kebahagiaan dan penderitaan, antara dunia dan
akhirat. Kenyataan yang terjadi, banyak di antara kita yang berat pada satu
titik dan titik lain di lupakan. Robohnya surau kami mengajarkan sesuatu
bentuk kesadaran akan beragama dan berkehidupan. Pesan serupa juga
terdapat pada salah satu novel bestseller yaitu “Muara manusia adalah
menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita
mengabdi. Sebagai khalifah tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan
kebermanfaatan.” Cerita ini menguak segala macam bentuk kekurangan manusia
dalam segi hal alam, dunia, dan yang ilahi.
2.
11 Siti Rahayu
Pengaruh Pendidikan Terhadap Perkembangan Teknologi
Pada hakikatnya disebutkan dalam
Undang-Undang SISDIKNAS tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan adalah suatu
proses sadar dan terencana untuk mewujudkan belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Dalam dunia pendidikan tentu adanya jenjang, jenis dan jalur
pendidikan. Itu semua tersurat dalam Undang-Undang SISDIKNAS tahun 2003 pula.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang harus dilalui oleh seseorang
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Peserta didik harus melalui jenjang
pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP),
sekolah menengah atas (SMA), sampai ke perguruan tinggi. Semakin tinggi jenjang
tersebut jelas ilmu yang akan dimiliki peserta didik pun akan berbeda. Tentu
dalam pendidikan pun ada sebuah kurikulum yang mengatur bagaimana sistem
pendidikan itu dapat berjalan sesuai apa yang ingin dicapainya. Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU SISDIKNAS thn 2003).
Pendidikan yang menjalankan kurikulum sesuai dengan jalurnya akan membawa
dampak pada perkembangan pola pikir manusia dan perkembangan teknologinya pula.
Manusia yang berpendidikan selalu berusaha untuk mencari suatu penemuan terbaru
yang berguna bagi manusia banyak. Tentunya dengan ilmu yang dimiliki nya.Karena
dalam pendidikan dikenal ada tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotor (taxonomy bloom). Untuk dapat menciptakan suatu teknologi
baru ranah kognitif lah yang memberikan peranan yang sangat banyak. Ilmu
pengetahuan lah yang ada dalam ranah ini. Ilmu adalah suatu yang sudah diuji
kebenarannya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita dapatkan tanpa
memikirkan benar atau salahnya. Karena dengan ilmu yang dimiliki oleh manusia,
mereka dapat mengembangkan pola pikir dan kreativitasnya dalam menciptakan hak
baru.
Zaman dahulu pendidikan merupakan angka
yang sangat mahal bagi beberapa orang, karena tidak semua orang dapat mengenyam
pendidikan secara utuh. Sejak zaman nenek moyang kita pada zaman batu, manusia
selalu belajar dan mencari pengetahuan untuk menciptakan sesuatu yang berguna
bagi dirinya dan orang lain, terbukti pada zaman batu manusia purba bisa
menciptakan alat perkakas, dan lain-lain. Berlanjut ke zaman koherensi sampai
ke zaman modern sekarang tentu sudah banyak yang telah diciptakan manusia
berkat ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Jika dilihat dari perjalanan zaman ke
zaman bisa di simpulkan bahwa selalu ada peningkatan pengetahuan dan ilmu yang
dimiliki manusia. Maka jenjang pendidikan yang telah disebutkan diatas jelas
memberikan contoh yang nyata dan jelas bahwa semakin seseorang tinggi mengenyam
pendidikan maka ilmu nya pun akan semakin banyak dan terus bertambah. Dengan
ilmu inilah manusia dapat mengembangkan teknologi diberbagai bidang. Jelas
terlihat di zaman yang semakin modern ini semakin banyak pula berbagai alat
elektronik yang canggih dan terus mengalami perubahan dan pembaharuan. Karena
banyaknya lulusan sarjana yang bisa membuat teknologi baru berupa handphone, dan
sebagainya.
Pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan
mendidik. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263). Jadi
kita ketahui secara jelas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang lama dan
tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Untuk bisa mengubah seseorang butuh
contoh dan butuh kesabaran yang ekstra. Dalam dunia pendidikan sudah selayaknya
para guru bisa mengubah seorang murid menjadi insan yang mulia dan berakhlak
baik.
Teknologi adalah penerapan praktis
pengetahuan untuk mengerjakan sesuatu yang kita inginkan.
Sehingga dapat kita ketahui bahwa sanya teknologi ini diciptakan oleh manusia untuk mempermudah kegiatan manusia.
Pendidikan yang dilalui oleh setiap manusia akan membawa suatu perubahan bagi dirinya dan lingkungan. Karena pendidikan yang dimiliki seseorang tersebut akan bisa diterapkan dikehidupan sehari-hari tentunya. Manusia yang telah mengenyam pendidikan sampai jenjang yang tertinggi akan bisa mengubah paradigma hidup, terutama jika kita bicara dibidang teknologi. Banyak barang elektronik yang semakin canggih yang telah diciptakan oleh manusia, seperti handphone, televisi, radio, mesin cuci, dan lain sebagainya. Itu semua merupakan contoh berkembangnya ilmu pengetahuan yang ada pada diri seseorang. Jika kita tinjau dari segi teknologi jelas sekali terlihat bahwa pendidikan memberikan pengaruh besar terhadap perkembangannya teknologi. Ketika seseorang telah mengalami proses pendidikan sampai jenjang yang tertinggi maka orang tersebut akan mengalami perubahan baik secara kognitif maupun secara psikologinya. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang diperoleh oleh orang tersebut maka akan semakin banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh orang tersebut. Dengan kata lain orang itu akan semakin luas pengetahuannya.
Sehingga dapat kita ketahui bahwa sanya teknologi ini diciptakan oleh manusia untuk mempermudah kegiatan manusia.
Pendidikan yang dilalui oleh setiap manusia akan membawa suatu perubahan bagi dirinya dan lingkungan. Karena pendidikan yang dimiliki seseorang tersebut akan bisa diterapkan dikehidupan sehari-hari tentunya. Manusia yang telah mengenyam pendidikan sampai jenjang yang tertinggi akan bisa mengubah paradigma hidup, terutama jika kita bicara dibidang teknologi. Banyak barang elektronik yang semakin canggih yang telah diciptakan oleh manusia, seperti handphone, televisi, radio, mesin cuci, dan lain sebagainya. Itu semua merupakan contoh berkembangnya ilmu pengetahuan yang ada pada diri seseorang. Jika kita tinjau dari segi teknologi jelas sekali terlihat bahwa pendidikan memberikan pengaruh besar terhadap perkembangannya teknologi. Ketika seseorang telah mengalami proses pendidikan sampai jenjang yang tertinggi maka orang tersebut akan mengalami perubahan baik secara kognitif maupun secara psikologinya. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang diperoleh oleh orang tersebut maka akan semakin banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh orang tersebut. Dengan kata lain orang itu akan semakin luas pengetahuannya.
Berjalan dari pengetahuan yang dimiliki
oleh seseorang maka orang tersebut akan terus mencoba mengembangkan pengetahuan
yang dimilikinya. Maka dari itu hasilnya pun dapat berupa temuan dan hasil yang
baru terutama dibidang teknologi.Namun yang paling penting yang harus diketahui
bahwa pendidikan berbasis sains yaang biasanya membuat suatu teknologi.
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pendidikan terdiri dari beberapa jenjang dan beberapa jenis
pendidikan. Antara lain jenjang pendidikan ini mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan
perguruan tinggi. Ketika sampai di taraf perguruan tinggi maka akan semakin
banyak ilmu yang didapatkan oleh kita, sehingga kita bisa mengembangkan
berbagai ilmu di berbagai bidang seperti pada bidang teknologi yang ada.
Terbukti banyaknya elektronik yang semakin baru dan semakin canggih dengan
berbagai aplikasi didalamnya. Inilah bukti dari pentingnya pendidikan bagi
semua kalangan yang biasa disebut pemerataan pendidikan. Semakin maju nya zaman
maka akan semakin dibutuhkannya pendidikan. Sehingga setiap manusia wajib
mengenyam pendidikan. Karena itulah mulai di galakkan wajib belajar dua belas
tahun. Ketika semakin majunya teknologi pasti perkembangan pendidikan pun
semakin pesat. Dua hal ini akan saling mempengaruhi. Pendidikan akan sangat
berpengaruh pada bidang teknologi karena manusia semakin bisa membuat teknologi
canggih dari hasil ilmu pengetahuan yang dimiliki. Namun sebaliknya teknologi
yang canggih pun akan membawa dampak buruk pada dunia pendidikan, kerena
manusia akan malas dalam mengerjakan sesuatu dan merasa segala sesuatu sangat
mudah di dapatkan dengan teknologi yang dimiliki. Maka pendidikan yang tinggi
sehingga manusia bisa menciptakan teknologi akan membawa pengaruh buruk juga
dari teknologi yang telah dibuat.
BAB II
CERPEN
3.1 Andri Setiawan
C.I.N.T.A
Cerita Indah Namun Tak Abadi. Itu
menurut kebanyakan orang, menurut gw cinta adalah anugerah dari Tuhan yang Maha
Esa yang sangat-sangat indah dan mengagumkan. Memang tidak semua cinta akan
berakhir indah ada pula yang berakhir tragis hingga menelan beberapa korban.
Itu juga karena banyak faktor, bukan orangnya yang salah atau waktu bahkan
cinta, hanya saja karena jalannya seperti itu.
Itu menurut gue, dan begitulah cerita
cinta gw sejak SMA.
Waktu itu yah, cinta pertama yang gue
rasakan setelah masuk bangku SMA. Gw sekolah di SMA di daerah Jakarta Selatan,
gue Namara Echa Diputra anak pertama dari keluarga Diputra. Waktu itu gw
memasuki SMA yang terkenal sangat-sangat kejam dalam Masa Orientasi Siswanya,
gw sih cuek-cuek aja karena kebetulan OSIS angkatan tahun itu baik-baik jadi
MOS nya nggak terlalu kejam.
Pertemuan pertama waktu itu adalah
karena gue yang mendadak sesak nafas, sehingga gue harus di bawa ke UKS untuk
pertolongan pertama. Di tempat itulah gue mengenal seorang laki-laki yang
bernama Dimas, lebih tepatnya dia adalah kakak kelas gw. Dia terlihat biasa
saja, tapi ketika dia tersenyum di situlah terlihat bahwa dia berbeda dengan
laki-laki yang lain, senyumannya yang terlihat tulus. Dia baik, naluri
kekakak-kakakannya selalu menyelimuti ketika dia merawat para korban-korbannya.
Banyak yang bilang bahwa kak Dimas ini
yang menjadi kakak kelas populer setelah kak Anggara anak kelas 3 IPA. Karena
gue juga penasaran makanya gue bergabung di ekskul PMR itu, dan setiap kali
pertemuan gue selalu melihatnya tersenyum kepada adik-adik barunya. Hanya
karena ketidak sengajaan waktu itu, membuat gw dan kak Dimas dekat dan sampai
akhirnya dia berkata bahwa dia menaruh hati ke gw.
Perasaan gue saat itu sama dengan kak
Dimas, dan akhirnya kita menjalin sebuah hubungan layaknya remaja SMA, yaitu
pacaran.
Namun sepertinya keputusan itu salah, dibulan
pertama kita baik-baik aja, dibulan kedua kita mulai tambah mesra dan tepat
dibulan ketiga yang katanya disinilah ada ujian besar hubungan kita mulai
menjauh. Faktornya sih karena komunikasi yang kurang, kadang dia yang sibuk
sampai malam dan gw yang udah ketiduran, atau sekedar karena banyak tugas
sampai nggak bisa ketemuan.
Di akhir bulan ketiga kami mengakhiri
hubungan itu. Bukan gue yang memutuskan untuk mengakhiri tapi dia. Alasannya
karena mungkin memang bukan gue yang selama ini dia cari, dan karena dia udah
mau naik ke kelas 3 dia mau fokus untuk sekolah lebih dahulu. Gw dukung
keputusan itu, bukannya gw juga nggak nyaman lagi sama dia tapi karena gue
nggak tahu harus bagaimana lagi. Dia yang mengawali dia juga yang mengakhiri,
sedikit ingin berontak tapi tak ada waktu lagi.
Untung saja disela-sela kesepian gue
waktu itu gue masih punya temen-temen yang baik hati. Ada Cecil, Cindi, ada
Hayu dan masih banyak lagi. Waktu-waktu itu sih gue masih mencoba ikhlas kalau
memang dengan alasan itu hubungan kami berakhir, tapi ternyata ada fakta yang
lebih mengejutkan. Selang 2 minggu setelah hubungan kami berakhir, salah satu
temen gue melihat bahwa kak Dimas udah menggandeng perempuan lain. Melakukan
hal yang bisasanya dilakukan ke gue, yaitu mengajak makan siang bareng di
kantin. Kesal, kecewa, merasa bodoh itu pasti, tapi kata Cindi, “semua hal yang
telah lewat jangan sampai kau sesali lagi,” yang akhirnya membuat gw menjadi
ikhlas.
Benar saja setelah 2 bulan kemudian
gue bisa lupa. Gw yang pada akhirnya memutuskan keluar dari ekskul PMR dan
memilih untuk menjauhi segala sesuatu tentang dia berhasil mendapat predikat
lulus MOVE ON. Sampai akhirnya saat-saat kenaikan kelas. Gw berhasil naik kelas
dengan nilai yang cukuplah, dan seperti adat istiadat sekolah ini, sebelum
libur 2 minggu kita harus melakukan kerja bakti masal. Kali ini, wali kelas gue
membagi kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 3 orang dan sudah mendapat
wilayah sendiri.
Gw mendapat kelompok dengan Dika dan
Desti. Wilayah yang kita dapatkan juga tidak terlalu luas jadi ditinggal
ngobrol pun tetep selesai. Gw masih ingat waktu itu kami bertiga menggunjing
tentang guru matematika yang galak dan modis banget. Bahkan waktu kerja bakti
itu kami anak kelas 1 IPA 2 dimaki-maki, sampai akhirnya wali kelas kita yang
turun tangan. Entah guru itu menggunakan jimat apa, setelah beberapa menit
menggunjingkan guru itu, kami mendapat karmanya. Emmm...ralat bukan kami tapi
Dika yang mendapat karmanya. Tangannya kemasukan duri tumbuhan putri malu hingga
berdarah. Gw dan Desti hanya menertawakan saat dia mencoba mengeluh kepada gw.
Dan saat itulah gue mulai akrab
dengannya, yah dengan Dika. Jauh-jauh waktu gue memang telah mengenal dia.
Waktu MOS gue memang sempat mengagumi dia, karena dia terlihat beda. Di kelas
gue laki-laki paling pendek ya dia, tinggi badannya sekitar pas 170, memiliki
pipi yang cabi, dan tahi lalat di dekat bibirnya. Dia sedikit unik, terlihat
pendiam dan jaga jarak dengan perempuan (pada waktu itu).
Jujur selama kelas 1 gue nggak bisa
akrab dengan dia, hanya sebatas ngobrol hal penting dan tersenyum ketika
bertemu. Kalau bercanda gue nggak pernah bareng sama dia, tapi ketika gue
melucu kadang dia ikut tertawa. Dan suara tawanya itu yang membuat gw ikut
ketawa.
Sebelum akhirnya gue memutuskan untuk
pacaran dengan kak Dimas, diam-diam gue juga mengamati Dika. Hanya sebatas
mengamati bagaimana Dika yang sebenarnya. Tapi waktu itu gue hanya sebatas tahu
tentang sifat kecilnya dan akhirnya gw memilih berhenti.
Liburan semester yang membuat gue jadi
jarang bertemu dengan temen-temen yang lain. Dan selama 2 minggu itu pula gue
menjadi gelisah karena memikirkan Dika. Entah kenapa saat itu gue mendadak
terus memikirkan Dika, bahkan jawaban itu belum gw temuin sampai sekarang.
Apalagi waktu itu Dika juga sering menghubungi menanyakan tugas liburan yang
diberikan oleh tiap guru mapel. Kadang di sela-sela membahas tugas kita juga
saling bercanda.
Akhirnya gue memutuskan untuk
menghubungi si Cindi dan menceritakan semua unek-unek yang gue rasakan, dan tak
ku sangka ternyata tidak hanya gue yang mengagumi teman sekelas, tapi si Cindi
dan Cecil juga mengagumi temen sekelas.
Hari itu menjadi hari kejujuran
diantara kami bertiga. Gw, Cecil, dan Cindi saling bercerita tentang perasaan
kami masing-masing. Liburan 2 minggu jadi terasa sangat sebentar, apalagi tiap
harinya diwarnai dengan tawa semunya Dika. Dan akhirnya semua pelajar harus
kembali lagi akrab dengan pelajaran baru. Sebelum guegue masuk, gue sempat
berfikir ekspresi apa yang akan gue perlihatkan ketika bertemu dika nantinya.
Dan sewaktu gue berpapasan dengan dia hanya lirikan yang ada, gue sendiri hanya
sedikit senyum acuh seakan-akan tidak memperdulikan ekspresi yang dia
tunjukkan. Tapi dalam hati gue bener-bener gedek juga, nggak kayak di sms yang
selalu dia kirim tiap malamnya.
Hanya saja sewaktu pengumpulan tugas,
gue sama dia maju bersamaan dan dia berbisik, “kelihatan beda,” gue yang
mendengar perkataan itu hanya menatapnya heran. Lalu terdengar bisikan yang
kali ini lebih terdengar jelas, “jadi kelihatan lucu,” dilanjutkan dengan dia
mundur kembali ke tempat duduknya. Gw yang mendengar hal itu hanya bisa
tersenyum dan diam-diam tambah senang.
Hari-hari di kelas 2 jadi tambah
asyik, tapi tiba-tiba gw mendapat perlakuan yang berbeda lagi setelah ada kabar
bahwa Dika dikabarkan dekat dengan Anisa anak 2 IPS 2. Gw yang waktu itu
sedikit jengkel sampai menonjok meja hingga membuat tangan gw berhasil lebam
full version. Dan malamnya Dika menghubungi gue lagi, kali ini nggak cukup sms
tapi telfon.
“Halo,” sapaku mengawali percakapan
dengan nada sedikit kesal
“Yang nonjok meja kelas tadi loe kan?”
tanyanya tanpa membalas sapaan layaknya menelpon
“Hhemm,” jawabku dengan tambah kesal
“Terus keadaan tangan loe gimana?”
tanyanya sekali lagi. Tapi belum sempat gue jawab nada panggilan terputus
terdengar mendahului, membuat gue kembali meletakkan ponsel disamping tempat gw
tidur.
Yahh seingat gw itu terakhir telfon
dari dia. Setelah itu pun dia jadi jarang menghubungi gue, dan rumornya dia
lebih sering berhubungan dengan Anisa anak 2 IPS 2 itu. Gw yang harus kembali
bersabar menjadi malas untuk bersabar lagi. Bahkan keakraban yang biasanya
terjadi diantara kami sekarang berganti menjadi kekosongan hingga kami kelas
3.
Yahh memang cukup lama kami menjadi terlihat
seperti orang asing. Tapi sebelum hari kelulusan ketua kelas gue membuat acara
khusus untuk kelas 3 IPA 1, yaitu acara jujur-jujuran. Seperti permainan yang
ada di salah satu Drama korea. Waktu itu giliran Dika yang berhak memutar botol
yang kita gunakan sebagai penunjuk dan ujung botol itu berakhir dengan menunjuk
ke arahku. Gw menatap Dika yang kebetulan juga ada di depan gue, dengan sedikit
raut wajah kecewa kenapa harus gw yang kena.
Dia akhirnya memberikan 1 buah
pertanyaan,
“Gw pengen tahu, apakah loe pernah
jatuh cinta sama temen sekelas loe selama di SMA ini? Dan kalau pernah siapa
orang itu?” pertannyaan Dika yang berhasil membuat gue diam mematung. Gw
seketika buyar bingung dengan jawaban yang akan gw berikan ke dia.
“Di jawab jujur,” sela Bagus si ketua
yang tersenyum lebar menanti jawaban dari gue. Sama seperti kawan yang lain,
bahkan sewaktu itu semua mata menjadi tertuju ke gue.
Gw memutuskan untuk menjawab jujur,
tapi gw nggak berani untuk menatap si pemberi pertanyaan itu. Gw memejamkan
mata dan menegakkan tubuh gue, “gue pernah jatuh cinta....dan orang yang gw
sukai adalah....loe, Dika Mahaputra,” kataku yang kemudian gw membuka mata
menatap lurus Dika yang ada di hadapan gw.
Waktu itu Dika juga pas menatap gw
dengan raut kaget tidak percaya. Begitu juga yang lain. Gw yang jadi merasa
bodoh telah mengakui hal itu, gue sendiri bingung juga bagaimana menghilangkan
rasa kaget yang dirasakan anak-anak.
“Ehemm, jadi udah ketahuan kan, gw
mohon respon dari loe Dik,” kata Bagus yang mencairkan suasana tegang. Gw
sedikit lega karena Bagus tahu posisi gw.
“Ufftt...gw minta maaf karena nggak
bisa balas perasaan itu.” Katanya singkat dengan mendudukkan wajahnya. Dan
akhirnya bagus melanjutkan acara selanjutnya, dan setelah itu riuh tawa mulai
terdengar lagi.
Terlihat sangat-sangat konyol waktu
itu, gw hanya bisa meruntuki diri sendiri karena memilih jujur. Setelah lulus
gue meneruskan kuliah di luar, dengan alasan ingin tambah pengalaman dan untuk
move on lagi. Gw nggak tahu keadaan temen gw yang lain. Yang jelas kabar
terakhir yang gw dengar semuanya masuk kuliah.
Dan beginilah gw pada akhirnya, sampai
sekarang gw masih belum bisa lupa soal masa lalu gue. Bukan berarti gue gagal
move on hanya saja itu peristiwa besar bagi gue selama di SMA. Kali ini gue
hanya tersenyum bersama hilangnya matahari di peraduannya, mengingat-ingat lagi
kejadian waktu SMA yang sekali lagi membuat gw tersenyum geli.
Gw melihat kontak di ponsel lama gw,
dan ternyata nama Dika masih tersimpan di situ. Gw mencoba menghubunginya, dan
beberapa saat kemudian tersambung.
“Hallo,” sapanya dengan nada suara
yang masih sama. Gw tersenyum ketika bisa mendengar suaranya kembali.
Seakan-akan gue kembali ke masa-masa SMA gue dulu.
“Hai, apa kabar?” tanyaku dengan nada
yang terlihat habis tertawa
“Yahh, baiklah.” Jawabnya singkat tapi
dengan nada yang telihat lepas.
“Kuliah dimana sekarang?” tanya gw
sekali lagi.
“Di UI, gw milih yang lokal-lokal aja.
Biar tambah kentel sifat lokalnya,” jawabnya yang membuat tambah mencair suasana
mengobrol sore ini.
“Yahh, oke dehh!” balasku dengan
singkat karena bingung menjawab apa.
“Udah 24 tahun ya kita,” katanya
mengisi sesi diam.
“Iya, udah dapet pacar berapa?”
tanyaku meledek
“Emmmm, yang nggak serius banyak tapi
akhirnya udah dapet sekarang. Bentar lagi gue nikah Cha,” jawabnya dengan nada
bahagia. Gw yang mendengar sedikit kaget dan kecewa.
Karena gw tak menjawab apapun,
akhirnya dia kembali mencairkan suasana.
“Kok diem sih? Mana ucapan selamatnya?
Yang lain gw kabarin ada ucapan selamatnya loh,” runtuknya
“Eh, iya selamat ya....” kata gw
“Tenang aja Cha, jangan kecewa. Tapi
bener deh gw jadi pengen ketemu sama loe, ngobrol langsung.” Katanya, belum
sempat gue menjawab nada terputus mendahului lagi dan mengakhiri obrolan sore
ini.
Gw memutuskan untuk pulang ke tanah
kelahiran gue. Membawa segala ilmu baru yang gue dapat di luar negeri. Sepulang
gue ke Jakarta Selatan, ternyata banyak cerita yang tak tersampaikan ke gue,
termasuk undangan dari Dika yang akan menikah Minggu besok. Tuhan...rasanya gw
pengen banget langsung ketemu sama dia. Tak lama kemudian dering ponsel menunda
berita-berita yang baru diceritakan Mama. Berharap itu pesan dari Dika, dan
ternyata benar saja Dika yang mengirim pesan ke ponselku. Mengatakan bahwa dia
mau berkunjung ke rumah gw hari ini. Tentu saja gw mempersilakan dia untuk
datang.
Sekitar pukul 07:00 malam, dika sampai
di rumah gue. Dia sendirian yang kemudian tanpa basa-basi meminta izin ke Mama
untuk mngajak gue keluar sebentar. Gw yang tak sempat berkata hanya diam dan
pasrah.
Di perjalanan, Dika banyak cerita
tentang kedekatannya dengan calon istrinya itu. Sesekali gw tertawa mendengar
cerita dari Dika. Setelah lama kita bercerita, akhirnya mobil yang dikendarai
kami berdua berhenti tepat di depan sekolah kami dulu. Ternyata ada acara reuni
kali ini, hanya saja bukan tahun angkatan kami, melainkan setelah kami.
Dika mengajak gue ke tempat yang
biasanya menjadi tempat favorit anak IPA 1 kumpul.
“Loe inget nggak, sebelum kita semua
pisahan kita main jujur-jujuran, waktu itu...” kata Dika yang sekarang terlihat
berubah suasana. Dia menatap ke sudut jauh arah keramaian. Terdengar pulas
sayup-sayup lagu milik Sheila On 7-Anugerah Terindah Yang Pernah Ku Miliki.
“Heem, gue ingat jelas kejadian itu.”
Jawabku
“Sekarang gue mau ngulang itu sama
loe,” katanya yang sekarang berbalik menatap gue dengan senyuman dan gue hanya
diam terheran-heran.
“Tapi...bedanya gue nggak perlu
pertannyaan. Gw mau langsung jujur aja sama loe,” lanjutnya.
“Jujur, gue pernah suka sama loe Cha.
Loe inget nggak waktu liburan semester kelas 1? Gw sering sms-in loe, hubungin
loe dan segala hal yang gue lakukan itu karena gue ada rasa sama loe. Sayangnya
gue mudah ingkar, ketika gw lihat Anisa gw jadi berbalik arah ke Anisa. Tapi
pada akhirnya gw juga yang kecewa....” sejenak dia terdiam, gw sendiri bingung
mau menjawab gimana.
“Ada pikiran untuk kembali ke loe
lagi, tapi rasanya gueseperti laki-laki yang pecundang. Makanya gue memilih
menjauhi loe sampai akhirnya kita lulus. Menurut loe keputusan gw salah nggak?”
tanyanya mengakhiri segala kejujurannya.
“He...he....gue nggak tahu pasti. Tapi
gue rasa untuk saat ini loe bener,” jawab gw dengan mengacungkan jempol.
Terlihat dikegelapan bahwa dia tersenyum mendengar jawaban dari gue.
“Sekarang gue udah di dunia baru yang
lain Cha, gue udah mau nikah,” ujarnya
“Hem, yahh gue tahu itu. Selamat ya ,”
balasku
“Tapi bukan itu yang gue mau dengar
dari loe, karena bukan itu juga yang gw ajukan ke loe.” Katanya dengan menatap
gue lagi. Tapi tak lama kemudian dia menunuduk yang membuat gw menjadi teringat
waktu dia memberi jawaban saat ditanya tentang respon perasaan dari gw.
“Gw mau minta maaf ke loe, karena
gara-gara gue tangan loe jadi lebam sewaktu nonjok meja. Gara-gara gue juga
jadi nangis di pojokan UKS waktu senin sore, gara-gara gue juga loe jadi sering
marah sama semua orang. Loe tahu kan cinta sulit untuk ditebak akhirnya, kalau
nggak selektif bisa-bisa kita menyesal. Dan gw pernah merasakan itu Cha, yaitu
saat gw memilih berpaling dari loe, memilih seseorang yang tidak pasti. Tapi
sekarang gw udah menemukan yang lain, dan gw yakin dengan pilihan gw kali ini.
Gw minta do’a dari lo Cha, semoga gw bener.” Ujarnya panjang lebar.
“Is..is..is,,,...segitunya ya sampek
kayak nerangin ilmu Biologi. Gw sih santai Dika, gue nggak peduli lagi soal
itu. Yah sih gue belum bisa sepenuhnya lupa tapi gue bisa menganggap loe teman
sekarang. Dan gue juga udah maafin loe dari dulu, masalah do’a gw juga udah
do’ain loe biar langgeng sama calon istri loe sekarang. Dan masalah tangan
lebam, gw nangis, gw marah-marah itu karena gw yang belum tahu cara mengontrol
emosi makanya gw berkelakuan seperti itu.” Terangku nggak kalah lebar.
Yahh obrolan panjang lebar itu yang
membuat kita jadi akrab sekarang. Minggu 28 September 2014 Dika mengucapkan
janji sucinya ke Fefe Andriansyah perempuan kelahiran Bandung yang menjadi
teman kampusnya Dika. Waktu itu gw datang terlambat, bukan karena tidak mau
melihat tapi jalanan untuk sampai ke gedung macet. Ketika gw sampai Dika telah
selesai mengucapkan janjinya dan terlihat rona bahagia di wajah kedua sepasang
suami istri itu.
Dari kejauhan gue mendapat lambaian
tangan dari Cindi yang kemudian disusul dengan lambaian tangan temen-temen IPA
1 yang lainnya. Gw yang menahan rindu langsung mendatangi mereka. Dika yang
melihat gue juga ikut tersenyum dan melambaikan tanganya.
Gw jadi tahu arti cinta yang
sebenarnya menurut pengalaman gue, cinta itu memang nggak selalu bersama
melainkan cukup berakhir dengan bahagia walaupun itu bukan dengan kita. Memang
terdengar menyakitkan, tapi apabila dipikir kembali sudah tak dapat dimiliki
tak dekat pula, masih mending nggak bisa dimiliki tapi masih bisa dekat, akrab
bukan?
Dan bukannya Tuhan telah menggariskan
segala tentang rizki, jodoh dan mati? Jadi kita semua pasti akan mendapatkan
yang terbaik untuk diri kita sendiri. Dan ingat terkadang segala hal yang kita
inginkan belum tentu itu yang kita butuhkan, jangan terlalu mengharapkan
sesuatu dengan berlebihan karena hal itulah yang nantinya membuat kita semakin
tidak jelas kedepannya.
3.2 Ariyani
SAYAKA’S HEART
Tik!
Tik! Tik! Kriiiiiing!
Jam weker yang ada di sisi ranjangnya
berbunyi. Matahari bersinar sangat cerah pagi ini, membuat sang pemilik kamar
terbangun dari tidurnya. Matanya bergerak kearah jam weker dan mematikannya.
Bibirnya bergumam mengucapkan jam yang sekarang tertera di hadapannya, masih
jam enam.
Matanya menatap sekeliling kamar.
Kemudian ia menutup matanya kembali. Menurutnya, tinggal seorang diri di rumah
itu sangat menyenangkan. Tidak ada orang yang harus meneriakinya pagi-pagi
jikalau dirinya terlambat bangun.
Tok!
Tok! Tok!
Suara pintu diketuk dengan lembut dari
luar. Ia membuka matanya lagi, dipikirannya mulai timbul rasa kesal karena
seseorang datang mengganggu tidurnya. Namun ia tidak peduli, paling hanya orang
salah alamat.
Tok!
Tok! Tok!
Kali ini pintu diketuk agak keras. Ia
membuka mata lagi, kemudian dengan perasaan yang sangat terpaksa, ia melangkah membukakan
pintu untuk orang yang sendari tadi tidak tau diri mengganggu tidurnya.
“Selamat
pagi!” ucap seorang gadis sambal menunduk sopan di hadapannya.
“Siapa
kau?” dirinya menatap gadis yang ada di hadapannya dari ujung rambut hingga
ujung kaki.
“Nama
saya Sayaka Mizuki, senang berkenalan dengan anda, Haruki Matsumoto!” ucap
seorang gadis yang bernama Sayaka itu.
Haruki
Matsumoko terkejut. “dari mana kau tau?”
“Namamu?
Aku tau dari orang-orang yang tinggal di sekitar sini.” Sayaka memberikan
senyuman manisnya.
“Apa
kau tidak lihat jam? Sekarang masih jam enam!” ucap Haruki agak kesal.
“Maaf!
Aku terlalu terburu-buru pagi ini!” Sayaka membungkuk lagi, ia merasa sangat
bersalah.
“Ya,
kau tau dimana kesalahanmu. Apa yang kau inginkan?”
“Aku
menyukaimu, jadilah pacarku Matsumoto!” ucap Sayaka sambil menundukkan wajah
karena malu.
“Heh?
Aku?” teriak Haruki kaget.
“Aku
tidak mengerti mengapa keadaan rumahmu sangat bersih.”
“Apa
yang kau pikirkan? Aku bukan orang yang malas membersihkan rumah!” protes
Haruki.
Sayaka melangkah memasuki tiap ruangan
yang ada di rumah itu. Haruki sedang sibuk merapikan kamarnya sendiri. Hari ini
dan juga pagi ini, kedua orang itu resmi pacaran. Meskipun Haruki masih heran
kenapa dia harus menerima pernyataan cinta Sayaka.
“Ah,
Haruki! Bagaimana kalua kita kencan!” ujar Sayaka semangat.
“Kita
bahkan belum pacaran lebih dari tiga jam dan kau sudah mau kencan? Terlebih lagi, kau langsung
memanggilku menggunakan nama depan!”
“Maafkan
aku, tapi aku sangat ingin keluar kencan denganmu, tidak masalah jika hanya
berjalan-jalan di sekitar rumah.”
Haruki
menghela nafas. ”Baiklah, itu tidak akan jadi masalah buatku.”
Setelah membersihkan kamarnya, Haruki
meraih jaketnya yang ditaruh di atas sofa, kemudian ia menarik Sayaka untuk
segera keluar.
“kau
mau kemana?” Tanya Haruki.
“Aku
mau ketaman. Sepasang kekasih akan ke taman sambal makan siang.”
Haruki
menghela nafas. “Baiklah.”
Mereka berdua duduk di salah satu kersi
taman.
“Oh,
ya Haruki, apa kau pernah berpacaran?” tanya Sayaka
“Pernah
…. Bukan! Mungkin lebih tepatnya tidak pernah.” Haruki membuang muka.
“Apa
yang terjadi?”
Haruki memperbaiki posisi duduknya. Ia
bersandar pada punggung kursi taman.
“Pacarku
meninggalkanku dan setelah itu tidak memberikan kabar lagi. Ia meninggalkanku
tanpa alasan.”
Sayaka
menatap kosong ke depan. Kemudian ia menatap Haruki lagi.
“Sekarang
bagaimana perasaanmu kepada gadis itu?”
“Aku
tidak tahu. Di sisi lain aku membencinya yang meninggalkanku tanpa alasan, tapi
aku juga merasa masih mencintainya.”
“Benarkah?”
ucap Sayaka kaget. Wajahnya berubah menjadi kusut.
Haruki
menatap Sayaka yang tengah tenggelam dalam pikirannya.
“tapi
semoga kau tidak sama seperti gadis itu.”
Sayaka
berdiri dari duduknya dengan perasan sedih.
”Ano…
aku pergi dulu, terimakasih untuk hari ini. Aku akan datang besok pagi lagi.”
“O-oh.
Kau baik-baik saja? tanya Haruki.
Sayaka berbalik menatap Haruki. Kemudia
ia mengembangkan senyumnya. “Daijoubu!” kemudia ia berlari meninggalkan tempat
itu, meningkan sosok Haruki yang termangu heran.
.
.
.
“Haruki!
Ohayou!” seru Sayaka.
Ia mengetuk pintu rumah Haruki
berkali-kali.
Haruki melangkah membukakan pintu.
“Yo!
Kau datang lebih pagi dari biasanya.” Matanya menatap jam yang dipajang di
dinding dekat jendela.
“Gomennasai!
Aku tidak melihat jam pagi ini..” ucap Sayaka sambil menunduk sopan.
“mau
apa datang kemari?” tanya Haruki.
Sayaka
menatap sekeliling. “Ano.. aku ingin ke suatu tempat.”
Haruki
menggaruk belakang kepalanya. “Mau kemana?”
“aku
mau kesekolah lamaku.” Perlahan, nada suara Sayaka terdengar memelan.
Haruki
mengangguk santai. “Baiklah, aku bersiap dulu.”
Setelah bersiap, Sayaka segera menarik
tangan Haruki. Ia menggenggam tangan Haruki dengan erat. Haruki yang menyadari
itu sendari tadi menatap tangan mereka.
‘ada
apa dengannya?’ batin Haruki sambil menatap Sayaka dari samping.
Mereka
akhirnya tiba.
“Ini
adalah sekolahku…” ucap Sayaka sambil menatap gedung sekolah yang ada di
hadapannya.
Haruki
menatap gedung sekolah itu. Ia terkejut. “Ini… dulu kau sekolah disini juga?”
tanya Haruki.
“Dulu
aku sekolah disini hanya dua tahun.”
“Ya.
Pacarku juga sama. Ia hanya memiliki waktu dua tahun disekolah ini. Setelah itu
ia meninggalkanku.” Haruki mengeratkan genggamannya pada tangan Sayaka.
“Tapi
aku disini. Aku bersamamu!” ucap Sayaka sambil menatap Haruki.
Haruki tersenyum, kemudian ia menarik
tangan Sayaka untuk masuk ked ala sekolah itu. Kebetulan sekarang libur, jadi
mereka bebas memasuki sekolah lamanya itu.
“Kau
sekolah disini tapi aku tidak pernah ingat kau!” ucap Haruki.
“Jahat
sekali! Tapi aku memang kurang pergaulan. Aku lebih senang sendiri..” ucap
Sayaka sambil duduk di salah satu bangku.
“Cuma
perasaanku atau seperti apa tapi aku merasa kau dan mantan pacarku memiliki
banyak persamaan.”
Sayaka
berdiri dari duduknya.
“Jangan
selalu membandingkanku dengan mantan pacarmu!” Sayaka mulai kesal.
Haruki
berdiritepat di depan Sayaka. “A-ada apa denganmu?”
“Kau
selalu menyamakanku dengan mantan pacarmu!” teriak Sayaka.
“Maaf.
Tapi aku juga tidak tau apa-apa, selama ini aku belum pernah memikirkannya.
Begitu bertemu denganmu aku langsung memikirkannya.”
Sayaka
menyandarkan dirinya pada dada Haruki. “Aku hanya tidak mau kau tenggelam dalam
kesedihanmu dengan mantan pacarmu itu.”
Haruki menundukkan kepala, tersirat
rasa penyesalan dalam pikirannya. Tangannya memeluk tubuh sayaka. Pertama
kalinya ia memeluk Sayaka.
“Aku
menemuimu karena aku tidak mau kau sedih! Aku tidak mau kau terus-terus
tersakiti oleh orang itu!” teriak Sayaka.
“Aku
akan baik-baik saja. Maaf karena aku mengucapkan hal yang membuatmu kesal.”
Sayaka
mengangguk, ia menatap wajah Haruki. Sayaka tersenyum. “ tidak apa-apa!”
‘Harusnya
aku tidak memiliki perasaan ini. Harusnya aku tidak menyukainya. Ia baru
bertemu denganku kemarin. Tapi aku merasa mulai nyaman dengannya …’ batin
Haruki heran.
Haruki menatap wajah Sayaka agak lama.
Haruki mendekatkan wajahnya ke wajah Sayaka. Sadar dengan keadaannya, Haruki
segera memundurkan wajahnya. Ia mundur menjahui Sayaka.
“Maaf,
maaf! Aku tidak bermaksud sembarangan!” ucap Haruki.
Sayaka
tersenyum “Tidak apa-apa!” ucap Sayaka sambil melangkah keluar kelas.
Malamnya Haruki sedang asyik duduk di
atas ranjangnya yang empuk itu. Ia membalikkan lembaran demi lembaran kertas
yang ada di pangkuannya. Dengan cekatan pula ditulisnya sesuatu kedalam buku
lain.
“Haruki!”
ucap Sayaka sambil duduk di ranjang Haruki.
Haruki mengangkat wajahnya. Ia menatap
wajah Sayaka yang saat ini tersirat perasaan aneh di sana.
“Ada
apa?” tanya Haruki.
“Apa
yang sedang kau lakukan?” tanya Sayaka.
“Aku
sedang mengerjakan beberapa tugas kuliah. Aku tidak bisa diam terus tanpa
mengerjakannya.”
Sayaka
berbaring di samping Haruki. Ia mengeluarkan sebuah buku dari pelukannya. “Coba
lihat.”
Haruki
menatap buku yang ada di tangan Sayaka. “Buku itu..” Haruki membulatkan mata.
“Itu
‘kan buku yang dimiliki mantan pacarku!” ucap Haruki kaget.
Buku itu berisi tulisan dan album foto
yang sudah lama. Haruki heran dengan keberadaan buku itu. Seingatnya, buku itu
sudah ia berikan kepada mantan pacarnya.
Sayaka
mengangguk. “ayo, kita lihat!” ucap Sayaka sambil bangkit dan duduk di depan
Haruki. Ia menaruh buku itu di hadapannya.
“Kenapa
bisa ada padamu?” tanya Haruki.
“Aku
menemukannya di…” Sayaka menatap sekelili kamar Haruki, sesekali ia menengok
keluar kamar. “Aku temukan di salah satu rak buku!”
“Benarkah?
Aku pikir itu sudah kuberikan kepada orang lain.” ucap Haruki.
“Apa
kau sudah melupakan semua yang ada di dalam sini?” tanya Sayaka.
“Yah.
Aku sudah tidak ingat apa yang ada di dalam buku itu..” ucap Haruki sambil
menundukkan kepala.
“Bagaimana
kalau kita melihatnya lagi?” ucap Sayaka sambil tersenyum senang dan dibalas
anggukan mantan dari Haruki.
Sayaka mulai membuka lembaran pertama
buku itu. Pada lembaran pertama, terdapaat tulisan yang mungkin berisi mengenai
ungkapan hati pemilik buku. Haruki membacanya dengan serius, namun entah
mengapa hal itu membuatnya sedih. Tulisan ini adalah tulisan pacarnya yang
sudah lama meninggalkannya.
Sakaya menatap wajah Haruki yang
terlihat seriun namun tersirat rasa sedih itu. Sayaka menundukkan kepala.
Lembaran demi lembaran dibuka oleh Haruki, namun yang sendari tadi muncul
hanyalah tulisan dari sang pemilik. Hingga ia tiba di lembaran terakhir dan
juga merupakan pesan dari sang pemilik buku.
DEG!! Haruki membulatkan mata begitu
membaca akhir dari buku itu. Mengatakan waktu ditulisnya catatan itu dan
meninggalkan nama pemilik buku, Mizuki Sayaka.
Haruki terkejut. Ia menatap Sayaka yang
berada di hadapannya. Rupanya sayaka tengah tertidur. Haruki kembali
melanjutkan pandangannya kepada buku itu. Ia membalikan halaman lagi, kali ini
ia melihat beberapa foto disana. Kali ini makin membuatnya terkejut, foto itu
adalah foto mantan pacarnya dan juga memiliki wajah yang sama dengan Sayaka.
“Kau
sudah bisa mengetahuinya’kan?” ucap Sayaka yang terbangun dari tidurnya.
Haruki
berbalik menatap Sayaka. “Apa maksudnya?” tanya Haruki.
Sayaka
duduk dihadap Haruki. “Benar. Aku memiliki buku itu. Aku adalah Sayaka Mizuka,
mantan pacarmu. Tidakkah kau ingat itu, Haruki?” ucap Sayaka sedih.
“Bohong!!”
ucap Haruki.
Sayaka
menggeleng. “Aku tidak berbohong..”
Haruki
terkejut. Di pelupuk matanya mulai menggenang air matanya. “Tapi kau
meninggalkanku waktu itu!” teriak Haruki sambil mengguncang bahu Sayaka.
Sayaka
menangis. Ia tidak sadar bahwa Haruki sampai sesedih ini.
“Maaf!
Aku tidak bermaksud meninggalkanmu!” ucap Sayaka.
“Kenapa?!
Kenapa kau lakukan itu? Kemudian kau datang padaku untuk menjadi pacarku
kembali?! Seandainya aku tahu dari awal aku juga tidak akan menerimamu
kembali!” Haruki melepaskan guncangannya
pada bahu Sayaka. Ia terdiam, ia membalikkan tubuhnya membelakangi
Sayaka.
Terdiam
cukup lama, akhirnya Sayaka mulai berbicara. “Sebenarnya.. aku meninggalkanmu
karena waktu itu aku sakit. Dokter mengatakan hidupku tidak akan lama lagi. Aku
tidak berani bersamamu karena hidupku sangat singkat. Aku tidak ingin tenggelam
dalam kesedihan karena meninggalkanmu..”
Haruki
terdiam di tempat. Ia membeku. “A-apa yang kau katakana? Bodoh! Seandainya aku
tahu seperti itu kebenarannya aku tidak akan meninggalkanmu! Aku ingin
bersamamu!”
Sayak
tersenyum. “Maaf. Aku hanya takut merasa sedih.”
“Tapi
sekarang kamu disini. Aku tak perlu khawatir lagi.” Haruki mengusap pucuk
kepala Sayaka.
Sayaka
menggeleng. Ia menggenggam erat lengan Haruki sambil menundukkan kepala.
“terlambat.. aku terlambat!” ucap Sayaka.
Haruki
menatap Sayaka heran.
“Apanya?”
“Aku
meninggal sebelum aku menyadari bawah meninggalkanmu adalah hal yang salah!”
Sayaka kembali menangis.
Haruki
membulatkan mata. Air matanya sudah tidak mampu ia tahan.
“Meninggal?
Apa maksudnya? Tapi kau berada di sini.”
“Aku
yang sekarang bukanlah diriku! Aku hanyalah roh yang diberikan kesempatan untuk
bertemu denganmu. Aku memohon kepada tuhan untuk bisa bertemu denganmu dengan
keadaan apa adanya. Aku meminjam tubuhku untuk terakhir kalinya.”
Haruki
memeluk tubuh Sayaka. “Jangan pergi. Kumohon jangan pergi!” teriak Haruki
sambil mengeratkan pelukannya.
“aku
hanya diberi waktu sedikit. Aku harus segera pergi. Aku bersyukur bisa
memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin!” ucap Sayaka sambil memeluk Haruki.
“Jangan
pergi!”
“Aku
tidak bisa! Aku harus pergi.”
Perlahan demi perlahan tubuh Sayaka
mulai tak kasat mata. Haruki mulai merasa tidak dapat menyentuh Sayaka.
“Tapi
aku harus bagaimana? Aku bisa gila kalua seperti ini! Kau meninggalkanku karena
sakit. Hal itu yang membuatku merasa bersalah.”
Sayaka
tersenyum. “Tidak perlu merasa bersalah. Aku selalu bersyukur karena bisa
menemuimu. Kau harus jauh lebih bahagia daripada diriku, Haruki!”
“Aku
tidak bisa bahagia tanpamu!!! Kau meninggalkanku aku! Aku tidak bisa!!. Teriak
Haruki
“Berjanjilah
untuk selalu bersamaku. Kau akan selalu
mengingatku meskipun hanya sedetik. Berjanjilah..”
Haruki terdiam sambil menangis. Haruki
menatap Sayaka, ia sudah mulai menghilang. Ttapi ia masih bisa merasakan tangan
Sayaka yang memeluknya.
“Terima
kasih! Terima kasih! Aku mencintaimu..” bisik Sayaka sebelum semua tubuhnya
menghilang.
Haruki sudah tidak merasakan tubuh
Sayaka yang memeluknya lagi.
Haruki mengangkat wajahnya. Sudah tidak
ada Sayaka di hadapannya. Ia mulai menangis lagi. Sayaka sudah pergi untuk
selamanya. Haruki menatap buku Sayaka yang ada di hadapannya. Diambilnya buku
itu kemudia dipeluknya erat.
“Aku
berjanji! Aku berjanji akan selalu mengingatmu. Pastikan kau akan selalu
bersamaku, Sayaka…”
3.3 Cindy Ratna Dilla
TAKKAN
PERNAH TERWUJUD
Seperti biasanya, Bimo duduk di depan
kelasnya. Namun, kali ini ia sambiltermenung, merasakan betapa sakitnya patah
hati. Sebelumnya, Bimo selaluceria karena selalu ada cinta yang dia harapkan.
Tapi semua itu sirna, saat Bimo
mengetahui apa yang terjadi.Cinta itu
adalah Maya, teman satu kelas Bimo. Maya merupakan gadis yang
cantik jelita dan baik hati. Tapi tidak
menurut Bimo. Hal itu dikarenakan Maya telah melenyapkan semua harapan Bimo
untuk selalu bisa bersamanya. Bimosudah membulatkan niatnya untuk tidak mau
mengenal lagi apa itu cinta saatsaat
ini.“Bim, ngelamun aja lu, kemaren
kucing tetangga gue mati tuh.” suara Arimembuyarkan lamunan Bimo,
“Gara-gara bengong?”, tanya Bimo.
“Gak, gara-gara yang punya lupa ngasih
makan, hehehe.” canda Ari.
“Yeh oncom.” kata Bimo. Beberapa saat
kemudian bel pun berbunyi, mereka
berdua masuk ke dalam kelas.
Bimo tak bisa berhenti memikirkan akan
kisah cintanya yang tak pernahterwujud. Entah apa yang membuat semua kenangan
indah bersama Maya tidakbisa ia lupakan. Kini Bimo mengerti akan apa itu cinta,
dan bagaimana rasanyapatah hati. Tapi meskipun sedang gundah gulana, Bimo
selalu mengatakan padadirinya,
“Gue mesti Move On!”, hanya kata-kata
itu yang selalu bisa membuat Bimomerasa lebih tenang.
Pagi itu, seperti biasa Bimo merasakan
kesepian yang mendalam. Lagi-lagi Bimo teringat akan sosok Maya.
“Ngapain gue mikirin dia mulu sih?”
ucap Bimo. Semua itu terjadi ketikasetahun yang lalu, pada suatu sore saat tiba
tiba telepon genggam milik Bimobergetar. Rupanya sebuah pesan dari Maya.
Lama-kelamaan mereka berdua makin dekat hingga timbulah benih-benih cinta di
antara mereka.Bimo berniat mengutarakan perasaannya pada Maya, tapi Maya
mengatakan itutidak mungkin.
“Kenapa gak mungkin?” tanya Bimo pada
Maya. Maya menceritakan semuamasa lalunya pada Bimo, namun semua itu tetap
tidak memutuskan harapan Bimo untuk bersama Maya. Setiap hari kedekatan mereka
berdua makin dekat, dan perasaan mereka berdua pun makin menjadi-jadi. Mereka
berdua menjalanihubungan tanpa status selama berbulan-bulan. Banyak
peristiwa-peristiwa indahyang mereka lalui berdua.
Tidak banyak yang tahu akan hubungan
Bimo dan Maya yang sebenarnya.
Banyak yang mengira mereka berdua telah
menjadi sepasang kekasih, namunsemua itu tidak benar. Bahkan teman-teman dekat
mereka pun juga tidak tahuapa yang sebenarnya terjadi. Semua hal-hal pahit yang
dirasakan Maya dimasa
lalu yang ia ceritakan pada Bimo
membuat hatinya tersayat perih. Ya, semuamemori kelam akan kisah percintaan
Maya dan mantan kekasihnya.
“Gue akan terima lu apa adanya, gue gak
peduli dengan masa lalu lu, yang gue peduliin itu cuma lu!” kata-kata Bimo yang
selalu diucapkan pada Maya.
Mungkin hati Maya saat ini sedang
bingung untuk memilih antara Bimo ataumantan kekasihnya.
Hari-hari berlalu, hinga suatu hari,
Maya memutuskan untuk memilih mantan
kekasihnya, hal itu membuat Bimo
kecewa, namun ia masih mengharapkan
Maya kan datang padanya.
“Jauhin gue, Bim. Gue ga pantes buat
lu.” ucap Maya.
“Gak, gue gak akan menjauh dari lu, karena
semua itu teramat sulit buat gue.”
jawab Bimo.
“Gue sayang sama lu Bim, tapi gue gak
mungkin lepas dari dia. Lu tahu itu
kan?”
“Gue tahu, tapi lu itu adalah semangat
gue, gue gak akan bisa jalanin ini semua
tanpa lu!” ucap Bimo.
Meskipun Maya telah memilih mantan
kekasihnya, namun hubungan Maya dan
Bimo masih sedekat dulu. Bahkan saat
ini hubungan mereka sudah lebih dekat
dibanding sebelumnya. Hingga suatu
hari, Maya menjahi Bimo, tanpa berbicara
sama sekali. Bimo yang merasakan ada
yang tidak benar dengan keadaan itu,
mulai mencoba mencari tahu. Akhirnya
semua terbongkar, Bimo tahu apa yang
terjadi. Dan kali ini, Bimo benar-benar
tidak bisa menahan sakit hatinya, yang
sudah termat dalam.
“Kalo ini emang kemauan lu Bim, gue
terima.” ucap Maya.
“Ini semua bukan kemauan hati gue atau
gue sendiri.” Jawab Bimo.
“Tapi ini semua berjalan dengan
sendirinya, mungkin gue akan benar-benar
pergi dan gak akan kembali lagi
dikehidupan lu. Gue gak akan ganggu hidup lu
lagi.”
“Maafin gue Bim, gue udah buat lu kaya gini,
makasih buat semua yang udah lu
lakuin buat gue. Gue gak bisa balas itu
semua.” Ucapan terakhir yang
terlontarkan dari mulut Maya kepada
Bimo.
Sangat sulit bagi Bimo untuk pergi dari
Maya, namun Bimo sudah sangat
kecewa dan terlanjur patah hati akan keputusan
yang dibuat Maya kali ini.
Semua itu kini tinggalah kenangan.
Sudah tidak ada lagi cerita-cerita indah
bersama Maya. Bagi Bimo, Maya telah
banyak mengajarkan apa itu cinta, dan
bagaimana caranya untuk bisa
mempertahankan cinta itu.
Bimo masih terus mencoba untuk
melupakan Maya, dan membuang semua
kenangan-kenangan indah itu. Bimo masih
bersyukur karena masih ada temantemannya
yang selalu siap menjadi penghibur bagi
Bimo disaat dia merasa
sedih. Meskipun tanpa kehadiran Maya
dikehidupan Bimo lagi.
Bagi Bimo kini yang terpenting adalah
menyelesaikan sekolahnya dan lulus
untuk bisa membahagiakan kedua orang
tuanya. Dia pasrahkan semua urusan
percintaannya kepada Tuhan dan tidak
ingin memikirkannya saat.
3.4 Desva Rizal Fani
TITIPAN MANIS DARI SAHABAT
Nurul, panggilan untuk seorang sahabat yang
terpercaya buat Caca. Nurul yang kocak dan tomboy itu, sangat berbeda dengan
karakter Caca yang feminim dan lugu. Mereka bertemu di salah satu asrama di
sekolah mereka.
Saat dihari jadi Caca, Nurul pamit ke pasar malam untuk mengambil sesuatu yang sudah dipesan buat sahabatnya itu. Caca menyetujuinya, dia pun menunggu Nurul hingga tengah malam menjelang. Caca yang mulai khawatir terhadap Nurul menyusul kepasar malam, hingga dia melihat yang seharusnya dia tidak lihat . Apa yang dilihat Caca? Dan apa yang terjadi dengan Nurul?
Saat dihari jadi Caca, Nurul pamit ke pasar malam untuk mengambil sesuatu yang sudah dipesan buat sahabatnya itu. Caca menyetujuinya, dia pun menunggu Nurul hingga tengah malam menjelang. Caca yang mulai khawatir terhadap Nurul menyusul kepasar malam, hingga dia melihat yang seharusnya dia tidak lihat . Apa yang dilihat Caca? Dan apa yang terjadi dengan Nurul?
“Aku luluuuuuus…” Teriak beberapa orang anak saat melihat papan pengumuman,
termasuk juga Marsya Aqinah yang biasa disapa Caca.
“Ih…nggak nyangka aku lulus juga, SMA lanjut dimana yah?” Ujarnya kegirangan langsung memikirkan SMA mana yang pantas buat dia.
“Hai Ca, kamu lanjut dimana ntar?” Tanya seorang temannya
“Dimana ajalah yang penting bisa sekolah, hehehe” Jawab Caca asal-asalan
“Oooo…ya udah, aku pulang dulu yah”
“Yah, aku juga dah mau pulang”
Sesampainya dirumah Caca…
Caca memberi salam masuk rumahnya dan langsung menuju kamar mungilnya. Dalam perjalanan menuju kamarnya, dia melihat Ayah dan Ibunya berbicara dengan seorang Udstazt ntah tentang apa. Caca yang cuek berjalan terus kekamarnya. Tak lama kemudian Ibu Caca pun memanggil….
“Caca…Ayah ma Ibu mau bicara, cepat ganti baju nak”
“Iya bu, bentar lagi” Jawab Caca dari dalam kamarnya.
Akhirnya Caca pun keluar…
“Napa bu?” Tanya sambil duduk disamping Ibunya
“Kamu lulus?” Tanya Ibunya kembali
“Iya dong bu, nama Caca urutan kedua malah. Pasti Caca bebas tes kalo masuk di sekolah ternama deh” Jawab Caca percaya diri
“Alhamdulillah, ehm…” Ucapan Ibu terhenti sejenak
“Kenapa bu? Bukankah itu bagus?” Tanya Caca lagi sambil melihat Ibunya
“Gini nak, kamu dak mau masuk asrama?” Tanya Ibu Caca sangat hati-hati
“Loh ko’ ada asrama-asramaan sih bu?” Ujar Caca yang tanggapannya tentang asrama kurang bagus
“Di asrama itu bagus Ca, bisa mandiri dan yang lebih bagus lagi bisa tinggal bareng teman-teman, tadi udstdz tadi ngomong kalo pendidikan agamanya disekolah asrama juga bagus” Kata Ayah Caca menjelaskan dan berusaha mengambil hati anaknya itu
“Yaaaah ayah, terserah deh” Ucap Caca pasrah tidak ada niat untuk melawan ayahnya tersayang
2 bulan telah berlalu, setelah mengurus semuanya untuk memasuki asrama…
Caca pun memasuki sekolah asrama yang telah diurus oleh Ayahnya, Caca berjalan di serambi-serambi asrama bareng Ayah dan Ibunya menuju asrama yang telah ditunjukkan untuknya. Akhirnya sampai juga….
“Ayah, ini asrama Caca?” Tanya Caca dengan raut wajah yang tidak setuju
“Iya, kenapa?” Jawab Ayah Caca dan kembali bertanya
“Tidak kenapa-napa ko’, namanya juga belajar mandiri” Ucap Caca tidak menginginkan kata-katanya menyinggung Ayahnya.
“Jadi ayah tinggal nih?”Ujar Ayah Caca
“Iya ayah, Caca kan mau mandiri masa’ Caca nyuruh ayah nginap juga sih?” Kata Caca sedikit bercanda
“Ya Udah, Ayah tinggal dulu”
“Baik-baik ya anak Ibu, jangan nakal” Ujar Ibu berpesan
Akhirnya beliau pergi juga setelah cipika cipiki, sekarang tinggal Caca yang merasa asing terhadap penghuni kamar 2 itu. Ada 4 orang termasuk Caca, yang 2 orang lainnya pun merasa seperti yang dirasakan Caca, kecuali cewe’ ditempat tidur itu kaya’nya dia senior deh.
“Hai..Siswi baru juga yah?” Tanya Caca ke seorang yang agak tomboy tapi berambut panjang lurus
“Hai juga..Iyah aku baru disini, namaku Nurul Utami, bisa dipanggil Nurul dan itu kaka’ aku Salsabila udah setahun disini” Jawab orang itu menjelaskan tanpa diminta dan mengaku dirinya bernama Nurul, sambil menunjuk kearah seorang yang tidur-tiduran tadi.
“Aku Marsya Aqinah, bisa dipanggil Caca. Ooo pantas reaksinya biasa-biasa aja ama nih kamar, trus yang ntu sapa?” Tanya Caca lagi sambil menunjuk ke orang yang lagi asik membereskan baju-bajunya kelemari mungilnya
“Ntah lah, orang baru juga tuh” Jawab Nurul berjalan mendekati orang yang dimaksud Caca
“Hai aku Nurul, itu temanku Tata dan itu kaka’ku Salsa, kamu siapa?” Tanya Nurul dengan cerewetnya plus asal-asalan.
“Woi…aku Caca, bukan Tata” Teriakku protes sambil manyun-manyun
“Iya..iya.., itu Caca. Kamu belum jawab nama kamu sapa?” Tanya Nurul lagi
“Aku Miftahul Jannah, bisa dipanggil Mita” Jawab Mita dengan senyuman yang muanis sangat. Nurul pun membalas senyum itu dengan senyuman yang hangat pula dan sikap yang sangat bersahabat.
Sekarang Caca tau kenapa dia akan betah di kamar asrama ini, yah karena ada Nurul yang gokil banget. Suatu ketika Caca lagi nggak semangat, pasti ada Nurul dengan sikap konyolnya membuat Caca tertawa. Dan disaat Caca lagi mengalami kasmaran ada Nurul sebagai teman curhatnya. Seperti saat ini….
“Rul, ada nomer baru neh masuk dihape aku, katanya nama dia Ical, dia kenal aku dah lama dan sekarang dia cari rimba aku dimana gitu” Cerita Caca membuat Nurul kelepasan
“Ha..ha..ha..ha..ha..ha.., beritahu aja dari hutan rimba”
“Nurul, aku serius tau”
“Aku duarius, ha..ha..ha”
“Nurul kamu ngebete’in”
“sori.. sori.., gini.. kamu jangan langsung termakan gombal dia gitu, ntar dijahatin baru tau rasa” Ucap Nurul menasehati, mirip ibu-ibu ‘hihihi’
“Ntar kalo aku termakan gombal, yah minum ajah teh botol sosro” Ujar Caca dengan lagak menirukan iklan yang di TV dan bisa membuat Nurul jengkel
“Kamu ini diseriusin malah becanda”
“Duluan juga kamu Rul, ha..ha..ha..” Kata-kata Caca rupanya membuat malapetaka bagi dirinya itu, yakni dengan adanya serbuan bantal dari Nurul. Kedua sahabat itupun saling lempar-lempar bantal hingga akhirnya mereka kecapean dan tertidur juga.
“Damainya dunia kalo mereka tidur” Ujar Salsa kaka’ Nurul yang dari memperhatikan mereka
Seminggu kemudian……..
“Nuruuuul, tau ga’ aku jadian ma Ical pagi ini. Rupanya tuh orang temen aku dari SMP, aku jadiannya di café punya Meri, ih senang deh” Cerita Caca
“Eh cepat banget, tapi baguslah,ehmm awas kalo dia kurang ajar, ntar aku yang ngajarin dia, he..he..he..” Tanggap Nurul senyum-senyum
“Siplah, eh Ical punya teman cuakep abis, aku comblangin ke kamu yah” Usul Caca
“Nggak Ah, masih senang dengan masa juomblo” Kata Nurul
“Jomblo, bukan juomblo” Ucap Caca membenarkan
“Iya…iya…yang itulah, he..he..he..” Kata Nurul
“Kamu harus kenalan ma Ical, supaya sahabatku bisa ngedukung sepenuhnya” Ujar Caca
“iya..iya.. Ntar kalo dia nelfon, kenalin aja ke aku” Ucap Nurul mengangguk-angguk
Begitu seterusnya, Caca curhat terus tentang Ical ke Nurul, memperkenalkan Ical ke Nurul, hingga tak terasa berjalan 2 bulan
“Nuruuuuuuuuuuuuul… bangun bangun banguuuuun, dah magrib” Teriakan Caca ditelinga Nurul itu betul-betul memekakan telinga.
“Apaan sih Ca? Udah bangunin orang tanpa pamit, belom gosok gigi lagi” Ujar Nurul jengkel
“Sori dori ye…ini Rul si Ical sms neh katanya ada kejutan buat aku. Duh apa yah?” Tanya Caca nutup mukanya sendiri
“Meneketehe…” Jawab Nurul cuek abis angkat bahu
“Ih Nurul, tanggapin donk. Buat sahabat kamu dikit senang bisa nggak sih?” Kata Caca mengguncang tubuh Nurul
“Caranya?” Tanya Nurul sambil menguap
“Puji ke’ ato apalah, yang penting aku bisa senang giitu” Jawab Caca milih-milih
“o iya, ada cara” Kata Nurul tiba-tiba
“Nah tuh kan ada” Ujar Caca menunggu sambil senyum-senyum
“Iya ada, bantu beresin lemari buku aku” Ucap Nurul membuat Caca manyun
“Ga da yang lain yah?” Tawar Caca
“Ga da, ayolah Ca… Aku juga punya kejutan buat kamu besok, gimana?” Ucap Nurul kembali menawar sambil bangun dari tempat tidurnya
“Okelah…demi kejutan” Kata Caca menyetujui
Mereka berdua pun membereskan lemari buku milik Nurul. Terlihat Nurul memutar otaknya, memikirkan apa yang akan diberikan untuk sahabatnya besok. Yah besok hari jadi Caca yang ke-17 biasa juga disebut sweet seventeen, dimana Caca memasuki awal umur yang dewasa, jadi harus sesempurna mungkin. Sementara itu Caca yang selagi membereskan buku-buku Nurul dengan susunan yang rapi, sinar matanya malah terpaut pada satu buku lucu, imut dan wow…! warna pink, kesukaan Caca banget. Caca tidak menyangka kalau Nurul peranakan tomboy itu pelihara buku yang imut banget. Caca mengambil buku itu dan membaca sampulnya “My DiarY”. Caca senyum-senyum, pikirnya bahwa bisa juga cewe’ setomboy Nurul punya diary.
“Rul, diary kamu nih?” tanya Caca
Nurulpun balik “Iya…diary aku banget”
“Buat aku ya Rul” Pinta Caca dengan sejuta raut wajah imutnya
“Kamu mau?” Tanya Nurul
“Ya iyalah, ga’ mungkin dong aku minta kalo aku kaga’ mau” Jawab Caca berpanjang lebar
“Ntar aku selesaiin isinya baru aku kasi ke kamu” Ujar Nurul
“Ayolah Rul” Rengek Caca yang super manja
“Aku janji Ca, buku tuh pasti kamu miliki. Sini bukunya” Pinta Nurul usai berjanji
“Nurul pelit” Kata Caca ngambek
“Aku kan dah janji Ca”
“Janji yah?” Ujar Caca meyakinkan sambil mengacungkan kelingkingnya
“Janji..! Lanjut yuk” Kata Nurul Sambil mengapit jari Caca dengan jari kelingkingnya
“Iyah…Eh, Rul besok ada PR. Kamu dah jadi belom?” Tanya Caca kemudian
“Belom, aku nyontek punyamu boleh?”
“Ya boleh lah”
“Aku juga titip besok dikumpulin, boleh?”
“Boleh…eh mangnya kamu mau kemana Rul?” Tanya Caca lagi
“Anak kecil ga boleh tau” Jawab Nurul
“Uh…k’ Salsa, Nurul besok mau kemana?” Tanya Caca ke Salsa yang sedang tidur-tiduran
“Ga tau juga” Jawab Salsa angkat bahu
“Berarti k’ Salsa anak kecil juga donk, hi..hi..hi..” Bisik Caca sambil cekikikan
“Udah, kalian tidur. Ntar penjaga asrama kontrol, tau ga tidur dimarahi loh” Ujar Salsa
“Eh…Mita dimana k’?” Tanya Nurul ke Salsa
“Tadi pamit ke asrama sebelah nginap” Keburu Caca jawab
“Sapa juga yang nanya kamu?”Tanya Nurul
“O…bukan aku yah? Abis panggil kaka’ sih, kira aku. He..he..he” Kata Caca
“Anak kecil bisanya ngerasa doank” Ujar Nurul mencibir
“Biarin…weak…aku bobo duluan yah?”Kata Caca sambil menguap dan bersiap-siap ditempat tidurnya
“Akhirnya tenang juga” Ucap Nurul seakan-akan kekacauan sudah berakhir. Diapun bergegas ke tempat tidurnya dan membuka buku diarynya, dia menulis sesuatu dibukunya itu. Malam semakin larut, Nurul melihat jam wekernya yang menunjukkan pukul 01.30, lama kemudian akhirnya tertidur juga sesudah dia merapikan buku diarynya dan menyimpan di bawah bantalnya.
Keesokan harinya…….
Hari itu tampak cerah, Caca pergi kesekolah tanpa ditemani Nurul tidak seperti kemarin-kemarin. Nurul mesti pergi kesuatu tempat yang penting dan Caca tak boleh tau rencananya itu. Caca disekolah yang sebangku dengan Nurul mesti memeras otak sendiri tanpa ada teman yang diajak diskusi. Sampai bel pulang sekolah pun berbunyi, belum ada kabar dari Nurul. Salsa yang ditanya hanya angkat bahu.
“Duh dah sore gini ko’ Nurul belum hubungi aku sih?” Gumam Caca sambil mencet-mencet hape dan ketika nomor Nurul yang didapat, Caca pun berniat menelpon
“Nomor yang anda tuju…..” Jawaban telpon di seberang langsung ditutup oleh Caca sambil berceloteh “Operator, dimana tuh orang? Nomer dak diaktifin lagi”
Caca pun masih sabar menunggu hingga malam pun larut. “Aku harus nyusul Nurul nih” Ujarnya sambil narik swetearnya dari jemuran dan pamit ke Salsa. Caca naik angkot ke pasar malam, dalam perjalanan pun dia rasa melihat 2 seorang yang sangat dia kenal di sebuah cafe. Caca langsung turun dengan muka yang merah padam menahan marah, setelah membayar angkot. Caca langsung menuju tempat duduk 2 orang tadi.
“Nurul!!! Ical!!! ini yah kejutan dari kalian berdua untuk aku? Oke aku terkejut, sangat terkejut!!! Ical kita putus, dan kamu Rul. Percuma aku khawatirkan orang yang rebut pacar sahabatnya sendiri” Gertak Caca blak-blakan tanpa memberi kesempatan Nurul dan Ical bicara, Caca langsung pergi dari café itu dan naik angkot pulang keasramanya.
Caca tak mau tau lagi apa yang akan terjadi setelah ini, Caca tiba diasrama dan langsung mehempaskan diri ketempat tidurnya sambil menangis sekuat dia, Salsapun berniat mendekat tapi bersamaan dengan itu, hape Salsapun berbunyi.
“Halo?” Ujar Salsa yang tampak berbicara serius dengan penelpon diseberang
“Iyah saya segera kesana” Kata Salsa mengakhiri pembicaraannya dengan penelpon tadi dan bergegas memberitahukan Caca
“Ca, Nurul lagi……” Kata-kata Salsa terputus saat Caca memberi tanda untuk menyuruh Salsa pergi. Tanpa pikir panjang Salsa pun pergi dengan mata sembab, Caca tak tau apa alasannya yang jelasnya saat itu Caca merasakan sangat sakit didadanya. Salsa yang bergegas naik angkot itu sengaja mengirim pesan singkat ke hape Caca
Triiit…triiit… Caca mengambil hapenya dan membaca isi pesan itu
“Ca, Nurul masuk UGD, kalo kamu mau datang, langsung saja di RS Urip Sidoarjo ruang UGD”
Caca mulai khawatir, biar bagaimana pun Nurul masih sahabatnya, dia langsung melupakan sakit yang tengah melanda dadanya itu dan bergegas menyusul ke rumah sakit yang disebutkan Salsa.
Sepanjang perjalanan Caca berusaha menahan air matanya yang dari tadi mengalir sambil bergumam, “Nuruuul, kenapa sih kamu tega hianati aku?, kita memang sering becanda tapi ini lain, Rul. Aku sakit saat aku tau kamu hianati persahabatan kita. Sekarang ada kejutan apa lagi? Tadi aku liat kamu baik-baik aja bareng Ical, tapi kamu ko bisa masuk UGD sih? aku harap ini bukan permainan kamu semata hanya untuk minta maaf padaku. Ini tidak lucu lagi”
Sesampainya dirumah sakit……
Caca langsung berlari menuju ruang UGD, Caca mendengar tangisan histeris yang keluar dari mulut Salsa.
“Ada apa ini?” Gumam Caca yang membendung air mata, dia memasuki ruangan itu. Pertama dia melihat Ical dengan sebuah bungkusan imut ditangannya, “Pasti dari Nurul” pikir Caca. Sakit hatinya kembali muncul, lama dia pandang Ical hingga Ical berusaha mendekatinya tapi dengan tatapan sinis memendam rasa benci, Caca meninggalkan Ical yang matanya telah sembab. Cacapun berpikir bahwa sandiwara apa lagi yang Ical perlihatkan ke dia. Caca menarik nafas dalam-dalam dan kembali berjalan menuju tempat tidur yang terhalang tirai serba putih, Cacapun mengibaskan tirai itu, dia lihat disitu ada Salsa dan……
“Nuruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuul……” Teriak Caca histeris, serasa remuk tulang-tulang Caca saat melihat ditempat tidur diruangan UGD itu, terbaring seorang gadis tomboy, muka mulus tak tampak lagi, malah yang nampak hanyalah luka-luka dan muka yang hampir tak bisa dikenali, bersimbah darah tak bernyawa, rambut hitam lurus terurai begitu saja seakan membiarkan tuannya melumurinya dengan cairan merah yang mengalir dari kepala tuannya, jilbab yang tadi di kenakannya pun tak nampak warna dasarnya karena percikan darah. Caca memeluk sahabat yang paling disayanginya itu, ada rasa sesal dalam hatinya. Kenapa tidak membiarkan sahabatnya itu menjelaskan apa yang terjadi sebelum dia kelewat emosi?.
Sesaat itu ada yang menggenggaman hangat lengannya, Caca tak menghiraukan, yang Caca pikirkan adalah rasa sesal dalam benaknya. Pemilik genggaman itupun menarik dan memeluknya, kemudian memberikan bingkisan imut yang ada ditangannya.
“Nih bingkisan buat kamu, kejutan ini yang dari tadi pagi dicari Nurul dan baru dapat diluar kota, aku mengantar Nurul karena aku juga ingin memberikan kejutan kecil-kecilan buat kamu, tapi kamu datang saat aku dan dia merencanakan acara kejutan buat kamu” Jelas Ical sambil memeluk Caca yang semakin berlinang air matanya saat mengetahui apa isi dari bingkisan itu, buku diary imut, warna pink sesuai yang dijanjikan Nurul
“Katanya kamu sangat menginginkan buku yang seperti miliknya, nah ini tandanya dia sangat sayang sahabatnya dan ga mau mengecewakan sahabatnya itu. Tapi tadi waktu kamu salah tanggap tentang di café itu, dia merasa bersalah banget, soalnya dia ga pamit dulu ke kamu sebelum minta bantuan ke aku. Dia panik karna takutnya kamu akan menganggap dia penghianat, akhirnya diapun mengejarmu tanpa peduliin ramainya kendaraan dan bus itu…………” penjelasan Ical terputus, dia tidak sanggup lagi meneruskan cerita tragis yang menimpa sahabat mereka itu. Caca pun masih membiarkan air matanya tetap mengalir di pipinya semakin deras.
“Rul, napa mesti kamu jadi korban egonya aku?, sapa lagi dong yang dengerin curhat aku?, sapa lagi yang bisa aku ejek? perang bantal kita juga mesti dilanjut Rul, belum ada yang juara neh, he..he.., eh aku juga mau ngasih contekan kekamu ko’, Rul bangun dong…jangan becanda, ini ga lucu lagi. Sumpah ini ga lucu, Rul bangun, kamu napa sih? sukanya buat aku panik. Rul bangun dong” Ujar Caca setelah melepaskan pelukan Ical, senyum dan berbicara sendiri setelah itu kembali Caca memeluk jasad sahabatnya itu dan menangis sejadi-jadinya. Salsa mendekatinya dan memberikan sebuah buku diary milik Nurul
“Kata Nurul, kalo dia tidak dapet buku yang mirip punya dia, buku diarynya ini buat kamu” Ujar Salsa
Cacapun membuka buku kecil itu, tak sempat membaca halaman pertama, dia membuka beberapa lembaran berikutnya, hingga Caca pun membaca tulisan Nurul paling akhir
“Ih…nggak nyangka aku lulus juga, SMA lanjut dimana yah?” Ujarnya kegirangan langsung memikirkan SMA mana yang pantas buat dia.
“Hai Ca, kamu lanjut dimana ntar?” Tanya seorang temannya
“Dimana ajalah yang penting bisa sekolah, hehehe” Jawab Caca asal-asalan
“Oooo…ya udah, aku pulang dulu yah”
“Yah, aku juga dah mau pulang”
Sesampainya dirumah Caca…
Caca memberi salam masuk rumahnya dan langsung menuju kamar mungilnya. Dalam perjalanan menuju kamarnya, dia melihat Ayah dan Ibunya berbicara dengan seorang Udstazt ntah tentang apa. Caca yang cuek berjalan terus kekamarnya. Tak lama kemudian Ibu Caca pun memanggil….
“Caca…Ayah ma Ibu mau bicara, cepat ganti baju nak”
“Iya bu, bentar lagi” Jawab Caca dari dalam kamarnya.
Akhirnya Caca pun keluar…
“Napa bu?” Tanya sambil duduk disamping Ibunya
“Kamu lulus?” Tanya Ibunya kembali
“Iya dong bu, nama Caca urutan kedua malah. Pasti Caca bebas tes kalo masuk di sekolah ternama deh” Jawab Caca percaya diri
“Alhamdulillah, ehm…” Ucapan Ibu terhenti sejenak
“Kenapa bu? Bukankah itu bagus?” Tanya Caca lagi sambil melihat Ibunya
“Gini nak, kamu dak mau masuk asrama?” Tanya Ibu Caca sangat hati-hati
“Loh ko’ ada asrama-asramaan sih bu?” Ujar Caca yang tanggapannya tentang asrama kurang bagus
“Di asrama itu bagus Ca, bisa mandiri dan yang lebih bagus lagi bisa tinggal bareng teman-teman, tadi udstdz tadi ngomong kalo pendidikan agamanya disekolah asrama juga bagus” Kata Ayah Caca menjelaskan dan berusaha mengambil hati anaknya itu
“Yaaaah ayah, terserah deh” Ucap Caca pasrah tidak ada niat untuk melawan ayahnya tersayang
2 bulan telah berlalu, setelah mengurus semuanya untuk memasuki asrama…
Caca pun memasuki sekolah asrama yang telah diurus oleh Ayahnya, Caca berjalan di serambi-serambi asrama bareng Ayah dan Ibunya menuju asrama yang telah ditunjukkan untuknya. Akhirnya sampai juga….
“Ayah, ini asrama Caca?” Tanya Caca dengan raut wajah yang tidak setuju
“Iya, kenapa?” Jawab Ayah Caca dan kembali bertanya
“Tidak kenapa-napa ko’, namanya juga belajar mandiri” Ucap Caca tidak menginginkan kata-katanya menyinggung Ayahnya.
“Jadi ayah tinggal nih?”Ujar Ayah Caca
“Iya ayah, Caca kan mau mandiri masa’ Caca nyuruh ayah nginap juga sih?” Kata Caca sedikit bercanda
“Ya Udah, Ayah tinggal dulu”
“Baik-baik ya anak Ibu, jangan nakal” Ujar Ibu berpesan
Akhirnya beliau pergi juga setelah cipika cipiki, sekarang tinggal Caca yang merasa asing terhadap penghuni kamar 2 itu. Ada 4 orang termasuk Caca, yang 2 orang lainnya pun merasa seperti yang dirasakan Caca, kecuali cewe’ ditempat tidur itu kaya’nya dia senior deh.
“Hai..Siswi baru juga yah?” Tanya Caca ke seorang yang agak tomboy tapi berambut panjang lurus
“Hai juga..Iyah aku baru disini, namaku Nurul Utami, bisa dipanggil Nurul dan itu kaka’ aku Salsabila udah setahun disini” Jawab orang itu menjelaskan tanpa diminta dan mengaku dirinya bernama Nurul, sambil menunjuk kearah seorang yang tidur-tiduran tadi.
“Aku Marsya Aqinah, bisa dipanggil Caca. Ooo pantas reaksinya biasa-biasa aja ama nih kamar, trus yang ntu sapa?” Tanya Caca lagi sambil menunjuk ke orang yang lagi asik membereskan baju-bajunya kelemari mungilnya
“Ntah lah, orang baru juga tuh” Jawab Nurul berjalan mendekati orang yang dimaksud Caca
“Hai aku Nurul, itu temanku Tata dan itu kaka’ku Salsa, kamu siapa?” Tanya Nurul dengan cerewetnya plus asal-asalan.
“Woi…aku Caca, bukan Tata” Teriakku protes sambil manyun-manyun
“Iya..iya.., itu Caca. Kamu belum jawab nama kamu sapa?” Tanya Nurul lagi
“Aku Miftahul Jannah, bisa dipanggil Mita” Jawab Mita dengan senyuman yang muanis sangat. Nurul pun membalas senyum itu dengan senyuman yang hangat pula dan sikap yang sangat bersahabat.
Sekarang Caca tau kenapa dia akan betah di kamar asrama ini, yah karena ada Nurul yang gokil banget. Suatu ketika Caca lagi nggak semangat, pasti ada Nurul dengan sikap konyolnya membuat Caca tertawa. Dan disaat Caca lagi mengalami kasmaran ada Nurul sebagai teman curhatnya. Seperti saat ini….
“Rul, ada nomer baru neh masuk dihape aku, katanya nama dia Ical, dia kenal aku dah lama dan sekarang dia cari rimba aku dimana gitu” Cerita Caca membuat Nurul kelepasan
“Ha..ha..ha..ha..ha..ha.., beritahu aja dari hutan rimba”
“Nurul, aku serius tau”
“Aku duarius, ha..ha..ha”
“Nurul kamu ngebete’in”
“sori.. sori.., gini.. kamu jangan langsung termakan gombal dia gitu, ntar dijahatin baru tau rasa” Ucap Nurul menasehati, mirip ibu-ibu ‘hihihi’
“Ntar kalo aku termakan gombal, yah minum ajah teh botol sosro” Ujar Caca dengan lagak menirukan iklan yang di TV dan bisa membuat Nurul jengkel
“Kamu ini diseriusin malah becanda”
“Duluan juga kamu Rul, ha..ha..ha..” Kata-kata Caca rupanya membuat malapetaka bagi dirinya itu, yakni dengan adanya serbuan bantal dari Nurul. Kedua sahabat itupun saling lempar-lempar bantal hingga akhirnya mereka kecapean dan tertidur juga.
“Damainya dunia kalo mereka tidur” Ujar Salsa kaka’ Nurul yang dari memperhatikan mereka
Seminggu kemudian……..
“Nuruuuul, tau ga’ aku jadian ma Ical pagi ini. Rupanya tuh orang temen aku dari SMP, aku jadiannya di café punya Meri, ih senang deh” Cerita Caca
“Eh cepat banget, tapi baguslah,ehmm awas kalo dia kurang ajar, ntar aku yang ngajarin dia, he..he..he..” Tanggap Nurul senyum-senyum
“Siplah, eh Ical punya teman cuakep abis, aku comblangin ke kamu yah” Usul Caca
“Nggak Ah, masih senang dengan masa juomblo” Kata Nurul
“Jomblo, bukan juomblo” Ucap Caca membenarkan
“Iya…iya…yang itulah, he..he..he..” Kata Nurul
“Kamu harus kenalan ma Ical, supaya sahabatku bisa ngedukung sepenuhnya” Ujar Caca
“iya..iya.. Ntar kalo dia nelfon, kenalin aja ke aku” Ucap Nurul mengangguk-angguk
Begitu seterusnya, Caca curhat terus tentang Ical ke Nurul, memperkenalkan Ical ke Nurul, hingga tak terasa berjalan 2 bulan
“Nuruuuuuuuuuuuuul… bangun bangun banguuuuun, dah magrib” Teriakan Caca ditelinga Nurul itu betul-betul memekakan telinga.
“Apaan sih Ca? Udah bangunin orang tanpa pamit, belom gosok gigi lagi” Ujar Nurul jengkel
“Sori dori ye…ini Rul si Ical sms neh katanya ada kejutan buat aku. Duh apa yah?” Tanya Caca nutup mukanya sendiri
“Meneketehe…” Jawab Nurul cuek abis angkat bahu
“Ih Nurul, tanggapin donk. Buat sahabat kamu dikit senang bisa nggak sih?” Kata Caca mengguncang tubuh Nurul
“Caranya?” Tanya Nurul sambil menguap
“Puji ke’ ato apalah, yang penting aku bisa senang giitu” Jawab Caca milih-milih
“o iya, ada cara” Kata Nurul tiba-tiba
“Nah tuh kan ada” Ujar Caca menunggu sambil senyum-senyum
“Iya ada, bantu beresin lemari buku aku” Ucap Nurul membuat Caca manyun
“Ga da yang lain yah?” Tawar Caca
“Ga da, ayolah Ca… Aku juga punya kejutan buat kamu besok, gimana?” Ucap Nurul kembali menawar sambil bangun dari tempat tidurnya
“Okelah…demi kejutan” Kata Caca menyetujui
Mereka berdua pun membereskan lemari buku milik Nurul. Terlihat Nurul memutar otaknya, memikirkan apa yang akan diberikan untuk sahabatnya besok. Yah besok hari jadi Caca yang ke-17 biasa juga disebut sweet seventeen, dimana Caca memasuki awal umur yang dewasa, jadi harus sesempurna mungkin. Sementara itu Caca yang selagi membereskan buku-buku Nurul dengan susunan yang rapi, sinar matanya malah terpaut pada satu buku lucu, imut dan wow…! warna pink, kesukaan Caca banget. Caca tidak menyangka kalau Nurul peranakan tomboy itu pelihara buku yang imut banget. Caca mengambil buku itu dan membaca sampulnya “My DiarY”. Caca senyum-senyum, pikirnya bahwa bisa juga cewe’ setomboy Nurul punya diary.
“Rul, diary kamu nih?” tanya Caca
Nurulpun balik “Iya…diary aku banget”
“Buat aku ya Rul” Pinta Caca dengan sejuta raut wajah imutnya
“Kamu mau?” Tanya Nurul
“Ya iyalah, ga’ mungkin dong aku minta kalo aku kaga’ mau” Jawab Caca berpanjang lebar
“Ntar aku selesaiin isinya baru aku kasi ke kamu” Ujar Nurul
“Ayolah Rul” Rengek Caca yang super manja
“Aku janji Ca, buku tuh pasti kamu miliki. Sini bukunya” Pinta Nurul usai berjanji
“Nurul pelit” Kata Caca ngambek
“Aku kan dah janji Ca”
“Janji yah?” Ujar Caca meyakinkan sambil mengacungkan kelingkingnya
“Janji..! Lanjut yuk” Kata Nurul Sambil mengapit jari Caca dengan jari kelingkingnya
“Iyah…Eh, Rul besok ada PR. Kamu dah jadi belom?” Tanya Caca kemudian
“Belom, aku nyontek punyamu boleh?”
“Ya boleh lah”
“Aku juga titip besok dikumpulin, boleh?”
“Boleh…eh mangnya kamu mau kemana Rul?” Tanya Caca lagi
“Anak kecil ga boleh tau” Jawab Nurul
“Uh…k’ Salsa, Nurul besok mau kemana?” Tanya Caca ke Salsa yang sedang tidur-tiduran
“Ga tau juga” Jawab Salsa angkat bahu
“Berarti k’ Salsa anak kecil juga donk, hi..hi..hi..” Bisik Caca sambil cekikikan
“Udah, kalian tidur. Ntar penjaga asrama kontrol, tau ga tidur dimarahi loh” Ujar Salsa
“Eh…Mita dimana k’?” Tanya Nurul ke Salsa
“Tadi pamit ke asrama sebelah nginap” Keburu Caca jawab
“Sapa juga yang nanya kamu?”Tanya Nurul
“O…bukan aku yah? Abis panggil kaka’ sih, kira aku. He..he..he” Kata Caca
“Anak kecil bisanya ngerasa doank” Ujar Nurul mencibir
“Biarin…weak…aku bobo duluan yah?”Kata Caca sambil menguap dan bersiap-siap ditempat tidurnya
“Akhirnya tenang juga” Ucap Nurul seakan-akan kekacauan sudah berakhir. Diapun bergegas ke tempat tidurnya dan membuka buku diarynya, dia menulis sesuatu dibukunya itu. Malam semakin larut, Nurul melihat jam wekernya yang menunjukkan pukul 01.30, lama kemudian akhirnya tertidur juga sesudah dia merapikan buku diarynya dan menyimpan di bawah bantalnya.
Keesokan harinya…….
Hari itu tampak cerah, Caca pergi kesekolah tanpa ditemani Nurul tidak seperti kemarin-kemarin. Nurul mesti pergi kesuatu tempat yang penting dan Caca tak boleh tau rencananya itu. Caca disekolah yang sebangku dengan Nurul mesti memeras otak sendiri tanpa ada teman yang diajak diskusi. Sampai bel pulang sekolah pun berbunyi, belum ada kabar dari Nurul. Salsa yang ditanya hanya angkat bahu.
“Duh dah sore gini ko’ Nurul belum hubungi aku sih?” Gumam Caca sambil mencet-mencet hape dan ketika nomor Nurul yang didapat, Caca pun berniat menelpon
“Nomor yang anda tuju…..” Jawaban telpon di seberang langsung ditutup oleh Caca sambil berceloteh “Operator, dimana tuh orang? Nomer dak diaktifin lagi”
Caca pun masih sabar menunggu hingga malam pun larut. “Aku harus nyusul Nurul nih” Ujarnya sambil narik swetearnya dari jemuran dan pamit ke Salsa. Caca naik angkot ke pasar malam, dalam perjalanan pun dia rasa melihat 2 seorang yang sangat dia kenal di sebuah cafe. Caca langsung turun dengan muka yang merah padam menahan marah, setelah membayar angkot. Caca langsung menuju tempat duduk 2 orang tadi.
“Nurul!!! Ical!!! ini yah kejutan dari kalian berdua untuk aku? Oke aku terkejut, sangat terkejut!!! Ical kita putus, dan kamu Rul. Percuma aku khawatirkan orang yang rebut pacar sahabatnya sendiri” Gertak Caca blak-blakan tanpa memberi kesempatan Nurul dan Ical bicara, Caca langsung pergi dari café itu dan naik angkot pulang keasramanya.
Caca tak mau tau lagi apa yang akan terjadi setelah ini, Caca tiba diasrama dan langsung mehempaskan diri ketempat tidurnya sambil menangis sekuat dia, Salsapun berniat mendekat tapi bersamaan dengan itu, hape Salsapun berbunyi.
“Halo?” Ujar Salsa yang tampak berbicara serius dengan penelpon diseberang
“Iyah saya segera kesana” Kata Salsa mengakhiri pembicaraannya dengan penelpon tadi dan bergegas memberitahukan Caca
“Ca, Nurul lagi……” Kata-kata Salsa terputus saat Caca memberi tanda untuk menyuruh Salsa pergi. Tanpa pikir panjang Salsa pun pergi dengan mata sembab, Caca tak tau apa alasannya yang jelasnya saat itu Caca merasakan sangat sakit didadanya. Salsa yang bergegas naik angkot itu sengaja mengirim pesan singkat ke hape Caca
Triiit…triiit… Caca mengambil hapenya dan membaca isi pesan itu
“Ca, Nurul masuk UGD, kalo kamu mau datang, langsung saja di RS Urip Sidoarjo ruang UGD”
Caca mulai khawatir, biar bagaimana pun Nurul masih sahabatnya, dia langsung melupakan sakit yang tengah melanda dadanya itu dan bergegas menyusul ke rumah sakit yang disebutkan Salsa.
Sepanjang perjalanan Caca berusaha menahan air matanya yang dari tadi mengalir sambil bergumam, “Nuruuul, kenapa sih kamu tega hianati aku?, kita memang sering becanda tapi ini lain, Rul. Aku sakit saat aku tau kamu hianati persahabatan kita. Sekarang ada kejutan apa lagi? Tadi aku liat kamu baik-baik aja bareng Ical, tapi kamu ko bisa masuk UGD sih? aku harap ini bukan permainan kamu semata hanya untuk minta maaf padaku. Ini tidak lucu lagi”
Sesampainya dirumah sakit……
Caca langsung berlari menuju ruang UGD, Caca mendengar tangisan histeris yang keluar dari mulut Salsa.
“Ada apa ini?” Gumam Caca yang membendung air mata, dia memasuki ruangan itu. Pertama dia melihat Ical dengan sebuah bungkusan imut ditangannya, “Pasti dari Nurul” pikir Caca. Sakit hatinya kembali muncul, lama dia pandang Ical hingga Ical berusaha mendekatinya tapi dengan tatapan sinis memendam rasa benci, Caca meninggalkan Ical yang matanya telah sembab. Cacapun berpikir bahwa sandiwara apa lagi yang Ical perlihatkan ke dia. Caca menarik nafas dalam-dalam dan kembali berjalan menuju tempat tidur yang terhalang tirai serba putih, Cacapun mengibaskan tirai itu, dia lihat disitu ada Salsa dan……
“Nuruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuul……” Teriak Caca histeris, serasa remuk tulang-tulang Caca saat melihat ditempat tidur diruangan UGD itu, terbaring seorang gadis tomboy, muka mulus tak tampak lagi, malah yang nampak hanyalah luka-luka dan muka yang hampir tak bisa dikenali, bersimbah darah tak bernyawa, rambut hitam lurus terurai begitu saja seakan membiarkan tuannya melumurinya dengan cairan merah yang mengalir dari kepala tuannya, jilbab yang tadi di kenakannya pun tak nampak warna dasarnya karena percikan darah. Caca memeluk sahabat yang paling disayanginya itu, ada rasa sesal dalam hatinya. Kenapa tidak membiarkan sahabatnya itu menjelaskan apa yang terjadi sebelum dia kelewat emosi?.
Sesaat itu ada yang menggenggaman hangat lengannya, Caca tak menghiraukan, yang Caca pikirkan adalah rasa sesal dalam benaknya. Pemilik genggaman itupun menarik dan memeluknya, kemudian memberikan bingkisan imut yang ada ditangannya.
“Nih bingkisan buat kamu, kejutan ini yang dari tadi pagi dicari Nurul dan baru dapat diluar kota, aku mengantar Nurul karena aku juga ingin memberikan kejutan kecil-kecilan buat kamu, tapi kamu datang saat aku dan dia merencanakan acara kejutan buat kamu” Jelas Ical sambil memeluk Caca yang semakin berlinang air matanya saat mengetahui apa isi dari bingkisan itu, buku diary imut, warna pink sesuai yang dijanjikan Nurul
“Katanya kamu sangat menginginkan buku yang seperti miliknya, nah ini tandanya dia sangat sayang sahabatnya dan ga mau mengecewakan sahabatnya itu. Tapi tadi waktu kamu salah tanggap tentang di café itu, dia merasa bersalah banget, soalnya dia ga pamit dulu ke kamu sebelum minta bantuan ke aku. Dia panik karna takutnya kamu akan menganggap dia penghianat, akhirnya diapun mengejarmu tanpa peduliin ramainya kendaraan dan bus itu…………” penjelasan Ical terputus, dia tidak sanggup lagi meneruskan cerita tragis yang menimpa sahabat mereka itu. Caca pun masih membiarkan air matanya tetap mengalir di pipinya semakin deras.
“Rul, napa mesti kamu jadi korban egonya aku?, sapa lagi dong yang dengerin curhat aku?, sapa lagi yang bisa aku ejek? perang bantal kita juga mesti dilanjut Rul, belum ada yang juara neh, he..he.., eh aku juga mau ngasih contekan kekamu ko’, Rul bangun dong…jangan becanda, ini ga lucu lagi. Sumpah ini ga lucu, Rul bangun, kamu napa sih? sukanya buat aku panik. Rul bangun dong” Ujar Caca setelah melepaskan pelukan Ical, senyum dan berbicara sendiri setelah itu kembali Caca memeluk jasad sahabatnya itu dan menangis sejadi-jadinya. Salsa mendekatinya dan memberikan sebuah buku diary milik Nurul
“Kata Nurul, kalo dia tidak dapet buku yang mirip punya dia, buku diarynya ini buat kamu” Ujar Salsa
Cacapun membuka buku kecil itu, tak sempat membaca halaman pertama, dia membuka beberapa lembaran berikutnya, hingga Caca pun membaca tulisan Nurul paling akhir
13
Mei 2003, 01.00 pagi
Dear
Diary…..
Aku
dah dapet sahabat, kasih sayang sahabat. Tapi aku tak dapat memberikan apapun
untuk sahabatku itu, ini hari jadi dia, dan dia menginginkan kamu diary,
mungkin saja suatu saat aku berikan kamu ke dia, tapi itu suatu saat, hanya
saja aku harus cari yang mirip denganmu untuk sahabatku. Aku minta tolong ke
Ical mungkin juga dak apa-apa yah diary, diakan pacar sahabat aku berarti dia
juga sahabat aku dong. Hahaha….hanya sebuah buku tapi kalo dia masih
menginginkan kamu diary, mau tak mau aku harus ngasih kamu kedia. Nyawa akupun
boleh yang penting sahabat aku senang, hahaha, Lebaaaaaaaay. Ya udah dulu diary
aku ngantuk neh…
Ga’ kelupaan “MET ULTAH CACA, MY FRIENDSHIP”
Ga’ kelupaan “MET ULTAH CACA, MY FRIENDSHIP”
Nurul
Caca menutup diary Nurul, semakin berlinang air mata Caca. Yah apapun yang Nurul akan beri untuk Caca, bahkan nyawanya seperti sekarang yang Caca alami. Nurul takut kalo Caca menganggap dirinya berkhianat karena sudah lancang mengajak Ical untuk mengantarnya, hingga dia tak pedulikan lagi ramainya kendaraan dijalan yang membuat dirinya menghadap sang Ilahi.
Esok harinya, jasad Nurulpun dimakamkan dikampung halamannya. Setelah dikebumikan, Caca mengusap kembali nisan sahabatnya sambil berlinang air mata. Tertulis dinisan itu “Nurul Utami binti Muh. Awal, Lahir 14 Mei 1989, Wafat 13 Mei 2003”, sehari sebelum hari jadinya.
“Nurul, sahabat macam apa aku, hari jadi kamu pun aku tak tau, Rul selamat ulang tahun yah, hanya setangkai bunga dan kiriman doa yang dapat aku beri ke kamu, istirahat dengan tenang yah sahabatku” Ujar Caca sambil berdoa dan kemudian meninggalkan gundukan tanah yang masih merah itu.
Caca menutup diary Nurul, semakin berlinang air mata Caca. Yah apapun yang Nurul akan beri untuk Caca, bahkan nyawanya seperti sekarang yang Caca alami. Nurul takut kalo Caca menganggap dirinya berkhianat karena sudah lancang mengajak Ical untuk mengantarnya, hingga dia tak pedulikan lagi ramainya kendaraan dijalan yang membuat dirinya menghadap sang Ilahi.
Esok harinya, jasad Nurulpun dimakamkan dikampung halamannya. Setelah dikebumikan, Caca mengusap kembali nisan sahabatnya sambil berlinang air mata. Tertulis dinisan itu “Nurul Utami binti Muh. Awal, Lahir 14 Mei 1989, Wafat 13 Mei 2003”, sehari sebelum hari jadinya.
“Nurul, sahabat macam apa aku, hari jadi kamu pun aku tak tau, Rul selamat ulang tahun yah, hanya setangkai bunga dan kiriman doa yang dapat aku beri ke kamu, istirahat dengan tenang yah sahabatku” Ujar Caca sambil berdoa dan kemudian meninggalkan gundukan tanah yang masih merah itu.
3.5 Iwan Papua Nugroho
PERJUANGAN SANG PAHLAWAN
Dipagi yang gelap gulita,aku dan sepeda tersayangku
menuju hari yang baru.seketika aku melihat bapak tua yangrumahnya sudah hampir
rubuh,dan dengan sepedah ontelnya,ia ingin berangkat sama seperti ku menuju
hari yang baru. ia seorang bapak yang ingin mengajar di SD letaknya
dikota,sedangkan kota jauh dari rumahnya.
Aku pun terus memperhatikan bapak itu.suatu ketika
bapak itu menegurku.
" nak,,,sedang apa kau didepan pagar rumah ku?" kata bapak tua itu.!
" maaf pak,,saya penasaran dengan bapak sedang apa?". akupun menjawab pertanya bapak tua itu.!
"oouuhh... sini nak,masuk bapak sedang membetulkan sepeda tua milik alm.ayah bapak"..!!
"iyah pak,sungguh aku boleh masuk". aku menjawab dengan senyuman.!
"iyah nak,masuk saja''.
"assalamu'alaikum pak?
"wa'alaikum salam nak,kenapa di pagi yang masih gelap seperti ini kamu sudah keluar rumah nak,tidak takut terjadi apa-apa denganmu nak".!
"iya pak,saya ini masih Madrasah pak,saya ingin berangkat sekolah namun saya ingin lihat-lihat desa ini kalo sepagi ini pak hitung-hitung aku olah raga pak,diJakarta udaranya tak sejuk seperti ini..".
"oohh,,,kamu anak kota yang baru pindah kemarin yah nak?".
"iya pak,bapak sudah lama tinggal disini",. anak dan istri bapak kemana?". rasa ingin tau ku tentang bapak ini pun semangkin kuat.
"iya nak,bapak sudah lama tinggal disini,selama bapak lahir disini,anak dan istri bapak sudah meninggalkan bapak nak,sudah 2tahun yang lalu,bapak disini tinggal sendiri."
"maaf pak,aku membuat bapak sedih dengan pertanyaanku".
" tidak nak..!!! tak apa-apa..,kamu katanya ingin berangkat sekolah nanti kamu terlambat saja.?''. bapak tua ini untung saja mengingatkan ku.
"hhe.. iya pak hampir saja lupa,aku pamit ya pak,sepulangnya ku dari sekolah aku kesini lagi ya pak??
"iya nak,bapak tunggu.!"
"assalamu'alaikum pak?
"wa'alaikum salam nak,hati-hati yah di jalan?"
" nak,,,sedang apa kau didepan pagar rumah ku?" kata bapak tua itu.!
" maaf pak,,saya penasaran dengan bapak sedang apa?". akupun menjawab pertanya bapak tua itu.!
"oouuhh... sini nak,masuk bapak sedang membetulkan sepeda tua milik alm.ayah bapak"..!!
"iyah pak,sungguh aku boleh masuk". aku menjawab dengan senyuman.!
"iyah nak,masuk saja''.
"assalamu'alaikum pak?
"wa'alaikum salam nak,kenapa di pagi yang masih gelap seperti ini kamu sudah keluar rumah nak,tidak takut terjadi apa-apa denganmu nak".!
"iya pak,saya ini masih Madrasah pak,saya ingin berangkat sekolah namun saya ingin lihat-lihat desa ini kalo sepagi ini pak hitung-hitung aku olah raga pak,diJakarta udaranya tak sejuk seperti ini..".
"oohh,,,kamu anak kota yang baru pindah kemarin yah nak?".
"iya pak,bapak sudah lama tinggal disini",. anak dan istri bapak kemana?". rasa ingin tau ku tentang bapak ini pun semangkin kuat.
"iya nak,bapak sudah lama tinggal disini,selama bapak lahir disini,anak dan istri bapak sudah meninggalkan bapak nak,sudah 2tahun yang lalu,bapak disini tinggal sendiri."
"maaf pak,aku membuat bapak sedih dengan pertanyaanku".
" tidak nak..!!! tak apa-apa..,kamu katanya ingin berangkat sekolah nanti kamu terlambat saja.?''. bapak tua ini untung saja mengingatkan ku.
"hhe.. iya pak hampir saja lupa,aku pamit ya pak,sepulangnya ku dari sekolah aku kesini lagi ya pak??
"iya nak,bapak tunggu.!"
"assalamu'alaikum pak?
"wa'alaikum salam nak,hati-hati yah di jalan?"
Setelah ku berbincang-bincang,aku pun kembali mengoes
sepedaku menuju sekolah. waktunya pulang sekolah,aku capat-capat pulang sekolah
dengan sepeda yang kencang untuk menuju rumah bapak tua itu,seketika sampainya
aku,bapak itu belum pulang.aku pun menunggunya.
Lima menit aku menunggu bapak tua itu pulang.
"hey nak,sudah lama kamu menunggu?'
" tidak pak,"
"yasudah ayo masuk nak,"
" iya pak,bapak darimana?"
"maaf nak,tadi bapak mengajar murid-murid bapak yang kurang mampu".
"ou,dimana pak?"
"didesa sebelah".
"wah,jauh dong pak,memang tidak lelah pak? kan sangat jauh dari rumah bapak dan hanya menggunakan sepeda tua ini?"
" tidak nak,rasa lelah bapak sudah terganti dengan semangat anak-anak yang tak ada menyerahnya untuk menuntut ilmu."
"sungguh mulainya bapak ini".
"bisa saja kamu nak."tiba-tiba bapak ini bantuk dan tak ada henti-hentinya."pak,bapak kenapa?"
Aku pun segera menggambil teh hanggat".
"pak minum dulu,"
"terimakasih nak,bapak membuat kamu repot,"
"tidak pak,bapak sakit apa?".
" hanya kecapean saja nak".
"yasudah bapak istirahat saja,aku pulang nanti pak?,sebelumnya aku boleh pak menjadikan bapak sebagai orang tua ku?,aku disini tinggal bersama nenek dan kakek ku,kedua orang tua ku meninggalkan ku saat aku masih kecil."
"iya nak,kamu juga sudah bapak anggap seprti anak bapak sendri,sudah jangan bersedih bapak akan selalu ada untuk mu nak".
"sungguh pak?,.iyah pak aku pullang,bapak disini istrahat yah pak,jangan lupa makan",asslamu;alaikum pak?"
" wa'alaikum salam nak,"
sudah seminggu aku pun menjadi murid barunya untuk pelajaran tambahan. ke akraban pun seperti seorang anak dan ayah. dan ketika aku sedang bercanda dan bercerita tiba-tiba bapak tua ini berpesan kepadaku " nak,sekarang kau lihat aku menjadi tua,tubuhku sudah tak sanggup lagi untuk berdiri tegap,mataku pun sudah tak bisa melihat dengan jelas,ilmu yang telah ku berikan kepadamu,tetaplah kau kembangkan aku tau ilmu ku tak sehebatmu nak,namun bapak berpesan kepadamu Jangan mengeluh tentang harimu. Setiap harimu mungkin tak baik, namun percayalah ada sesuatu yg baik di setiap harimu.aku pun binggung kenapa bapak bisa berkata itu?
"pak,bapak kenapa berkata seperti itu?"
"tidak nak,tidak apa-apa?,bapak boleh minta tolong nak?,buka pintu ada yang ingin masuk". bapak pun tersnyum.
"siapa pak?,kan tidak ada yang mengetuk pintu?"
"sudah nak,buka saja"
"tunggu sebentar yah pak".aku pun menuruti apa kata bapak itu.
"sudah pak,.!!! aku pun terkejud,ternyata tamu yang datang adalah malaikat yang ingin menjeput bapak,sungguh aku tak bisa menahan air mata ini,sunggu pahlawan ku. aku pun segera menaiki sepeda dan memberi tau kan kepada RT setempat,. dan warga pun datang untuk membatu mengurusi pemakaman. aku pun tak sanggup menahan air mata ini. kata-kata motivasi dan perjuangan hidupnya suatu pengalaman yang sanggat berjuang untuk menciptakan generasi yang maju.
Lima menit aku menunggu bapak tua itu pulang.
"hey nak,sudah lama kamu menunggu?'
" tidak pak,"
"yasudah ayo masuk nak,"
" iya pak,bapak darimana?"
"maaf nak,tadi bapak mengajar murid-murid bapak yang kurang mampu".
"ou,dimana pak?"
"didesa sebelah".
"wah,jauh dong pak,memang tidak lelah pak? kan sangat jauh dari rumah bapak dan hanya menggunakan sepeda tua ini?"
" tidak nak,rasa lelah bapak sudah terganti dengan semangat anak-anak yang tak ada menyerahnya untuk menuntut ilmu."
"sungguh mulainya bapak ini".
"bisa saja kamu nak."tiba-tiba bapak ini bantuk dan tak ada henti-hentinya."pak,bapak kenapa?"
Aku pun segera menggambil teh hanggat".
"pak minum dulu,"
"terimakasih nak,bapak membuat kamu repot,"
"tidak pak,bapak sakit apa?".
" hanya kecapean saja nak".
"yasudah bapak istirahat saja,aku pulang nanti pak?,sebelumnya aku boleh pak menjadikan bapak sebagai orang tua ku?,aku disini tinggal bersama nenek dan kakek ku,kedua orang tua ku meninggalkan ku saat aku masih kecil."
"iya nak,kamu juga sudah bapak anggap seprti anak bapak sendri,sudah jangan bersedih bapak akan selalu ada untuk mu nak".
"sungguh pak?,.iyah pak aku pullang,bapak disini istrahat yah pak,jangan lupa makan",asslamu;alaikum pak?"
" wa'alaikum salam nak,"
sudah seminggu aku pun menjadi murid barunya untuk pelajaran tambahan. ke akraban pun seperti seorang anak dan ayah. dan ketika aku sedang bercanda dan bercerita tiba-tiba bapak tua ini berpesan kepadaku " nak,sekarang kau lihat aku menjadi tua,tubuhku sudah tak sanggup lagi untuk berdiri tegap,mataku pun sudah tak bisa melihat dengan jelas,ilmu yang telah ku berikan kepadamu,tetaplah kau kembangkan aku tau ilmu ku tak sehebatmu nak,namun bapak berpesan kepadamu Jangan mengeluh tentang harimu. Setiap harimu mungkin tak baik, namun percayalah ada sesuatu yg baik di setiap harimu.aku pun binggung kenapa bapak bisa berkata itu?
"pak,bapak kenapa berkata seperti itu?"
"tidak nak,tidak apa-apa?,bapak boleh minta tolong nak?,buka pintu ada yang ingin masuk". bapak pun tersnyum.
"siapa pak?,kan tidak ada yang mengetuk pintu?"
"sudah nak,buka saja"
"tunggu sebentar yah pak".aku pun menuruti apa kata bapak itu.
"sudah pak,.!!! aku pun terkejud,ternyata tamu yang datang adalah malaikat yang ingin menjeput bapak,sungguh aku tak bisa menahan air mata ini,sunggu pahlawan ku. aku pun segera menaiki sepeda dan memberi tau kan kepada RT setempat,. dan warga pun datang untuk membatu mengurusi pemakaman. aku pun tak sanggup menahan air mata ini. kata-kata motivasi dan perjuangan hidupnya suatu pengalaman yang sanggat berjuang untuk menciptakan generasi yang maju.
Aku berjanji untuk bapak tua itu,suatu saat aku akan
membanggun indonesia ini menjadimaju,dari ilmu yang belia berikan dan tekat nya
untuk menjadikan ku sebagai murid yang cerdas meski aku baru mengenal beliau.
3.6 Izwani Karsma Novanti K.
Misteri Rumah Baru
Hari ini adalah hari pertama aku pindah dari kontrakan ku yang dulu. Di karenakan jauh dari kampus, akhirnya aku memilih untuk menyewa rumah baru. Dengan pendapatan yg pas-pasan, aku lebih memilih menyewa rumah yg terlihat tak terurus. Kebetulan sewa rumah itu jauh lebih murah di banding harga sewa rumah ku yg kemarin. Hanya berbekal uang 500 ribu aku bisa mendapatkan rumah yg tergolong mewah, walaupun sedikit tak terurus dan berantakan. Aku saja heran, mengapa rumah ini terlalu murah utk di sewakan,,bukankah rumah ini besar dan luas??. Tapi aku akan tetap tnggal di sini berdua.. Ya,,selama ini aku tinggal berdua dengan teman sekampusku. Kami dari kampung yg merantau kekota hanya sekedar mencari ilmu dan mimpi.
“rumah ini sepertinya lama di tinggalkan, bukti nya tak ada 1 barang pun yg terlihat layak untuk di pakai”.ujar sherry temanku. Aku hanya terdiam dan tak menggubris omongan sherry, karena ku fikir emang benar. Tak ada 1 barangpun yg terlihat sempurna. Semuanya lapuk,,dan benar2 tak bisa di pakai.
Setelah membereskan ruang tamu , aku langsung menuju ruang tengah dan segera membersihkan nya, sementara sherry membersihkan ruang dapur. Kami emang terlihat kompak dalam hal seperti ini. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, kami dapat beristirahat di rumah ini. Untuk sementara rumah yg kami tempati saat ini adalah milik kami.
Jam menunjukkan pukul 11.00 pagi, waktunya kami pergi bekerja. Aku bekerja sebagai penjaga buku di salah satu toko buku yg terkenal di kota ini, sementara sherry bekerja di café sebagai pelayan café. Dikarenakan hari ini sherry masuk malam, jadi aku pulang kerja langsung kuliah dan pulang ke rumah. Cukup menyeramkan tinggal dan mendapatkan suasana baru di sini, di rumah baruku. Tapi karena aku termasuk orang yg pemberani, (walaupun sebenarnya ada hal yg aku takuti) aku tetap memberanikan diri untuk tinggal sendiri malam ini sampai pukul 22.00 malam, karena belum ada persiapan untuk pindah, jadi aku hanya punya barang seadanya utk hari ini. Seperti alat2 memasak dan peralatan utk tidur serta pakaian. Jadi malam ini aku hanya bisa baca buku utk menghabiskan malam. Di dalam kamar yg luas,,aku merasa aneh di situ. Aku seakan melihat sinar di pojok ruang itu, tepatnya di dalam lemari yg berumur sekitar 20 tahun, karena di situ terdapat tahun, yg aku rasa adlh tahun di mana lemari itu baru di beli. Aku langsung menghampiri lemari itu dan membuka setiap laci yg ada. Dan aku melihat satu buku yg terlihat usang. Buku apa itu? Dengan rasa penasaran, aku mengambil buku itu dan membacanya. Halaman per halaman dapat aku baca dengan sempurna. Di saat aku membaca halaman yg ke 14, aku mendengar suara keributan seperti pertentangan antara anak dan orang tua. Ya,,seperti buku yg aku baca saat ini,, buku pada halaman ke 13,,yg isinya perdebatan hebat antara anak dan orangtua. Dengan rasa yg campur aduk, Aku langsung keluar kamar dan menghampiri ruangan yg bersumber keributan itu. Tapi apa yg aku dapatkan? Hanyalah keheningan. Lalu apa yg aku dengar tadi?.. entahlah…aku sendiri saja bingung. Sambil menunggu jam 10 malam, akupun tertidur dengan buku yg masih ku pegang.
Dengan berjalannya waktu,, tak terasa aku sudah 2 minggu tinggal di rumah ini. Tak ad keanehan yg di rasakan Sherry. Tapi aku? Selalu saja keanehan yg aku rasakan di rumah ini. Rutinitas berjalan seperti biasa, kerja, kuliah dan pulang ke rumah. Itu aktivitas aku dan sherry. Sampai akhirnya aku lupa menceritakan hal aneh yg aku rasakan di hari pertama kami tinggal. Dan seperti biasa, hal aneh terjadi lagi saat aku membaca buku itu. Yg lebih aneh,,setiap halaman yg aku baca, seolah ada kehidupan yg ada di hadapan ku sekarang dan cerita nya sama persis dengan kisah yg aku baca di buku ini. Dengan rasa penasaran, aku mencoba menonton apa yg aku lihat. Dan dia,,siapa dia? Wanita itu ? apa yg aku lihat saat ini? Dia yg seperti bayangan menyerupai wanita yg aku sayangi, sherry? Ya,, itu benar sherry. Apa yg aku lihat saat ini. Pertanda apa ini? Apakah benar wanita yg ada di hadapan aku sekarang adalah sherry?? Aku selalu bertanya dengan orang yg ada di hadapanku, tapi mereka tidak memperdulikanku, seakan2 tidak melihatku. Apa ini? Aku langsung terdiam ketika aku mendengar dialog “ aku tak akan pernah bisa berhentimencintainya yah,, walaupun aku tlah mati”. Kata2 itu selalu aku ingat,, kata2 yg membuat aku bingung dan penasaran. Pandangan di sekililingku kembali normal saat aku menutup buku itu. Aku benar2 tidak mengerti dengan buku yg ada di tanganku sekarang. Sangat misteri.
Hari ini aku terpaksa bolos kerja dan kuliah hanya untuk melihat kejadian yg ada di buku itu. Dengan semaksimal mungkin, aku berfikir keras. Apakah ada hubungannya dengan rumah, waktu dan sherry. Aku akan mencoba mengungkap misteri ini dari awal.
Beberapa waktu lalu, sherry mengajak aku pindah rumah secara paksa. Walaupun dengan alasan tepat, tapi aku tetap aja curiga dengan dia. Tanggal ,,, aku mengenal sherry lavida tepat tanggal 13 maret, 1 tahun yg lalu. Dimana tanggal itu adalah tanggal terakhirnya cerita di buku diary yg aku temukan itu. 13..adalah angka yg benar-benar sering muncul di buku itu,,, saat pertama aku melihat kejadian aneh itu di saat bacaanku terhenti di halaman ke 13. apa artinya ini?
Pikiranku terhenti saat ponselku berdering, dan kulihat pesan di ponselku, ternyata dari sherry. Pesan itu berisi “van, mungkin hari ini aku pulangnya agak malam ya, aku lembur. Ok.”,, itu pesan yg aku baca dari sherry. Malam ini aku sendiri,,karena rasa penasaran aku yg begitu kuat, aku rela malam ini gak tidur untuk menyaksikan kejadian beberapa tahun yg lalu di rumah ini.
Aku mulai membaca dari halaman 14, halaman yg kemarin sempat terhenti.
“hari ini aku bertemu lagi dengan nya di suatu tempat. Aku senang karena masih bisa bertemu dengan nya, walaupun pertemuan itu berakhir dengan pertengkaran yg amat hebat dengan kedua orangtuaku. Orangtua yg tak pernah merestui hubunganku,, orangtua yg egois…dan orangtua yang..” aku berhenti membaca ketika aku melihat bayangan sherry ada di hadapanku. Dan apa yang aku lihat,, sosok orangtua yg sangat marah dengan anaknya, anaknya itu adalah sherry.
“ayah tidak melarang kau mencintai lelaki,, tapi jangan dia?” kata2 yg dpt aku dengar dengan jelas, setelah itu semuanya samar terdengar. Aku mencoba membaca kelanjutan bacaan ku tadi…
“…sangat keras. apakah aku pantas membenci ayah dan ibu karena mereka menentang cinta kami. Cinta yg kami jalani 2 tahun lama nya, apakah harus berakhir dengan kematian?”
Waktu yg lama, fikirku. Aku melanjutkan bacaan ku ke
halaman berikutnya,, tapi sebelum aku melanjutkan, aku merasa kaki ku sangat
berat, kakiku seolah2 ingin melangkah tanpa aku suruh. Aku mencoba melemaskan
kaki ini dan melangkah kearah yg ingin di tuju. Dan apa yg aku lihat
sekarang,,, darah. Ya, darah lah yg aku lihat tepat di bawah kaki ku. Aku ambil
darah itu, aku cium, ternyata darah itu masih segar, seprtinya belum lama,, bau
amis yg aku cium sangat menyakinkan kan bahwa cairan merah itu benar2 darah.
Petunjuk apalagi ini? Aku benar2 bingung, dan aku tak aku tau apa yang harus
aku lakukan sekarang.
Jam menunjukkan pukul 2 pagi. Aku masih saja membaca buku itu sampai halaman terakhir. Aneh,, aku tak menemukan halaman yg ke 20,, aku mencari halaman itu,,, di lemari, di lantai, di dalam buku dan sampai di ruang tamu,, tapi aku tak menemukan nya. Akhirnya aku menyerah, mungkin halaman itu memang tak di tulis. Aku hanya membaca halaman terakhir saja yg isinya seperti ini …
Jam menunjukkan pukul 2 pagi. Aku masih saja membaca buku itu sampai halaman terakhir. Aneh,, aku tak menemukan halaman yg ke 20,, aku mencari halaman itu,,, di lemari, di lantai, di dalam buku dan sampai di ruang tamu,, tapi aku tak menemukan nya. Akhirnya aku menyerah, mungkin halaman itu memang tak di tulis. Aku hanya membaca halaman terakhir saja yg isinya seperti ini …
“ayah, maafkan shelly. Shelly sangat mencintainya,
seperti ayah mencintai ibu. Tolong izinkan shelly untuk memilikinya yah,,”
Shelly?? Jadi nama perempuan itu shelly?
Aku kembali berfikir, Cuma beda tipis antara “SHELLY”
dan “SHERRY”.
Di tengah2 keheningan malam, tiba2 aku mendengar tangisan yg begitu pilu dan sangat menyayat hati. Di saat mendengar tangisan itu, aku langsung menangis,,, menangis dan menangis. Setelah tangisanku terhenti, aku langsung mencari asal dari tangisan perempuan itu. Tapi sebelum mendapatkan apa yg aku inginkan,, aku kembali melihat darah yg begitu banyak dan seolah2 darah itu berjalan menuju kakiku. Aku mencoba berlari,, namun kaki ku benar-benar terasa berat, bahkan tak bisa di gerakkan.
Tangisan itu terhenti,, kembali hening. Darah yg ada pun hilang,, aku kembali duduk di ruang tamu sambil mendengar pembicaraan yg terdengar samar. Pembicaraan itu sepertinya tidak asing bagiku…ya,,ternyata apa yg aku dengar adalah pembicaraan antara shelly dan ayahnya. Saat itu ayahnya benar-benar sangat marah,, sampai2 memukul2kn meja. Semakin sadis yg aku lihat, lelaki itu membentak-bentak selly, dan….”baiklah ayah, , ayah tak pernah merestui hubungan kami, lebih baik ayah bunuh shelly, shelly rela yah mati di tangan ayah” itu adalah kata-kata yang keluar dari mulut shelly. Dan seperti yg aku lihat, lelaki itu berkata yg membuat aku benar-benar tak percaya “ baiklah,, jika itu yang kamu ingin kan…aku akan membunuhmu.” Itulah kata-kata yg membuat aku takut melihat kejadiannya. Apa yg aku lihat sekarang, semuanya seperti nyata. Lelaki itu langsung membunuh shelly dengan cara yg begitu sadis… darah yg aku injak,,terasa masih segar dan itu adalah darahnya shelly. Aku tak sanggup melihatnya, ,selly mati di tangan ayahnya…sungguh sulit untuk di percaya. Lelaki itu membunuh dan mengubur shelly di rumah ini,, tepat di ruang yg aku injak adalah ruang yg di dalam tanahnya terdapat jasad shelly.
Malam ini aku merasa malam yang panjang. Aku bisa melihat kehidupan shelly beberapa tahun lalu. Sunggu tragis.
Hari ini aku kembali melakukan aktifitas seperti biasa. Namun pas aku buka pintu kamar, aku mendapati selembar kertas yg berisi “tolong bongkar tempat ini !!!” hanya kalimat itu. Kalimat yg tintanya seperti dari darah. Aku kaget, tapi penasaran juga. Akhirnya aku memutuskan untuk membongkar ruang itu, walau tanpa sepengetahuan sherry.
Aku mencoba membongkar tempat itu bersama teman-teman kampusku yg lain. Betapa kagetnya aku, aku mendapati tulang belulang yg terbungkus dengan plastik hitam. Apakah benar tulang belulang itu adalah kepunyaan shelly? Aku langsung memanggil ustadz dan warga sekitar untuk melihat apa yg aku temukan hari ini. Kami langsung mengubur tulang-tulang itu dengan selayaknya menguburkan jenazah yg masih utuh. Rumah itupun di evakuasi, untuk sementara aku tinggal di rumah teman ku. Tapi ada yg aneh dengan hal ini,, sejak aku merasakan hal aneh di rumah,, selalu saja tanpa hadirnya sherry. Apa maksudnya?
Di tengah2 keheningan malam, tiba2 aku mendengar tangisan yg begitu pilu dan sangat menyayat hati. Di saat mendengar tangisan itu, aku langsung menangis,,, menangis dan menangis. Setelah tangisanku terhenti, aku langsung mencari asal dari tangisan perempuan itu. Tapi sebelum mendapatkan apa yg aku inginkan,, aku kembali melihat darah yg begitu banyak dan seolah2 darah itu berjalan menuju kakiku. Aku mencoba berlari,, namun kaki ku benar-benar terasa berat, bahkan tak bisa di gerakkan.
Tangisan itu terhenti,, kembali hening. Darah yg ada pun hilang,, aku kembali duduk di ruang tamu sambil mendengar pembicaraan yg terdengar samar. Pembicaraan itu sepertinya tidak asing bagiku…ya,,ternyata apa yg aku dengar adalah pembicaraan antara shelly dan ayahnya. Saat itu ayahnya benar-benar sangat marah,, sampai2 memukul2kn meja. Semakin sadis yg aku lihat, lelaki itu membentak-bentak selly, dan….”baiklah ayah, , ayah tak pernah merestui hubungan kami, lebih baik ayah bunuh shelly, shelly rela yah mati di tangan ayah” itu adalah kata-kata yang keluar dari mulut shelly. Dan seperti yg aku lihat, lelaki itu berkata yg membuat aku benar-benar tak percaya “ baiklah,, jika itu yang kamu ingin kan…aku akan membunuhmu.” Itulah kata-kata yg membuat aku takut melihat kejadiannya. Apa yg aku lihat sekarang, semuanya seperti nyata. Lelaki itu langsung membunuh shelly dengan cara yg begitu sadis… darah yg aku injak,,terasa masih segar dan itu adalah darahnya shelly. Aku tak sanggup melihatnya, ,selly mati di tangan ayahnya…sungguh sulit untuk di percaya. Lelaki itu membunuh dan mengubur shelly di rumah ini,, tepat di ruang yg aku injak adalah ruang yg di dalam tanahnya terdapat jasad shelly.
Malam ini aku merasa malam yang panjang. Aku bisa melihat kehidupan shelly beberapa tahun lalu. Sunggu tragis.
Hari ini aku kembali melakukan aktifitas seperti biasa. Namun pas aku buka pintu kamar, aku mendapati selembar kertas yg berisi “tolong bongkar tempat ini !!!” hanya kalimat itu. Kalimat yg tintanya seperti dari darah. Aku kaget, tapi penasaran juga. Akhirnya aku memutuskan untuk membongkar ruang itu, walau tanpa sepengetahuan sherry.
Aku mencoba membongkar tempat itu bersama teman-teman kampusku yg lain. Betapa kagetnya aku, aku mendapati tulang belulang yg terbungkus dengan plastik hitam. Apakah benar tulang belulang itu adalah kepunyaan shelly? Aku langsung memanggil ustadz dan warga sekitar untuk melihat apa yg aku temukan hari ini. Kami langsung mengubur tulang-tulang itu dengan selayaknya menguburkan jenazah yg masih utuh. Rumah itupun di evakuasi, untuk sementara aku tinggal di rumah teman ku. Tapi ada yg aneh dengan hal ini,, sejak aku merasakan hal aneh di rumah,, selalu saja tanpa hadirnya sherry. Apa maksudnya?
“sherry? Apa kau melihat sherry?” tanyaku dengan
teman-temanku yang lain.
“sherry siapa van?”
“sherry teman kampus kita, teman aku, yang tinggal di sini bersama aku”
“van, selama ini kau hanya tinggal sendiri”
“sherry siapa van?”
“sherry teman kampus kita, teman aku, yang tinggal di sini bersama aku”
“van, selama ini kau hanya tinggal sendiri”
“apa?....ucapku heran“tinggal sendiri” jadi siapa
sherry yg aku kenal itu. Di saat aku bingung seperti ini,,ponsel ku berbunyi.
Aku mendapati pesan,, dan pesan itu dari sherry…
“Van,, aku shelly. Shelly adalah sherry. Terimakasih ya van, kamu udah Bantu aku. Mungkin kamu tidak mengerti apa konflik yg aku rasakan beberapa tahun yg lalu, karena aku tak pernah menceritakannya padamu. Dia lah van,, dia adalah lelaki yg sangat aku sayangi, ayahku sangat membencinya karena dia adalah anak dari musuh ayahku. Cinta kami di tentang,,bahkan sampai detik terakhirku. Aku tak rela dia menjadi korban pembalasan dendam dari ayahku, makanya aku berani mati saat aku membela dia.
Sekali lagi, terimakasih ya vanny,, kamu udah membuat aku tenang di surga. Aku tak meminta lebih dari perkenalan kita setahun lalu, aku hanya ingin kamu mengungkapkan penyebab kematian ku dan dapat mengubur ku dengan layak…..”SHELLY LAVIDHA”.”
Setelah selesai aku membaca pesan itu, aku langsung melihat cahaya putih yg menyerupai sherry. Dia tersenyum padaku
“Selamat jalan teman,, semoga kau tenang di sana”
“Van,, aku shelly. Shelly adalah sherry. Terimakasih ya van, kamu udah Bantu aku. Mungkin kamu tidak mengerti apa konflik yg aku rasakan beberapa tahun yg lalu, karena aku tak pernah menceritakannya padamu. Dia lah van,, dia adalah lelaki yg sangat aku sayangi, ayahku sangat membencinya karena dia adalah anak dari musuh ayahku. Cinta kami di tentang,,bahkan sampai detik terakhirku. Aku tak rela dia menjadi korban pembalasan dendam dari ayahku, makanya aku berani mati saat aku membela dia.
Sekali lagi, terimakasih ya vanny,, kamu udah membuat aku tenang di surga. Aku tak meminta lebih dari perkenalan kita setahun lalu, aku hanya ingin kamu mengungkapkan penyebab kematian ku dan dapat mengubur ku dengan layak…..”SHELLY LAVIDHA”.”
Setelah selesai aku membaca pesan itu, aku langsung melihat cahaya putih yg menyerupai sherry. Dia tersenyum padaku
“Selamat jalan teman,, semoga kau tenang di sana”
-TAMAT-
3.7 kusmiati
Senja
Abu Abu
Suatu
pagi di sekolah para siswa berlarian menuju kelas masing masing. Akan tetapi,
perempuan berambut warna warni itu justru sedang berjalan santai menuju lobi.
Dengan wajah dan tubuh yang terlihat sempurna tidak heran jika dia menjadi most
wanted di sekolah ini. Peremuan itu biasa dipanggil Icha. Arresandra yofanicha
putri pemilik yayasan sekolah yang kaya raya. Walapun dia cantik, kaya dan
berbakat namun tidak seorangpun mau berteman dengannya. Karena dia terkenal
dengan kesombongan dan keangkuhannya. Tidak hanya itu dia juga sering berlaku
semena mena terhadap siswa lain yang memiliki tingkat ekonomi lebih rendah
darinya. Sesampainya di kelas, Icha mendengar pengumuman dari seorang guru yang
berada di kelasnya. Guru itu menyapaikan bahwa akan diadakan pertunjukan pentas
seni untuk memperingati hari ulang tahun sekolah. Icha sangat senang mendengar
hal tersebut.
Tidak
pernah ada yang meragukan kemapuan Icha bernyanyi. Gadis itu sejak kecil sudah
sering mengikuti kegiatan tingkat nasional. Setelah mendengar pengumuman tadi,
ia sangat antusias untuk mengikuti pentas seni tersebut. Ia berambisi ia harus
menjadi yang terbaik. Untuk mewujudkan keinginannya itu, ia berlatih keras
siang malam.
Pada
suatu sore, ia melihat teman temannya sedang berlatih musik di sekolah. Ia
begitu saja menyambar dan membanting gitar ke lantai sambil tertawa. Icha
mengatakan bahwa tidak ada gunanya berlatih karena mereka juga tidak akan bisa
menandingi Icha. Teman-temannya yang mendengar hal tersebut diam saja, karena
mereka sudah terbiasa dengan sikap Icha.
3.8 Miaji Rizki Sanae
ARTI SAHABAT
Sahabat memang sangat berbeda dengan teman. Teman itu
tidak seperti sahabat yang selalu ada disaat kita suka ataupun duka. Ini adalah
kisah yang dirasakan oleh Ariska, Afriani, Indri saat itu.
Ariska, Afriani, dan indri sedang duduk sambil
mengobrol bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi, ataupun tertawa bersama dan tak
lupa mereka pun selalu menjahili satu sama lain.
Indri ;
idihh.. Suara gitu aja masih aja terus nyanyi. PD bgt sih
Afriani ; bodo,
suka suka gue dong kayak suara lu bagus aja ih
Indri ;
suara aku emang bagus? Mau dengerin?
Ariska ;
jangan! Itu tidak perlu! Yang ada kuping kita sakit
Indri ; ihh
dasar ya kalian ngeselin!
Ariska, Afriani, dan Indri pun tertawa riang bersama.
Tetapi tidak lama kemudian bel pun berbunyi. Mereka langsung memasuki kelas.
****
Jam pelajaran pun sudah berlalu dan kini bel istirahat pun berbunyi. Mereka pergi
ke kantin bersama. Dan membeli makanan yang sama. Setelah mereka membeli
makanan mereka pun kembali ke kelasnya dan duduk bersama.
Afriani ; ihh.. Kalian smua ngikutin jajanan gue ya!
Indri ;
ihh,, siapa yg ngikutin? Yang ada lu yg ngikutin kita!
Ariska ; udh
udh berisik tauga! Ehh kalian nyadar ga? Kita itu udh sahabatan dari kls 7
loh;;)
Indri ; iyaa
benar? Banyak rintangan yg telah kita lalui.
Ariska ; BTW,
tgl anniversary shabat kita tgl berapa ya? Ingat ga?
Afriani ; Ingat! Tgl 21 January kan?
Indri : cieee
inget cie.. Eh tgl 21 january itu kan bsk? Kita adain acara makan2 yu buat
ngerayain anniversary ini?
Indri, ariska ; setuju!
Setelah berbincang bersama bel masuk pun kembali
berbunyi.
***
Bell yang menandakan waktunya siswa pulang itu sudah
berbunyi. Afriani, Ariska, dan Indri berbincang sejenak hanya untuk
membicarakan dimana tempat untuk merayakan anniversary nya itu. ternyata itu
akan dirayakan di restaurant pertama
tempat mereka berkumpul tepatnya pukul 7 mlm.
***
Harii begitu cepat berlalu. Matahari sudah menerangi
dunia lagi.
***
Sekolah
Ariska; hayy Indri, Afriani. Happy anniversary.
Indri; Happy anniversary too. Mereka pun berpelukan
seperti layaknya teletabis.
Tak terasa
bell pun
kembali berbunyi. Tapi anehnya
bell ini berbunyi lebih cepat dari pada
hari hari biasanya. Dan ternyata hari ini diliburkan karena guru2 akan
rapat. Mereka pun membereskan buku buku nya dan brsiap untuk pulang.
Berbeda dgn indri! Indri hanya terdiam saja. Seperti sedang memikirkan sesuatu
Ariska ;
indrii kamu kenapa?
Afriani ; iyaa
kok kamu dari tadi diam aja sih?
Indri ;
Mmm.. Ka, ni, maaf nanti mlm aku ga bsa dateng:'(
Ariska ;
Kenapa ndri:'(?
Indri ; Aku
ada janji sama agit!! ( yap agit itu adalah pacar indri )
Afriani ;
yaelah ndri. Masalah cowo! Cancle aja kali demi sahabat!
Indri ;
bukannya gitu af, aku lupa? Sebenarnya acara ini sudah direncanakan sejak lama!
Ariska ;
Jadiii?
Indri ;
jadi aku gabisa dateng! Maaf bgt:'( klian jgn cancle acara ini! Biarlah saja
aku yg tdk ikut!
Afriani ;
yakin?
Indri hanya mengangguk saja. Ariska dan afriani tidak
bisa berkata apa apa lagi. Jika itu maunya indri? Mereka tidak ada hak untuk
melarangnya. Mereka pun pulang.
Disisi lain indri menemui agit. Dia memohon agar acara
itu bisa di cancle atau hanya diganti tglnya saja. Dan akhirnya agit pun
mengerti kondisi indri. Malahan agit yg akan mengantar indri ke restauran nanti
malam.
Pagi siang sore pun berlalu. Dan sekarang tepatnya jam
7 Ariska, dan afriani sudah di restaurant dan mereka hanya merayakannya berdua
tanpa kehadiran indri.
Tiba tiba indri datang dgn agit. Indri langsung
memeluk Ariska dan afriani. Indri meminta maaf kepada mereka. Dan disitulah
mereka tau arti sahabat itu?
Intinya kita jangan menyianyiakan sahabat. Kenapa? Karena jika kalian menyianyiakan
sahabat? Kalian akan menyesal selama hidup kalian:')
-Tamat-
3.9 Multi S. C. Rahayu
Pemimpin
dalam (Segala) Organisasi
Pemimpin
adalah titik sentral dimana tanpa ada kepemimpinan, sebuah organisasi tidak
akan berjalan sesuai dengan harapan. Tanpa kepemimpinan dan leadership
yang bisa diandalkan, bukan tidak mungkin sebuah organisasi akan berhenti hanya
karena masalah yang terbilang “sepele” tersebut.
Kepemimpinan
yang terdapat dalam organisasi biasanya terstruktur di dalam organisasi maupun
bagian seksi dari berbagai jabatan yang ada. Titik sentral kepemimpinan yang
membawahi bawahan dalam struktur kepemimpinan menunjukkan bahwa jabatan
prestisius tersebut sangat dibutuhkan dan memiliki kekuatan untuk menggerakkan
seluruh elemen dalam berorganisasi.
Saking
sentralnya, antara gaya leadership antara satu pemimpin dengan satu
pemimpin lainnya akan mempengaruhi visi maupun misi ke depan sebuah organisasi.
Gaya kepemimpinan sangatlah beragam macamnya.
Namun
biasanya gaya kepemimpinan ini bergantung pada kepribadian seseorang dan
cara mendidik seseorang yang berpengaruh pada gaya kepemimpinan orang tersebut.
Orang yang terbiasa terdidik secara moderat, gaya kepemimpinannya cenderung
moderat dan demokratis. Sehingga mudah berbicara dengan siapa saja dan punya
kecenderungan terbuka.
Berbeda
dengan orang–orang yang terdidik hukum atau militer, maka yang muncul dalam
kepemimpinannya biasanya kesannya kaku namun tegas dalam mengambil setiap
kebijakan. Beda lagi jika dia dibesarkan di kalangan businessman. Faktor
perhitungan dan kalkulasi terkadang jadi kelebihan tersendiri. Beberapa
politisi di Korea Selatan justru lahir dari kalangan ini.
Masing–masing
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam memimpin dalam sebuah organisasi.
Masing–masing juga bergantung pada bawahan, apakah siap atau tidak dengan gaya
kepemimpinan orang yang tentunya belum tentu sama gayanya.
Namun,
dari berbagai kepemimpinan tersebut bisa saling mempengaruhi dan bisa
diintegrasikan sesuai situasi maupun kondisi yang ada dalam organisasi
tersebut. Karena pada hakikatnya saling kebergantungan tersebut bisa merekatkan
antara pimpinan dan bawahan dalam mengatasi kekurangan pada diri masing-masing.
3.10 Putri Lestari
CINTA
BERSEMI DI PUTIH ABU-ABU
Sebut
saja nama ku Melly, aku dilahirkan di Kota Bogor, aku kedua dari dua
bersaudara. Roza nama kakak sulungku yang sangat cantik dan adik bungsu ku Diky
yang super bandel, cerewet tapi keren!!.
Dan
aku bersekolah di SMA NEGERI 2 PAUSANGAN sudah beranjak kelas 3. Sudah cukup
dewasakan! Hari demi hari ku lalui dengan penuh kesenangan dan keceriaan.
Suatu
hari aku sedang duduk dibawah pohon yang rindang tepat didepan kelasku. Aku
melihat anak dari kelas lain yang memandangi ku dari kejauhan.
“Alah
gak usah open”. Pikiranku dalam hati.
Keesokan
harinya aku kesekolah seperti biasanya. Dan tanpa kesengajaanku aku bertemu
dengan cowok itu lagi, aku pun hanya tersenyum, tersipu malu. Saling bertatapan
dengan Al cowok itu berkata, aku pun ingin menjawabnya, akan tetapi Al deluan
nyaut, tidak usah kamu jawab, kamu Melly bukan!!!
Ternya
Al sudah lama ingin kenal dengan ku, dan sudah duluan tahu siapa aku!!! Bel pun
berbunyi aku langsung menuju kelas dan mulai belajar. Ibu Nuryana guru
bimbingan bahasa Indonesia kelas ku. Menit, detik pun terlewati, jam istirahat
pun tiba.
Semua
siswa menuju ke kantin untuk membeli jajan. Aku dan kelompok kawan ku menuju ke
kantin tak sengaja Ichan kawannya Al berkata.
“Eh
Melly, Al cari nomor ponsel mu”
Aku
pun menjawab.
“Al
kan cowok, kalau dia gentelmen beranikan minta nonya ke aku”.
“okey!
Nanti aku kasih tahu Al” jawan Ichan.
Perut
sudah tensi, aku dan kawan ku pun kembali ke kelas ternyata Al duluan duduk di
depan kelas ku. Dimana!! Tempat itu biasanya aku sungguh sebelum masuk kelas.
Langkahku
terhenti, kulihat Al yang memandangi ku.
“Ada
apa Al? “ tanyaku.
“boleh
gak minta sesuatu sama Melly !”
“boleh
apa itu?” tanyaku
“
bisa Al save nomornya ! nomornya sudah duluan ada sama aku, karena belum seizin
Melly”
“Hmmmm”
“iya
boleh silahkan” jawabku.
Setiba
di rumah Hp ku berbunyi....ternaya itu Al, langsung aku angkat dan
berbincang-bincang dengan Al. Hampir sebulan aku dan Al berhubungan dengan status
teman dekat. Al akhirnya membranikan diri ingin mengungkapkan prasaannya
kepadaku. Cewek yang menurutnya perfek, yang pernah ku dengar kata-kata itu
dari Ichan sahabatnya Al.
Keesokan
harinya Al mengajakku agar mau menemuinya di bawah pohon biasanya aku singgah.
Karena
di tempat itulah Al memandangi seorang wanita yang sempurna di matanya.
“Mell.....?
Aku sayang kamu!” Tutur Al dengan sopan.
Aku
tidak mau kegabah memberi jawaban pada Al, pikir ku dalam hati.
Aku
harap kamu mau menerima aku! “Ujar Al.
Seminggu
berlalu, saatnya aku memberi jawaban kepada Al.
Al
tidak bisa mengendalikan perasaannya. Dengan hati deg-degan, aku pun
memandanginya. Aku pun siap menjadi kekasihnya Al.
Al
kelihatan sangat senang, dia bahagia karena cewek yang di idamkan dari pertama
kalinya, sudah membuat hatinya terggoyah, sekarang ia bisa memilikinya.
Hubungan
kami pun terjalin, senang rasanya aku bisa memiliki cowok sebaik Al. Dia juga
pintar melukis, aku sering minta bantu ngerjain tugasku.
Suatu
hari dia memberikan kejutan, Liontin cantik kado darinya. Duh!! Senangnya hati
ku. Aku belum pernah sebelumnya memiliki kekasih seperti Al.
Hari-hari
ku indah dengan kehadirannya Al. Aku sangat menyayangi Al. Hubungan kami sangat
erat hingga kini. Aku rasa cinta pertama adalah hal yang terakhir dan terindah,
yang ku lalui di kehidupanku dan saat aku beranjak di PUTIH ABU-ABU.
Itu
yang terjadi padaku...
...TAMAT...
3. 11 Seto Aji Nurkhotib
Buah
Hati Abdi Negara
Menyiram
bunga pagi hari, adalah rutinitasku. Bunga-bunnga itu terlihat indah menghiasi
pagar rumahku. Terdengar suara mobil berhenti digerbang. Oh........ ternyata
bukan. Adaikan ayahku yang datang, betapa bahagianya diriku. Ayah pergi dalam
penugasannya sejak aku lahir hingga sekarang.
Ku hanya dapat melihat wajah
ayah lewat foto, dan mendengarkan suaranya lewat telvon. Bisa sih bertemu ayah
saat ini, tapi sepertinya hanya mimpi. “aji cepat, sudah matang ni” teriak
ibuku membubarkan semua lamunan, “ iya bu, aku makan“. Kami makan berdua, tanpa
sengaja ku melirik kursi ayah, kusam dan berdebu. Hati bergumam, kapan aku,
ayah, dan ibu bisa makan bersama. Tak sadar pipiku basah, ibu mengusap air
mataku dan berkata “ kenapa menangis“ , “aku ingin bertemu ayah, bu“ jawabku.
“aji yang sabar, ayah baik-baik saja dan pasti akan pulang“. Kata-kata inilah
yang menghentikan tangisku.
Pernah ku berfikir, apakah ayah
tidak akan menemuiku. Namun selalu ku tepis pemikiran itu. Aku yakin ayah pun
ingin bertemu aku dan ibu.
Hari ini penerimaan raport
disekolahku, teman-tamanku didampingi oleh ayah ibu mereka. Sementara aku,
hanya ibu yang mendampingiku. Prestasiku hanya dinikmati oleh ibu. Aku berharap
ayah dapat menikmati prestasiku bersama-sama, tapi semua itu terasa tidak
mungkin.
Saat
ini, kunikmati lepas aktifitas sebgai seorang pelajar. Untuk waktu ini, dan
beberapa waktu kedepan. Libur sekolah kuhabiskan untuk bermain video game,
harapku stik game yang satu dapat
dipegang ayah dan kami dapat bermain bersama.
Ditengah
keasikanku bermain, dering telvon memanggilku untuk mengangkatnya.
“
halo “, sapanya dahulu
“
halo, maaf ini dengan siapa ? “. Jawab ku
“
ini aji ya?”
“ia
betul, ini dengan aji “
Sejenak
ku terdiam, kok ada yang aneh dengan lawan bicaraku ini ya, seperti sudah akrab
dengan ku. Siapa ya dia. “ aji sehat, ibu juga sehat kan “ tanya orang itu
berlanjut. Akupun menjawabnya, bahwa aku dan ibu sehat, dan orang itu menyuruh
ku dan ibu untuk menjaga kesehatan. namun belum sempat ku balas celotehnya,
sambungan telvon ini sudah terputus. Sejenak dalam hati ku bertanya, siapaya dia?.
Ah....... kulanjutkan saja kegiatanku, melancarkan jari-jariku diatas stik
game. Waktu pun memerintah untuk segera membersihkan tubuhku, dan besiap
menghadapi senja.
Pagi hari tepatnya aku baru saja sadar dari alam
mimpi. masih waktu libur, aku duduk bersama
secangkir teh hangat, sambil menanti surya pagi datang, memancarkan
sinar kehidupan. Ibu berpendapat untuk ku, mandi sebelum mulai semuanya untuk
hari ini, akupun setuju untuk segera mandi.
Memancing adalah pilihanku untuk
aktivitas hari ini, walaupun jarang ku naikan ikan ke darat tetap senang hati
ini, kolam di belakang rumahku jadi lokasinya. Melihat sisi kolam, ku berandai,
ayah ada di situ dan bersamaku membawa ikan dari dalam kolam dengan senar
pancing. Tpi, kapan ya saat itu tiba. Hemm............. semoga tuhan
mengabulkan do’a ku.
Sianar langit sudah tepat diatas
kepala, waktuku kembli kerumah. “aji, sudah mancingnya” sapa ibu, saat ku tiba
di rumah. “udah bu, ne ikannya. Dpat 5 ekor, cukup untuk mkan siang”.”iya kamu
bersih-bersih sana, ibu masak dulu ikannya”. Habis sudah 5 ekor ikan itu, aku
dan ibu melahapnya dengan nikmat. Terlintas pikiran, ayah sudah makan belum ya,
apa makanan ayah enak kayak gini. “aji sebelum kamu tidur siang, cuci piring
dulu ya” perintah ibu. “iya bu” balasku.
Sinar matahari sore membangunkanku, untuk
segera bangkit. Aku duduk sesaat untuk memulihkan daya ingatku. Dering telvon
mengundangku di sore hari. Ku coba menebak, siapa ya yang menelvon sore-sore
begini. Aku terbujuk untuk mengangkatnya.
“ halo “ sapaku dhulu.
“ iya, halo. Gymana ji, sehat?
Lg ngapain ni? “
Aku sepertinya tak asing dengan
suara ini, terdengar seperti lawan bicaraku tempo hari, saat ku sedang bersama
video game ku. “iya, sehat kok. Maaf ini dengan siapa ya”. Belum sempat ia
menjawab, suara oprator jasa telvon, menyatakan kartu prabayar harap mengisi
ulang pulsa. Biarlah, jika memang penting dia pasti akan menelvon lagi.
Selang
beberapa menit, telvon berdering lagi. Aku pun menduka bahwa ini adalah oarang
tadi, ternyata benar. Dia menjelaskan “ maaf ji, pulsanya habis “. “ia tidak
papa” jawabku.
“ Aji, dalam penugasan kali ini,
begitu berat. Banyak rintangan yang sudah dilalui. Keluar masuk hutan, untuk
menyisir grombolan pemecah NKRI. Oh... ya, ada kawan-kawan yang menjadi korban
saat penyisiran terkhir. Namun semua sudah terlewati, kami semua akan terbang
menuju markas pusat. Aji sampai disini dulu ya, nanti kita sambung lagi ”
celotehnya panjang lebar. Belum sempat ku menanggapi, dia sudah memutuskan
hungan telvon. Aku pun berfikir keras, di sebrang telvon sana siapa dia?. Ia
bercerita kemiliteran kepadaku, sementara aku tak tahu tetang semua itu. Dan
juga apa hubungannya dengan ku.
Selang 4 hari setelah kejadian
itu, ku ceritakan semuanya kepada ibuku.
“ ibu lagi sanatai ya “, ku menghampiri
ibu, yang sedang santai sambil memebaca majalah.
“ ia sayang, ada apa? “. Jawab
ibu singkat.
“
bu, kemarin ada seseorang menelvonku beberapa kali, dia menanyakan kabarku dan
ibu. Ya kujawab saja, aku dan ibu sehat. Dia tampak akrab dengan ku, juga
menyuruhku dan ibu menjaga kesehatan. Dan terakhir ia menceritakan tugas
kemiliteran kepada ku” jelsku kepaa ibu.
“ oh ya..... syukurlah” jawab
ibu dengan gembira. Di sisi lain aku bingung, kenapa ibu tib-tiba bisa gembira
seperti ini. Akupun menuju ruang baringku, membiarkan ibu tersenyum bahagia
sambil seperti sedang menelvon seseorang.
Hari ini tepat selasa, masih
waktuku melepas lelah. Ku kembal melihat hasil ulanganku yang ya....... di
bilang memuaskan,walau tak dapat perinkat 1. “ Aji, cepat mandi dan ganti baju
“ teriak ibu dari ruang tengah. “ia bu, aku mandi” jawabku. Aku bingung, ku
pikir ibu mengajakku ke acara seperti biasanya. Ternyata kami ke terminal
udara. “ kok kesini bu, mau ngapain kita?”. “ Sabar ji, ada kejutan” jawab ibu.
Aku termenung memikirkan kata kejutan yang ibu sampaikan, kejutan apa ya?.
Tiba-tiba ibu berteriak memanggil ayah, akupun kaget. Ternyata ayah pulang,
betapa senangnnya aku dan ibu saat itu, kami pun berpelukan erat, untuk mlepas
rindu. Air mata pun tak terbendung untuk mengalir deras. “ aji, sudah besar
kyak ayah, aji sehat kan” suara itu seperti yang di telvon. Ternyata beberapa
waktu ayahlah yang menlevonku.
Ku habiskan sisa liburku brsama
ayah, yang sangat kubanggakan. Ayah sudah banyak cerita tentang profesinya,sehingga
aku sudah bisa mengerti dan paham mengapa, ayah baru pulang saat ini. Dan aku
tersadar bahwa aku adalah buah hati seorang abdi negara pembela NKRI.
3.
12 Siti Rahayu
Aku seorang gadis berusia 17 tahun, yang masih duduk
di bangku SMA salah satu sekolah favorit di kotaku, namaku Ruth Juliana. Ya aku
lahir dibulan juli tanggal 6 dan bisa dilihat dari namaku aku adalah penganut
agama non-is. Aku memiliki 1 orang kakak laki-laki dan 1 orang adik laki-laki
juga, ayahku bekerja di salah satu perusahaan bidang kesehatan dan ibuku
mengerjakan pekerjaan dirumah.
Kehidupanku bisa dibilang bahagia. Walaupun aku memang
tidak kaya, aku sangat bahagia, karena aku memiliki banyak teman yang sangat
asik. Tapi kalau untuk urusan cinta, kisahku tidak bahagia. Dulu sewaktu aku
berpacaran aku memutuskan dia karena dia membosankan, aku didekati cowok tapi
dia pergi demi cewek lain, aku didekati cowok yang suka sama aku tapi aku tidak
suka padanya. Dan yang baru-baru ini, bertepuk sebelah tangan. Begini
ceritanya.
Cowok yang aku kagumi bernama Adrian Susanto, dia
biasa dipanggil Ian atau Adrian. Dia cowok yang sempurna menurutku, dia tampan,
pintar, pandai disalah satu bidang olahraga, pandai fotografi, rajin beribadah,
hidupnya sejahtera dibanding aku, tetapi dia berbeda agama denganku. Dia
satu tahun lebih tua dariku, tetapi kami
berada pada tingkatan kelas yang sama. Dia tinggal dirumah saudaranya yang jaraknya
lebih dekat dibanding jarak rumahnya sendiri.
Setelah mengalami patah hati yang sangat amat akibat
hanya dianggap teman oleh cowok itu, aku pun mulai mencari cara agar aku lupa
dengan sakit hati. Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti ekstra fotografi dan
ternyata aku satu ekstra dengan cowok yang aku kagumi, yaitu Adrian. Setiap
seminggu sekali ekstra fotografi selalu mengadakan acara berkumpul untuk
Hunting foto.
Sebelumnya aku memang sudah akrab dengan Adrian,
karena kami sempat satu kelas dikelas 10. Tapi saat naik kelas, kelas kami
bersebelahan. Tapi saat aku memutuskan untuk mengikuti Ekstra fotografi, aku
semakin lebih dekat dengan dia. Hal ini aku ceritakan kepada sahabatku bernama
Erika, dia mengira aku menyukai Adrian, padahal sebenarnya aku hanya kagum
saja. Ternyata Erika melaporkan semua curhatanku kepada Adrian. Mungkin karena
hal itu ada yang berubah.
Setiap hari dia menyapaku saat aku sedang duduk
didepan kelas, mengucapkan selamat pagi dipagi hari ku, mengucapkan semangat
saat aku lagi sedih, mengucapkan selamat malam disaat aku mau tidur. Lama-lama
pun aku merasa nyaman dengan perhatian yang dia berikan, tapi aku berpikir dia
terlalu sempurna buatku, lalu aku pun mulai menyingkirkan rasa nyaman itu
perlahan.
Tapi rasa itu kembali lagi, karena dia mengajakku
Hunting foto hanya berdua saja. Dan di tengah-tengah hunting itu dia mengajakku
untuk berfoto bersamanya. Dan kejadian itu berlangsung selama liburan pendek
kami berjalan. Setelah sering hunting foto berdua, rasa nyaman itu kembali
lagi, dan justru Adrian semakin perhatian kepadaku. Dia sempat mengirimi ku
foto hasil jepretannya yang berisi namaku, aku senangnya bukan main. Lalu kami
pun selama liburan kenaikan kelas selalu pergi untuk Hunting foto berdua.
Saat hunting disalah satu tempat, Adrian ijin mau ke
toilet sebentar, lalu aku pun ijin juga untuk meminjam kameranya. Saat aku
membuka-buka fotonya aku terhenti pada satu foto *deg*. Ternyata hanya namaku
lagi, tetapi yang ini berbeda ada tambahan bentuk love dibawah namaku. Entahlah
rasanya aku melambung ke atas aku ingin berteriak kegirangan saat itu juga,
Lalu aku melihat foto yang lain, ternyata banyak sekali fotoku yang dia foto
secara diam-diam dan aku tidak sadar. Lalu akupun semakin nyaman dengan dia.
Sekembalinya dia dari toilet, dia mengajakku foto berdua lagi tapi dia ingin
aku menggandeng tangannya, seperti 2 pasangan yang mau menikah. Aku sangat
senang, aku merasa debaran saat aku menggandeng tangannya. Lalu kami berdua pun
pulang, semenjak kejadian itu kami semakin dekat. Kami mulai lebih sering
bertemu daripada sebelumnya, dia pernah tiba-tiba berada didepan rumahku. Ya
saya berpikir dia merasakan hal yang sama denganku.
Hingga suatu hari dia mengajakku hunting di pantai.
Pantai adalah satu tempat kesukaanku. Karena kota kami tidak memiliki pantai,
alhasil kamipun harus keluar kota sedikit jauh untuk mendapatkan pantai. Kami
pergi dari pagi. Sesampainya di Pantai aku langsung berlari kepinggir
pantainya, sambil membuka kedua tanganku aku berteriak “Adriaann terima kasih
sudah mengajakku ketempat kesukaan ku..”, dia hanya mengangguk dan fokus kepada
kameranya. Lalu kami melakukan Hunting seperti biasanya.
Saat tengah hari, kami duduk dibawah pohon yang
rindang. Aku menujuk seorang wanita Sosialita berhijab, aku berkata
“ Cantik ya cewek itu, putih, tinggi, memakai jilbab
lagi..” kataku, lalu Adrian mengambil sesuatu dari tasnya, dan memakai kan nya
dikepalaku. Ternyata benda itu adalah kain Jilbab.
“Nah Ruth kamu cantik sekali memakai jilbab J, andai aja kamu memakai nya terus..” kata Adrian
“Maaf adrian “
“Dari dulu aku selalu menginginkan memiliki pacar dan
istri yang memakai jilbab, mandiri“ Kata adrian,
“Apakah sampai sekarang kamu tetap menginginkan hal
tersebut Ian?” Tanyaku penasaran
“Ruth, aku kan tadi bilang dari dulu, bukan dulunya”
kata Adrian sambil tersenyum kearahku
Tiba-tiba aku merasakan ada yang runtuh dalam hatiku,
aku bukan wanita yang dia inginkan dan seharusnya aku sadar
“Ruth kenapa diam ?” tanya Adrian
“Nggakpapa ian” jawabku berbohong
“Dulu aku pernah dekat dengan cewek seperti itu,
sangat dekat. Kamipun juga saling suka , bahkan kami sudah saling mengenal
kedua orang tua masing-masing. Tapi dia terlalu sempurna dibanding aku. Dan aku
merasa aku masih belum sempurna untuk dia. Akhirnya aku memutuskan untuk
meninggalkan dia” kata Adrian sembari menarik nafas berat
“Jadi kamu minder Ian?” tanyaku yakin
“Bisa dibilang begitu” jawab Adrian
“Ian, kamu gaboleh minder. Cinta itu saling melengkapi
bukan untuk saingan. Kalau memang dia terlalu sempurna untuk kamu, jadikan hal
itu sebagai motivasi kamu agar kamu lebih baik lagi. Semisal dia pintar,
mungkin itu bisa jadi motivasi kamu untuk semakin rajin belajar. Atau mungkin
dia kaya, mungkin itu bisa menjadikan kamu lebih semangat bekerja “ jawabku
meyakinkan Ian.
“Tapi Ruth, kamu tau sendiri kan aku kayak gimana..”
jawab Adrian kecewa
“Nah kan, kamu belum apa-apa saja sudah pesimis”
kataku
“Hmm, iya aku coba saranmu RuthJ” jawab dia tersenyum kearah ku lagi
“Aku boleh tahu cerita cintamu dulu?” tanya Adrian
Lalu aku pun menceritakan semua cerita cintaku dan dia hanya menjawab
“ohh, hmmmm, terus gimana?, sudah selesai?” Saat aku sudah selesai bercerita
dia menjawab
“ Maaf sebelumnya Ruth aku pernah bilang sama Aldi
kalau kamu sama Aldi lebih baik gak usah semakin dalam, karena kalian berbeda
agama. Mungkin itu salah satu hal yang bikin dia gak mau nembak kamu. Dan yang
kedua kamu terlalu sayang sama dia, padahal kamu itu belum pacaran, bukan calon
istrinya juga, tetapi perhatian mu terlalu berlebih” jawab Adrian merespon
ceritaku.
“Coba deh Ruth kamu cari orang yang seiman sama kamu,
yang mau menerima kamu apa adanya. Tapi kamu harus lebih selektif dan peka”
Jawab Adrian lagi
“Iya Ian, aku gak usah nyari Tuhan yang sudah
mengatur. Dulu aku pernah dideketin cowok yang kriteria aku banget, tapi
sayangnya aku gak suka sama dia. Nah itu kan Ian , cinta itu banyak bentuknya,
ada yang saling suka tapi beda agama, yang seagama tapi bertepuk sebelah
tangan, saling suka dan seagama tapi bosen ditengah perjalanan.” Jawabku
“Aku sempet dibilangin Erika kalau ada anak
disekolahan kita yang seneng banget aku sapa setiap pagi, selalu aku semangatin
disaat sedih” kata Adrian memandang kearahku
“Ya Tuhan Erika jahat banget!” kataku menahan malu
“Kamu gaboleh marah dong sama Erika. Memang kamu tau
siapa yang aku maksud?” tanya Adrian
“Aku kan..” jawabku pelan
“hmm, bagus kalau kamu sudah tau. Sebelumnya maaf ya
Ruth kalau kamu menyimpan rasa ke aku. Tapi maaf aku gamau kita lebih dari
sahabat karena kita berbeda agama. Maaf sekali Ruth” kata Adrian
Seolah-olah aku ingin meneteskan air mata saat itu
juga, tapi aku hanya tersenyum dan bilang “ Udah Ian santai aja kaliii” kataku
berbohong
“Aduh kamu santai-santai aja, ntar dirumah nangis
kejer-kejer” jawab Adrian sambil tertawa
“Iya beneran deh aku kan Strong. Kenapa sih takut
banget aku nangis?” tanyaku penasaran
“Soalnya kamu itu baperan, sensitif. Aku takut kamu
nangis, terus kita jauh-jauhan, gak ada komunikasi dan aku bakal kehilangan
teman curhatku” jawab Adrian
“Jadi selama ini aku Cuma dijadikan temen curhat? hmm
gapapa” jawabku dalam hati
“Nggak ian, aku juga seneng kalau kita temenan aja dan
nggak lebih. Karena jujur aku masih trauma sama jatuh cinta.” jawabku berbohong
untuk meyakinkan dia
“Ian aku gak trauma setelah kamu bikin aku nyaman, Ian
please jangan gitu “mohonku dalam hati sambil menahan nangis dengan tersenyum
“Ruth, beneran nggak nangis kan?” tanya Adrian untuk
meyakinkan
“Iya AdrianJ” jawabku berbohong lagi
“Dan tolong ini cuma rahasia kita berdua aja ya Ruth”
pinta Adrian
“Tapi kamu gatau ya an kalau banyak orang yang sudah
mengetahui kedekatan kita karena kita sering Hunting foto bareng? kamu sering
nyapa aku? kamu berlaku lebih kepadaku dibanding teman-temanmu?”tanyaku dalam
hati”
“Iya ian” jawabku berbohong untuk kesekian kalinya
“Makasih ya Ruth atas sarannya yang tadi, aku mau
mencoba memperbaiki hubunganku dengan dia lagi. Siapa tahu ada kesempatan?”
jawab Adrian sambil mengacak-acak rambutku
“Ian, kamu tahu nggak sih hatikuuu.. Kamu pikir aku
ini apa iann..?” tanyaku dalam hati
“Ya kalau aku jadi ceweknya aku gamau kembali sama
kamu ian. Soalnya kamu ninggalin langsung” jawabku
“Iya Ruth aku tahu, itu kebodohanku yang aku sangat
sesali” jawab Adrian penuh kekecewaan
“Iya kamu coba aja lagi sama dia siapa tau dia masih
kasih kesempatan buat kamu” kataku
“Tapi kalau dia udah punya cowok baru, gimana ?” tanya
Adrian dengan wajah sedih
“Ian jangan berpikiran negatif. Kalau memang dia bener
sayang sama kamu gak semudah itu dia Move On, kecuali dia benar-benar marah
sama kamu” jawabku meyakinkan Adrian
“Hmm, akan aku coba” jawab Adrian kurang yakin
“Ian harus yakin ya, dan kalau kamu sudah diberi
kesempatan kedua tolong jangan dikecewain lagi dia, nanti dia mikir kamu
main-main sama dia” jawabku pelan
“Sebenarnya dulu aku pernah ngecewain dia sih. Dia
datang disaat aku lagi deket dan saling suka sama cewek lain. Terus aku selalu
ngecuekin dia, dan aku nyakitin dia. Lalu aku minta maaf sama dia dan dia
maafin aku padahal aku udah bikin dia nangisL” kata Adrian menyesal.
“Cewek memang begitu Ian. Kalau dia udah suka sama
orang , mau cowoknya chat biasa pun dia udah seneng. Apalagi kamu pernah bikin
dia berharap, ya kalau harapannya gak tercapai dia bakalan nangis” kataku
sambil tersenyum pada ian
“Adrian kamu tau gak aku juga berharap sama kamu ian”
kataku dalam hati
“Aku baru sadar kalau aku sayang dan butuh dia, waktu
cewek yang aku deketin ternyata memphp aku Ruth” kata Adrian
“Orang baru menyadari kalau dia sayang sama seseorang
disaat dia kehilangan orang itu” kataku meyakinkan
“kalau aku pergi kamu ngerasa kalau kamu sayang aku
nggak an?” tanyaku didalam hati
“Iya makanya itu aku menyesal banget, dan kemarin aku
ketemu dia, dan aku minta maaf lagi dan dia maafin aku” kata Adrian sedikit
senang
“hmm.. jadi maksudmu dia datang lalu aku kamu buang
gitu aja an?” tanyaku tetap dalam hati
Aku hanya tersenyum membalas pernyataan Adrian
“Ruth” panggil Adrian
“iya kenapa Adrian?” tanyaku
“Tetap selalu ada buat aku ya, jadi sahabatku, teman
curhatku. Aku gamau kehilangan sahabat kayak kamu” pinta Adrian
“Iya ianJ” jawabku tulus
Lalu
sambil menunggu matahari terbenam kami berdua hunting foto dan menikati es
degan bersama. Tapi aku mencari es krim, karena aku seperti ketergantungan akan
eskrim saat sedang emosi atau sedih, dan untungnya aku menemukan orang yang
berjual eskrim sehingga rasa sakit ini bisa sedikit tertutupi. Selesai
menikmati matahari terbenam kami pun pulang.
Aku pulang meninggalkan harapan dan angan-anganku
bersama Adrian di pantai itu. Saat perjalanan pulang aku berpikir “Ian
kira-kira kita bisa tetap menjadi sahabat nggak ya ? Aku takut kamu yang
menjauh dari aku bukan aku “pikiran ku dalam hati dan pikiran tersebut selalu
berputar dikepalaku saat perjalanan pulang. Tanpa tersadar aku meneteskan air
mata dan aku cepat-cepat menghapusnya sebelum ketahuan Adrian.
Sesampainya dirumah aku langsung mandi lalu aku berdoa
kepada Tuhan “Tuhan jika memang dia kau ciptakan untukku tunjukkan jalannya
Tuhan, kalau memang dia hadir hanya untuk sebagai pelajaran jangan buat dia
kembali padaku ya Tuhan, jadikan kami tetap kedua sahabat yang akan menjalani
semua hal bersama-sama ya Tuhan, amin” Setelah berdoa, aku pun ke kasur dan menangis
sepuas-puasnya. Tiba-tiba Adrian menelpon
“Hai Ruth “
“Hai Adrian”
“Kok belum tidur sih?”
“Iya barusan makan an” bohongku
“Cepet istirahat gih , kan capek seharian pergi.
Makasih buat hari ini ya Ruth”
“Iya ian bentar lagi aku istirahat kok. Kamu juga
cepet istirahat. Hahaha iya ian sama-sama” jawabku
“Ya udah, selama malam Ruth, mimpi indah” jawab Adrian
dari telepon
“Iya ian selamat malam juga” lalu aku menutup telpon
nya
Lalu aku pun tertidur dengan air mata mengalir di
pipi.
-TAMAT-
No comments:
Post a Comment