Total Pageviews

Wednesday, August 1, 2018

MATERI ZAKAT TERLENGKAP


ZAKAT
Menurut bahasa, zakat artinya tumbuh, bertambah, berkah dan suci. Adapun menurut istilah syara’ zakat adalah sejumlah harga tertentu diwajibkan oleh Allah SWT. Untuk di serahkan kepada yang berhak menerimanya dengan syarat – syarat tertentu. Orang yang berzakat di sebut muzaki, serta yang menerima zakat di sebut mustahik.
Pada dasarnya zakat dapat dapat di bedakan atas dua macam, yaitu zakat fitrah dan zakat mal (harta).
A.       ZAKAT FITRAH
a.      Pengertian Zakat fitrah dan hukumnya
Zakat fitrah adalah zakat yang di wajibkan kepada setiap orang Islam, baik laki – laki maupun perempuan, besar atau kecil, merdeka atau hamba sahaya.
Zakat wajib dilaksanakan pada bulan Ramadhan, khususnya pada malam takbiran atau malam 1 Syawal, sebagaimana sabda Rasulullah saw.


Artinya:
 “Dari Ibnu Abas berkata; telah diwajibkan oleh Rasulullah saw. Zakat fitrah membersihkan orang yang berpuasa dan pemberi makan bagi orang miskin. Barang siapa menunaikannya sebelum hari raya, maka zakat itu di terima dan barang siapa membayarnya sesudah shalat maka zakat itu sebagai sedekah saja” (H.R. Abu Daud dan Ibnu Majah)

1)      Syarat wajib zakat fitrah
Adapun beberapa syarat wajib zakat fitrah, yaitu sebagai berikut;
Ø Islam
Ø Mempunyai kelebihan makanan untuk sehari semalam bagi seluruh keluarganya pada waktu terbenam  matahari dan pada penghabisan bulan Ramadahan.
Ø Orang – orang yang bersangkutan hidup dikala matahari terbenam akhir bulan Ramadhan.
2)      Rukun zakat fitrah
Rukun zakat fitrah ada 5, yaitu;
Ø Ada pemberi zakat fitrah (muzaki).
Ø Ada penerima zakat fitrah (mustahik)
Ø Ada harta yang di zakatkan.
Ø Waktu mengeluarkan zakat sudah sesuai dengan ajaran agama, yaitu awal Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
Ø Besarnya zakat fitrah yang di keluarkan sudah sesuai dengan ajaran agama.

b.      Ketentuan membayar zakat fitrah
Zakat fitrah dikeluarkan (membayar) berkenaan dengan selesainya melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Namun boleh juga di keluarkan sejak permulaan bulaan Ramadhan, sebagaiman di terangkan dalam hadis;


Artinya:


“Dari Umar r.a. ia berkata, Rasulullah saw. Telah mewajibkan zakat fitrah dengan kurma satu sha’, atau dengan sya’ir satu sha’, atas hamba sahaya, orang merdeka, kaum muslimin,; dan beliau menyuruh agar zakat fitrah di tunaikan sebelum orang – orang keluar (selesai shalat Ied.” (Muttafaq’alaih)
“Dan dalam riwayat Ibnu A’dy dan Daraqutni, dengan sonad yang lemah:
“Cukupkanlah mereka (orang – orang miskin) jangan sampai berkeliling (mencari nafkah) pada hari itu (hari Raya).”
Sebagai bahan pertimbangan, kapan sebaiknya mengeluarkan atau membayar zakat fitrah maka berikut ini di sebutkan waktu – waktu membayar zakat fitrah.
·      Waktu yang di perbolehkan, yaitu dari awal bulan Ramadhan hingga hari terakhir bulan Ramadhan.
·      Waktu yang diharuskan, yaitu mulai terbenam matahari pada akhir Ramadhan.
·      Waktu yang lebih baik, yaitu di bayar sesudah shalat subuh sebelum shalat Idul Fitri.
·      Waktu yang tidak di perbolehkan, yaitu membayar zakat fitrah sesudah shalat Idul Fitri.
Dengan demikian, apabila kita mengeluar zakat fitrah pada waktu yang tidak di perbolehkan , maka dianggap sebagi sadaqah dan infak. Jadi tidak dianggap sebagai zakat fitrah.

c.       Ukuran zakat fitrah
Benda yang di gunakan untuk zakat fitrah adalah makanan pokok menurut tiap–tiap tempat (daerah). Misalnya, di daerah kita makanan pokoknya beras. Maka yang harus dizakatkan berupa beras.
 
d.      Akibat orang yang tidak berzakat
Ada beberapa akibat apabila seseorang tidak mengeluarkan zakat:
·      Dia akan berdosa karena zakat fitrah wajib hukumnya.
·      Puasa yang di kerjakannya kurang sempurna.
·      Dia akan menjadi orang yang kufur nikmat atau orang yang tidak tau bersyukur.
·      Sama saja kita memakan sebagian hak orang lain.
·      Didalam dirinya akan berbentuk sifat kikir (bakhil) dan egois.
·      Rezekinya akan sempit

B.       ZAKAT MAL (harta)
a.    Pegertian Zakat Mal (Harta)
Zakat mal adalah bagian dari harta kekayaan seseorang yang wajib di berikan ke pada orang – orang tertentu setelah mencapai nizab (jumlah minimal tertentu) dan haul. Nizab artinya jumlah minimal tertentu, sedangkan haul artinya  sudah dimilik selama jangka waktu tertentu.

b.    Hukum Zakat Mal (Harta)
Wajib bagi orang yang hartanya sudah mencapai mencapai nizab (jumlah minimal tertentu) dan haul. Namunn tidak wajib bagi orag yang hartanya belum mencapai nizab (jumlah minimal tertentu) dan haul, seperti firman allah swt yang berbunyi.


Artinya:
“Sesungguhnya orang – oran yang beriman, mengerjakan kebaikan, melaksanakan shala dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya tidaklah ada takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati”(Q.S. Al-Baqarah: 277)


Artinya:
“Laksanakanlah shalat dan tunaikanla zakat....” (Q.S. An-Nisa :77)

c.    Fungsi mengeluarkan Zakat mal (Harta)
Membersihkan dan mensucikan harta seseorang yang mengeluarkan zakat, seperti dalam firman Allah swt;

Artinya:
“Ambilah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.”(Q.S. At-Taubah: 103)

d.    Syarat dan Rukun Zakat Mal (Harta)
a)      Syarat zakat harta
Orang yang hendak mengeluarkan zakat harus harus memperhatikan syakat – syakat yang telah di tentukan oleh Allah swt.dan Rasul-Nya. Sebab zakat hanya sah dan dapat memberikan pahala bagi pelakunya jika telah sesuai dengan syarat syarat tertentu, yakni;
a)      Seorang muslim yang merdeka (bukan hamba sahaya).
b)      Sudah baliq (dewasa pikirannya).
c)      Berakal sehat.
d)      Harta yang telah di milki mencapai nizab (Batas ketentuan zakat).
e)      Memuliki harta secar penuh.
f)       Kepemilikan harta telah mencapai hal (satu tahun penuh)
b)      Rukun zakat harta
a)      Ada pemberi zakat (muzaki).
b)      Ada penerima zakat (mustahk).
c)      Ada harta yang di zakatkan.
d)      Zakat yang dikeluarkan telah sesuai dengan ketentuan agama.
e)      Waktu mengeluarkan zakat telah sesuai dengan aturan agama.

e.    Macam – macam harta yang wajib di zakati
§  Emas, Perak dan Uang
Emas, perak dan uang yng kita mlki harus dikelurkan zakatnya, jika telah mencapai satu haul dan nizab. Sebab jika tidak mengeluarkan zakat maka Allah mengancamnya dengan Siksa (azab) yang amat pedh. Firman Allah swt;


Artinya:
“Dan orang -orang yang menyimpan  emas dan tidak menakahkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka (bahwa mereka akan mendapatkan) azab yang amat pedih.” (Q.S.At -Taubah :34)

Nizab Emas, Perak dan Uang
Nizab emas adalah 20 misqal (96 gram) dan perak 200 dirham (673 gram) dan nizab uang setara dengan nizab emas.
Cara perhitungannya
Contoh:
Emas yang dimilik 200 gram dan pada akhir tahun kepemilikannya haga emas mencapai Rp.250.000 per gram, maka harga keseluruhan emas  adalah Rp.250.000 X 200 gram =  RP.50.000.000,-
Jadi zakat yang wajib di keluarkan 2,5% X RP.50.000.000,- = Rp.1.250.500,-. Begitu pula zakat perak dan uang cara menghitung nya.

§  Harta Perdagangan atau Perniagaan
Harta perdagangan merupakan kekayaan yang dimiliki seseorang, sepanjang harta yang di maksugkan itu untuk di perjual belikan, wajib dikeluarkan zakat barang yang disediakan untuk di jual.
Ketentuan mengeluarkan zakat harta dagang itu:
a)      Telah mencapai satu nizab.
b)      Telah mencapai haul (satu tahun takwim di hitung sejak usaha dagang di mulai).
c)      Niat dengan sengaja ketika membeli barang – barang atau sesuatu untuk di perdagangkan;
d)      Barang dagangan di miliki pertukaran.
e)      Harta dagangan tidak dimaksudkan untuk di makan atau di simpan sendiri;
f)       Pada waktunya (satu haul), barang dagangan tidak menyusut jumlah nya sehingga kurng dari satu nizab.
Kewajiban mengeluarkan zakat harta, Sabda Rasulullah saw;


Artinya;
“Dari Samurah; Rasulullah saw. Memerinth kepada kami agar kami mengeluarkan zakat barang yang di sediakan untuk di jual.” (H.R.Daruquthni dan Abu Daud).

Nizab Zakat Perdagangan / Perniagaan
Zakat harta dagang mempunyai jumlah nizab yang sama emas dan perak yaitu 2,5%. Cara perhitunga zakat perdagagan / perniagaan.
Contoh:
Seorang pedagang pada akhir tahun memiliki total harta dagang (modal dan laba) sebesar Rp.10.000.000,-. Jadi, zakat yang harus di keluarkan adalah 2,5% X Rp.10.000.000,- = Rp. 250.000,-.

§  Binatang Ternak
Mengenai jenis binatang ternak yang wajib dizakati, para ulama memiliki perbedaan pendapat. Namun pada prinsipnya adalah semua jenis binatang yang berkaki empat, seperti sapi, kerbau, unta, domba dan kambing. Binatang ternak wajib di zakati jika telah sesuai dengan ketentuan sebagai berikut.
a)      Jumlah binatang ternak telah mencapai satu nizab.
b)      Binatang itu telah dimilikinya selama satu tahun penuh, dihitung sejak hari pertama kepemilikannya.
Nizab Binatang Ternak
No
Nama
Nizab
Keterangan
1
Sapi / Kerbau
a)    30 Ekor

b)   59 Ekor

c)    69 Ekor

d)   70 Ekor
a)      Zakatnya 1 ekor kerbau / Sapi berumur lebih dari 2 tahun.
b)      Zakatnya 1 ekor kerbau / Sapi berumur lebih dari 2 tahun.
c)      Zakatnya 2 ekor kerbau / Sapi berumur lebih dari 2 tahun.
d)      Zakatnya 1 ekor kerbau / Sapi berumur lebih dari 1 tahun, keliaptan 30 ekor.
2
Unta
a)    5 Ekor

b)   24 Ekor




c)    35 - 45
Ekor
d)   46 - 60
Ekor
e)    61 - 75
Ekor
f)    76 – 90
Ekor
g)    91 – 120
Ekor
a)      Zakat 1 ekor kambing berumur lebih dari 1 tahun dan 2 tahun.
b)      Zakat nya dihitung tiap - tiap keliaptan 5 ekor unta, dengan kewajiban zakat 1ekor kambing berumur lebih dari 1 tahun dan lebih dari 2 tahun.
c)      Zakatnya 1 ekor unta berumur lebih dari 2 tahun.
d)      Zakatnya 1 ekor unta berumur 3 tahun.
e)      Zakatnya 1 ekor unta berumur 4  tahun.
f)       Zakatnya 2 ekor unta berumur lebih dari 2 tahun.
g)      Zakatnya 1 ekor unta berumur lebih dari 2 tahun, dengan kelipatan 40 ekor
3
Kambing/ Domba
a)    40 – 120
Ekor
b)   121 - 200
Ekor
c)    201 – 399
Ekor
d)   400 Ekor
Keatas  
a)      Zakat 1 ekor kambing berumur lebih dari 2 tahun.
b)      Zakat 2 ekor kambing berumur lebih dari 2 tahun.
c)      Zakat 4 ekor kambing berumur lebih dari 2 tahun.
d)      Zakat 1 ekor kambing berumur lebih dari 2 tahun, dengan kelipatan dari 100 ekor.

§  Hasil pertaniaan
Zakat hasil pertanian adalah zakat yang dikeluarkan atas jumlah kekayaan seorang Muslim dalam satu musim panen. Zakat tanaman yang wajib di keluarkan atas jmlah kekayaan Muslim dalm satu musim panen. Zakat tanaman yang wajib di zakati yaitu beras, gandum, buah buahan dan lain lain.
Sabda Rasulullah saw;


Artinya:
“Rasulullah saw. Telah menyuruh supaya menaksir buah anggur itu berapa banyak buahnya, seperti menaksir buah kurma, dan beliau menyuruh juga supaya memungut zakat anggur setelah kering, seperti mengambil zakat buah kurma juga sesudah kering.” (H.R. Turmuzi)
Hasil pertanian wajib dizakati apabila telah terpenuhi syarat – syarat sebagai berikut;
1)      Lahan pertaniaan milik sendiri.
2)      Harta yang di panen telah memenuhi satu nizab.
3)      Zakat di keluarkan setelah panen.

Nizab zakat hasil panen
Hasil pertanian bak makanan pokok maupun buah buahan, harus dikeluarkan zakatnya telah mencapai satu nizab. Nizab zakat pertanian adalah 5 wasaq = 653 kilogram pada setiap panennya setelah dikeluarkan biaya pengolahan dan penggarapan. Zakat yang harus dikeluarkan 10% (jika tidak menggunakan mesin atau  tenaga) dan 5% jika menggunakan mesin dan tenaga lainnya.
Cara perhitungnnya
Contoh:
Seorang petani padi pada satu musim panen menghasilkan 10 ton gabah kering dan pengairannya menggunakan air hujan, air sungai dan air irigasi, maka zakat yang harus dikeluaran ialah 10% X 10.000 kg= 1000 kg gabah kering. Jika pengarannya menggunakan mesin atau memerlukan biaya, maka zakat yng di keluarkan adalah 5% X 10.000 kg = 500 kg gabah kering.

§  Harta Temuan (Rikaz)
Harta temuan pada mulanya adalah harta yang di Tanam kaum Jahiliah dan temuan oleh kaum muslimin. Namun pada perkembangannya, yang di maksud Rikaz adalah harta yang di temukan di dalam tanah, dengan ketentuan;
Jika di temukan di dalam yang tidak bertuan, maka harta itu milik penemunya.
Mengeluarkan zakat rikaz tidak perlu menunggu satu haul, atau mencapai satu nizab, melainkan begitu harta rikaz di temukan hendaknya segera di keluarkan zakatnya sebesar 20% setelah dikurang jasa pengurusab jika ada.

C.     ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT
Orang orang yang berhak menerima zakat itu jumlahnya ada 8 (delapan) kategori, seperti firman Allah swt;



Artinya:
“Sesungguhnya zakat itu, hanyalah untuk orang – orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang di lunakkan hatinya (mualaf),  untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang terhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah :60)
1)      Orang – Orang Fakir
Mereka adalah orang orang yang hidup sengsara, tidak mempunyai harta (tidak mempunyai harta sam sekali) dan tidak bekerja atau tidak punya usaha apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
2)      Orang – Orang Miskin
Mereka adalah orang orang yang mempunyai penghasilan, tetapi penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
3)      Orang  - Orang Yang Mengurus Zakat
Mereka adalah orang orang yang mengumpulkan, mengelola, dan membagi kan zakat atau di sebut amil zakat. Mereka bertugas mengumpulkan zakat dari para muzaki dan membagikannya kepada mustahik (penerimanya)
4)      Hamba Sahaya
Mereka adalah orang orang yang dirampas hak hak kebebasannya, mereka dijual hak pribadinya. Bagi mereka ada hak menerima sebagian harta zakat untuk dapat menebus dirinya agar menjadi manusia yang merdeka.
5)      Muallaf
Mereka adalah orang orang yang baru masuk Islam. Selama keadaan imannya masih lemah, maka masih ada hak baginya untuk menerima zakat.
6)      Orang – Orang Gharim
Mereka adalah orang orang muslim yang terjerat utang, sedangkan mereka tidak mampu membayarnya. Bagi mereka ada hak menerima zakat untuk meringankan bebannya.
7)      Sabilillah
Mereka adalah kelompok orang orang yang sedang berjuan di jalan Allah swt, seperti berperang penentang agama Allah, berdakwah kepada umat, mendidik anak menjadi saleh dan pintar, dan sebagainya.
8)      Ibnu Sabil
Mereka adalah orang orang yang sedang dalam perjalanan demi tugas Agama, termasuk orang orang yang sedang di tempat atau daerah orang lain. Selam tujuannya masih dijalan Agam Allah, mereka berhak menerima zakat.

D.     HIKMAH ZAKAT
1)      Untuk Mensyukuri Nikmat Allah swt.
Nikmat harta benda yang kita miliki sepatutnya kita syukuri dengan cara membagikan sebagian untuk membantu orang lain yang kekurangan dan amat membutuhkan. Firman  Allah swt;


Artinya;
Sesunggunya jika kamu besyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetaji jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Q.S. Ibrahim :7)

2)      Untuk Meringankan Beban Hidup Kaum Fakir Miskin.
3)      Untuk Mengurangi Kejahatan Dalam Masyarakat.

No comments:

Post a Comment

CARA MEMBUAT KRIPIK SINGKONG ENAK DAN RENYAH

CARA MEMBUAT KRIPIK SINGKONG ENAK DAN RENYAH 1.     Alat alat: a.     Pemotong singkong b.     Kompor c.      Wajan d.     Serokan e...